TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Jelang G20, Banyak Pemimpin Negara Antre Bertemu Prabowo

Reporter & Editor : AY
Senin, 17 November 2025 | 09:28 WIB
Presiden Prabowo ketika Di KTTG20. Foto : Ist
Presiden Prabowo ketika Di KTTG20. Foto : Ist

JAKARTA – Menjelang KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, pekan depan, sejumlah kepala negara mengajukan permintaan pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto. Dua permintaan resmi sudah masuk, yakni dari Belanda dan China, dan jumlah itu diperkirakan terus bertambah.

 

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan permintaan tersebut sedang disesuaikan dengan agenda Prabowo selama KTT.

 

“Kita menerima permintaan untuk pertemuan bilateral, dan akan kita selaraskan dengan jadwal Bapak Presiden,” ujarnya dalam media briefing, Jumat (14/11/2025).

 

Edi juga menyampaikan penyusunan leaders declaration sudah mencapai 82 paragraf dalam 12 bagian. Beberapa isu masih menjadi perdebatan, terutama soal keberlanjutan utang negara berpendapatan rendah dan transisi energi berkeadilan.

 

KTT G20 sendiri akan berlangsung pada 22–23 November 2025 dengan tema “Solidarity, Equality, Sustainability.” Ini menjadi KTT G20 pertama yang digelar di Benua Afrika.

 

Sebelumnya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah bertemu Prabowo pada 22 Oktober 2025 di Jakarta. Keduanya membahas kerja sama ekonomi, pertahanan, dan investasi. Prabowo menegaskan akan hadir untuk mendukung agenda Afrika Selatan.

 

Pakar hubungan internasional UI, Suzie Sri Suparin, menilai banyaknya permintaan bilateral menunjukkan meningkatnya posisi tawar Indonesia di tengah persaingan geopolitik global—baik dari blok Barat maupun BRICS.

 

Menurutnya, Indonesia kini menjadi negara yang “diperebutkan” berbagai poros kekuatan. Momentum ini penting untuk dimanfaatkan, termasuk dalam isu-isu strategis seperti negosiasi utang luar negeri.

 

“Indonesia perlu penasihat politik luar negeri yang kuat agar bisa memaksimalkan posisi sebagai mitra strategis,” ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit