TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Di Proklamasi Rangkulan

Anies Dan AHY Masih Banyak Rintangan

Laporan: AY
Minggu, 09 Oktober 2022 | 10:25 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terus pamer kemesraan dengan Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Apakah Anies-AHY akan jadi pasangan? Sepertinya masih banyak rintangannya.

Setelah resmi ditetapkan sebagai capres oleh Partai NasDem, Anies langsung melakukan safari politik. Tokoh pertama yang ditemuinya adalah AHY bersama keluarga besar Partai Demokrat. Pertemuan keduanya berlangsung Jumat (7/10) pagi, di markas Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Teriakan-teriakan Anies-AHY capres-cawapres, menggema berulang-ulang saat Anies tiba di markas Demokrat. AHY selaku tuan rumah menyambut Anies lengkap dengan pasukan elit Demokrat lainnya. Keduanya langsung berangkulan begitu Anies menginjakkan kaki di depan markas Demokrat.

Dalam pertemuan selama hampir satu jam itu, Anies mengaku senang mendapat sambutan luar biasa dari jajaran pengurus Demokrat. Ia menganggap hal itu sebagai pertanda kesiapan untuk berjalan bersama.

Anies mengatakan, keinginan untuk berjalan bersama AHY bukan berasal dari puncak, tapi keinginan yang bergerak dari seluruh arah.

AHY tak kalah banyak memuji Anies. Putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap pertemuan itu sebagai awal yang baik. Ia pun memuji visi dan spirit Anies untuk memajukan bangsa.

Rupanya, kemesraan keduanya tak hanya berlangsung di Proklamasi. Sehari kemudian, Anies dan AHY kembali bertemu. Kali ini, AHY yang mendatangi Anies yang tampil di acara Transformasi Jakarta 2017-2022: Gagasan, Narasi dan Karya di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, tadi malam.

Dalam acara tersebut, Anies menjadi pembicara tunggal. AHY yang datang cukup serius mendengarkan paparan eks Mendikbud itu terkait sejumlah program kerjanya selama memimpin Jakarta.

Dengan kedekatan itu, mungkinkah keduanya akan berjodoh di 2024? Menjawab itu, Anies tidak mau banyak komentar. Eks Rektor Universitas Paramadina itu menegaskan, pilpres masih lama. “Tidak usah buru-buru,” kata Anies, di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, tadi malam.

Lalu apa tanggapan AHY? Apakah akan maju sebagai cawapres? Soal ini, AHY tak banyak komentar. “Kalau ada doa yang baik, harapan yang baik, saya amini saja,” kata dia, usai menghadiri acara.

AHY mengaku punya kedekatan dengan Anies. Ia lalu memuji Anies yang dianggap telah berhasil mewujudkan visi besarnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. AHY mengaku melihat langsung bagaimana Jakarta bertransformasi. “Kita semua merasakannya,” katanya.

Mungkinkah duet Anies-AHY yang kini banyak didorong-dorong bakal berjalan mulus hingga 2024? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah mengatakan, peluang duet Anies-AHY memang terbuka. Persoalannya, belum tentu NasDem setuju kalau cawapresnya adalah AHY.

Kalau tak setuju, sulit bagi pasangan ini mendapat tiket capres. Selain itu, Dedy menilai pasangan ini mempunyai basis pemilih yang sama.

Sehingga sulit untuk menarik massa yang lebih besar. Menurut Dedy, yang diperlukan oleh Anies adalah karakter cawapres yang punya peluang berbeda dari dirinya. Contoh, kelompok yang punya kekuatan logistik sekaligus punya kekuatan elektabilitas dan popularitas. Sebut saja misalnya, Erick Thohir atau Sandiaga Uno.

Selain dua contoh tersebut, bisa saja Anies menggandeng cawapres dari kelompok-kelompok yang memang punya karakter ketokohan setara dengan mereka. Menurut dia, AHY masih muda dan belum memiliki kapasitas pengalaman.

Namun, bila Anies enggan menarik AHY sebagai pasangannya, maka peluang Demokrat untuk mengusungnya juga makin kecil. Sebab, Demokrat sampai saat ini masih ngotot mengusung AHY sebagai capres maupun cawapres. Padahal tanpa Demokrat, Anies tidak bisa nyapres kalau hanya andalkan koalisi NasDem dan PKS.

“Kecuali bila akhirnya Demokrat tulus ikhlas tetap mengusung Anies meskipun AHY tak jadi cawapresnya,” pungkas Adi. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo