BGN Segera Nonaktifkan Kepala SPPG Diduga Aniaya dan Lecehkan Rekan Kerja
BEKASI — Badan Gizi Nasional (BGN) memproses penonaktifan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi, Jawa Barat, yang diduga melakukan pelecehan verbal dan penganiayaan terhadap rekan satu timnya.
“Kami sedang memproses status yang bersangkutan untuk segera dinonaktifkan,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (25/10).
Nanik menyesalkan insiden tersebut karena bertentangan dengan prinsip dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh BGN.
“Sangat disayangkan, kok bisa terjadi hal seperti itu. Apalagi terhadap rekan satu tim sendiri,” tuturnya.
Menurut Nanik, seluruh anggota SPPG seharusnya bekerja dalam semangat kebersamaan dan saling mendukung, bukan justru menimbulkan tindakan yang merugikan citra lembaga.
Ia menambahkan, BGN terus memperkuat tata kelola dan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pengawasan ketat terhadap sistem dapur dan distribusi makanan.
“Proses memasak tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada pengaturan jam kerja berbasis sistem batch agar kualitas gizi dan keamanan pangan tetap terjaga,” jelasnya.
Contohnya, kata Nanik, batch pertama dimulai pukul 02.00 dini hari agar makanan siap sebelum distribusi. Dapur juga dilarang memasak sebelum pukul 00.00 karena berisiko menurunkan mutu gizi dan keamanan pangan.
Sebagai bagian dari pengawasan mutu, BGN telah menutup sementara 112 SPPG di berbagai daerah karena belum memenuhi persyaratan teknis dan sanitasi sesuai pedoman lembaga. Langkah tegas ini diambil demi menjaga kualitas makanan serta keselamatan anak-anak penerima manfaat.
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan tindakan tidak menyenangkan terhadap seorang pegawai SPPG di Jatimekar II, Bekasi Selatan, berinisial RDA.
Korban diduga mengalami pelecehan verbal dan penganiayaan oleh atasannya, MKP, yang menjabat sebagai Kepala SPPG.
RDA telah melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian. Saat ini, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap motif dan kronologi lengkapnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu



