Kenalkan Sekolah Garuda Di Ambon
Menkomdigi: Siswa Maluku Siap Go Global

MALUKU - Pemerintah resmi memperkenalkan Sekolah Unggul Garuda secara serentak di 16 titik di seluruh Indonesia, Rabu (8/10/2025). Salah satunya berada di SMA Siwalima Ambon, Maluku. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid hadir langsung dalam pengenalan program tersebut. Di hadapan ratusan siswa dan guru, Meutya menyebut Sekolah Garuda sebagai terobosan besar untuk menyiapkan generasi Maluku agar mampu bersaing di kancah global. “Anak-anak Maluku punya potensi besar. Dengan pendidikan berkualitas dan karakter kuat, mereka siap menjadi bagian dari masa depan Indonesia yang mendunia,” kata Meutya.
SMA Siwalima sudah lama dikenal masyarakat Maluku sebagai sekolah unggulan. Sekolah berasrama ini berdiri di atas bukit, tak jauh dari Pantai Natsepa, ikon wisata kebanggaan Ambon. Jika berdiri di halaman sekolah, pengunjung bisa melihat laut biru membentang luas.
Sekolah ini diresmikan pada 1 Agustus 2006 oleh Gubernur Karel Albert Ralahalu. Sejak saat itu, SMA Siwalima dikenal sebagai sekolah unggulan di Maluku. Siswa-siswinya datang dari berbagai penjuru kepulauan Maluku dengan beragam budaya dan bahasa.
Sekolah ini dikenal istimewa karena memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan nilai-nilai budaya multikultural serta keimanan yang kuat. Para siswanya ditempa bukan hanya untuk berprestasi, tapi juga berkarakter, berdisiplin, dan berjiwa kepemimpinan.
Kini, sekolah kebanggaan warga Maluku itu mendapat mandat baru. Yaitu menjadi bagian dari Sekolah Garuda Transformasi, program nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Acara pengenalan SMA Siwalima sebagai bagian dari Sekolah Garuda berlangsung meriah dan penuh semangat. Menkomdigi Meutya Hafid hadir langsung di tengah-tengah para siswa dan guru.
Menkomdigi didampingi Dirjen Komunikasi Publik dan Media Fifi Aleyda Yahya, serta Kepala Badan Pengembangan SDM Kemenkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto. Turut hadir pula unsur Forkopimda Provinsi Maluku, Asisten I Setda Provinsi Maluku, serta jajaran guru dan tenaga pendidik SMA Siwalima.
Suasana acara terasa hangat. Penuh tawa dan tepuk tangan. Apalagi dalam acara Meutya berdialog dengan Rachel Kristasya, siswi kelas 12, yang meng ikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat.
Dalam sambutannya, Meutya menegaskan, pengenalan Sekolah Garuda merupakan langkah nyata pemerintah untuk memperluas akses pendidikan unggulan di seluruh Indonesia. “Melalui program ini, pemerintah berharap anak-anak di Maluku dan seluruh Indonesia dapat memiliki akses pendidikan berkualitas yang mampu membuka jalan menuju perguruan tinggi kelas dunia,” ujar Meutya.
Mantan jurnalis televisi ini menilai, jumlah pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara lain seperti India dan China. Padahal, menurutnya, belajar di luar negeri penting untuk memperluas wawasan dan memperkaya pengalaman.
“Kalau kita banyak mengirimkan anak-anak muda untuk belajar di banyak negara, maka ketika mereka kembali, mereka akan menjadi sumber daya unggul yang bisa membangkitkan berbagai sektor, ekonomi, pendidikan, termasuk sains dan teknologi,” jelasnya.
Dia menambahkan, kurikulum Sekolah Garuda akan disesuaikan dengan kebutuhan masa kini. Tak semua pelajaran harus diajarkan secara konvensional, karena banyak ilmu juga bisa diperoleh dari dunia digital.
Melalui program ini, kata Meutya pemerintah ingin memperluas jejaring sekolah berprestasi dengan standar nasional. Didukung teknologi digital, sistem pembelajaran adaptif, dan kolaborasi antarwilayah.
“Bapak Presiden Prabowo menginginkan Sekolah Garuda tidak hanya mencetak anak-anak yang unggul di bidang akademik khususnya sains dan teknologi saja, tapi juga memiliki karakter kuat,” kata Meutya.
Meutya menyebut, karakter sangat penting untuk membentuk SDM unggul. Tidak ada orang pintar yang unggul tanpa karakter yang kuat. “Menurut saya, ini kelebihan siswa-siswi dari Indonesia timur. Jadi semangat, adik-adik semua. Semoga sukses, dan jangan lupa mengabdi kepada orang tua, bangsa, dan negara,” pesan Meutya.
Selain peningkatan mutu akademik, Meutya menjelaskan, integrasi SMA Siwalima dalam program Sekolah Garuda akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat Ambon. Salah satunya, penyediaan akses internet cepat dan stabil yang mendukung pembelajaran digital di sekolah.
Para guru yang tergabung dalam Sekolah Garuda juga akan mendapat pelatihan peningkatan kapasitas. Tujuannya agar mampu beradaptasi dengan kurikulum dan teknologi pembelajaran terkini. SMA Siwalima juga akan menjadi pintu kemitraan dengan universitas dan industri. Sehingga membuka peluang beasiswa dan magang bagi para siswanya.
Selain itu, SMA Siwalima juga akan berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan inovasi digital bagi sekolah-sekolah lain di Maluku. “Anak-anak Ambon tak hanya diajak bermimpi besar, tapi disiapkan untuk bersaing secara nyata. Pendidikan unggul tak boleh berhenti di kota besar saja,” tegas Meutya.
Sekolah Garuda merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto untuk pemerataan pendidikan unggulan di seluruh pelosok Indonesia. Hingga 2029, pemerintah menargetkan pembinaan 80 Sekolah Garuda Transformasi dan pembangunan 20 Sekolah Garuda Baru.
Pada tahap awal ini terdapat 16 titik Sekolah Garuda yang diperkenalkan secara serentak. Presiden menargetkan 80 Sekolah Garuda. “Kalau beliau targetkan 80, biasanya hasilnya jauh lebih dari itu. Mari kita doakan bersama mudah-mudahan demikian,” ujar Meutya.
Pengenalan Sekolah Garuda digelar serentak di seluruh Indonesia. Mencakup 12 titik Sekolah Garuda Transformasi serta 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.
Sebanyak 12 Sekolah Garuda Transformasi tersebar di berbagai daerah, yakni SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat).
Selain itu, SMA Taruna Nusantara dan SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur), SMAN Banua BBS (Kalimantan Selatan), MAN Insan Cendekia Gorontalo (Gorontalo), SMAN Siwalima Ambon (Maluku), serta SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).
Sementara itu, empat titik pembangunan Sekolah Garuda Baru berada di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara), dan Bulungan (Kalimantan Utara).
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu