Kado Indah Hari Santri: Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren

JAKARTA – Kabar gembira mewarnai peringatan Hari Santri Nasional 2025. Presiden Prabowo Subianto resmi menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut bahagia keputusan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mengawal proses panjang terbitnya izin prakarsa pembentukan Ditjen Pesantren, khususnya kepada Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i.
“Wabil khusus kepada Wamenag yang telah memperjuangkannya dengan penuh kesungguhan,” ujar Menag usai memimpin Apel Hari Santri 2025 di halaman Kantor Kemenag, Rabu (22/10/2025).
Perjuangan Panjang Sejak 2019
Gagasan pembentukan Ditjen Pesantren telah diperjuangkan sejak 2019, di era Menag Lukman Hakim Saifuddin. Upaya tersebut berlanjut pada masa Menag Yaqut Cholil Qoumas (2021–2023), dan akhirnya kembali diajukan ke Kementerian PAN-RB pada 2024, di masa kepemimpinan Menag Nasaruddin Umar.
Wamenag Romo Muhammad Syafi’i menjelaskan bahwa izin prakarsa pembentukan Ditjen Pesantren kini telah resmi terbit.
“Alhamdulillah, saya baru menerima kabar dari Kementerian Sekretariat Negara tentang terbitnya Persetujuan Izin Prakarsa Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Perubahan atas Perpres Nomor 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama,” ungkap Romo Syafi’i.
Melalui surat Nomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tertanggal 21 Oktober 2025, Presiden Prabowo—melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi—memerintahkan agar pembentukan Ditjen Pesantren segera dilaksanakan.
“Pembentukan ini bertujuan agar perhatian terhadap pesantren semakin besar, baik dari sisi personalia, pendanaan, maupun program. Pemerintah ingin lebih hadir dalam mendukung perkembangan pesantren di seluruh Indonesia,” lanjutnya.
Perkuat Fungsi Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan
Romo Syafi’i menegaskan, Ditjen Pesantren akan memperkuat peran pesantren dalam tiga ranah utama: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
“Semoga kehadiran Ditjen ini membuat pesantren semakin berdaya dan berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa,” harapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo, jajaran Kabinet Merah Putih, serta seluruh insan Kemenag yang sejak 2019 konsisten memperjuangkan lahirnya Ditjen Pesantren.
Menag: Pesantren Akan Terkonsolidasi Secara Nasional
Menag Nasaruddin Umar menjelaskan, Ditjen Pesantren nantinya akan melakukan konsolidasi pondok pesantren secara nasional. Selama ini, masih ada pesantren yang belum terdata atau belum terjangkau bantuan pemerintah.
“Dengan adanya Ditjen, hal-hal tersebut akan lebih tertangani. Kita akan memiliki perangkat kerja yang lebih luas dan sistem yang lebih terkoordinasi,” tegas Menag.
Menurutnya, keberadaan Ditjen Pesantren juga akan memperkuat kontribusi Kemenag dalam membangun kerukunan umat serta mencetak generasi santri yang kuat, cerdas, dan berakhlak mulia.
“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan semangat santri dalam menjawab tantangan zaman,” ujarnya.
Ke depan, sistem pendataan dan sertifikasi pesantren akan diperkuat agar data menjadi lebih valid dan program pembinaan semakin tepat sasaran.
“Sertifikasi pesantren sudah berjalan, namun akan kami tingkatkan agar lebih tertib dan terintegrasi,” tutup Menag.
Apel Hari Santri Bernuansa Kebersamaan
Apel Hari Santri tahun ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Petugas apel merupakan para pejabat eselon I Kemenag lintas agama, sebagai simbol kuatnya moderasi dan persaudaraan antarumat beragama.
Dirjen Bimas Katolik Suparman bertindak sebagai Komandan Apel. Pembacaan Pancasila dilakukan oleh Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, sedangkan Dirjen Bimas Buddha Supriyadi membacakan Naskah Pembukaan UUD 1945.
Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno dan Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM M. Ali Ramdhani masing-masing membacakan Resolusi Jihad dan Ikrar Santri. Doa penutup dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad.
Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung bertugas sebagai pembawa acara, diiringi paduan suara Ditjen Bimas Kristen. Apel dihadiri pejabat eselon II, ASN Kemenag, serta ratusan santri dari berbagai lembaga pendidikan keagamaan.
Dengan restu Presiden Prabowo dan semangat kebersamaan lintas iman, Hari Santri 2025 menjadi momentum bersejarah bagi dunia pesantren — sebuah kado indah bagi para santri dan umat Indonesia.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu