Wakil Ketua Dewan Ungkap Potensi PAD

SERPONG-Wakil Ketua III DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Maria Teresa menegaskan, bahwa arah Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 harus difokuskan untuk kepentingan masyarakat.
Fokus utama diarahkan pada sektor pendidikan dan kesehatan, sekaligus mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) serta program prioritas Gubernur Banten.
“Intinya untuk masyarakat, pembangunan dan kesehatan untuk masyarakat, terutama PSN, program Pak Gubernur seperti Sekolah Rakyat kita sedang mencari lahan,” ujar Maria Teresa, Rabu (10/9).
Maria menekankan, salah satu perhatian utama dalam APBD Perubahan adalah bidang pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini. “Terkait masalah pendidikan usia dini, penekanannya di situ,” jelasnya.
Di sektor kesehatan, lanjutnya, terdapat penambahan anggaran untuk Dinas Kesehatan, termasuk pengadaan peralatan medis baru di RSU Pamulang. “Pelayanan dan alat baru di RSU Pamulang, bukan MRI tapi alat baru,” katanya.
Selain pendidikan dan kesehatan, Maria juga menyoroti capaian pembangunan yang berjalan di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan. Menurutnya, sejumlah program prioritas mulai menunjukkan hasil.
“Baik, karena seperti janji program MRT itu sedang on going, itu bagian janji Pak Ben. Selama 6 bulan fokus kepada penanganan banjir, seperti adanya pembangunan pompa, pintu air di Pondok Maharta. Yang jelas kita fokus di Pondok Maharta,” ungkap Maria.
Namun, ia menilai, Pemkot Tangsel masih memiliki ruang besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya melalui optimalisasi pajak dari hotel dan restoran.
“Menaikkan dari Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) dari hotel dan resto, itu bisa ditingkatkan pendapatan dari situ, terlebih besok ada Porprov, itu pasti tingkat hunian hotel tinggi, dan resto tinggi,” ujarnya.
Maria juga menekankan perlunya pembenahan mekanisme retribusi sampah agar lebih efektif dengan penerapan sistem digitalisasi pembayaran.
“Pendapatan yang bisa dinaikkan itu adalah merubah mekanisme retribusi sampah menjadi payment digitalisasi, karena masyarakat banyak yang belum membayar dan tidak terdata. Jadi pembenahan ini bisa mendongkrak pendapatan daerah,” katanya.
Tak hanya itu, sistem pajak hotel dan restoran yang masih manual juga harus diperbaiki. Menurut Maria, metode lama menggunakan typing box rawan dimanipulasi. “Untuk masalah resto dan hotel itu pakai typing box, yang hari ini efektivitasnya diragukan karena bisa disetting oleh manusia. Ini harus diganti oleh software yang tidak bisa dimainkan, namanya Tispiskus,” tegasnya.
Dia menyoroti potensi besar dari pajak parkir yang selama ini masih minim kontribusinya terhadap PAD. Ia mendorong Pemkot Tangsel agar lebih progresif dalam memanfaatkan lahan parkir yang berasal dari penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) oleh pengembang.
“Pajak parkir yang perlu dikoreksi coba Pemkot. Beberapa dinas leading sektornya Dishub dan BKAD. Ini dalam rangka pemanfaatan lahan yang lebih maksimal dan progresif ketika pengembang menyerahkan PSU, itu diberikan kemudahan dalam prosesnya, tidak berbelit birokrasi,” jelasnya.
Menurut Maria, optimalisasi lahan parkir akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan daerah. “PSU ini bisa dimaksimalkan Pemkot menjadi Barang Milik Daerah yang bisa disewakan, baik untuk lahan maupun pajak parkirnya. Semakin banyak lahan, itu akan semakin meningkatkan PAD,” katanya.
Ia menambahkan, meski saat ini pajak parkir masih fluktuatif, dengan adanya tambahan lahan parkir dari fasos-fasum pengembang, pendapatan daerah bisa meningkat signifikan. “Ketika motor masuk juga otomatis pajak parkirnya bertambah. Jadi potensi ini harus benar-benar dimaksimalkan,” pungkasnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu