Kasus PSG vs Kylian Mbappé Terus Bergulir
PARIS – Sengketa hukum antara Kylian Mbappé dan mantan klubnya, Paris Saint-Germain (PSG), memasuki babak baru. Perselisihan ini bermula tahun lalu, setelah Mbappé hengkang ke Real Madrid dengan status bebas transfer usai kontraknya berakhir.
Mbappé menuntut PSG membayar gaji yang menurutnya masih tertunda, dengan nilai mencapai 55 juta euro. Namun dalam sidang pengadilan industrial di Paris awal pekan ini, tuntutan tersebut melonjak menjadi 260 juta euro (sekitar Rp5 triliun). Jumlah itu mencakup kompensasi gaji, bonus, serta pesangon yang diklaim belum dilunasi.
PSG tidak tinggal diam. Klub raksasa Prancis itu melayangkan gugatan balik dengan nilai lebih besar, yakni 440 juta euro (sekitar Rp8,5 triliun). Di dalamnya termasuk kerugian yang disebut “hilang di depan mata”, yaitu 180 juta euro yang gagal masuk kas klub setelah Mbappé memilih pergi secara gratis, padahal pada 2023 ia sempat ditawar 300 juta euro oleh Al Hilal.
Mbappé memperkuat PSG pada 2017–2024, mencatat 256 gol dan 110 assist dalam 308 pertandingan, serta menyumbang sedikitnya 15 trofi domestik, termasuk enam gelar Liga Prancis. Ia juga mengoleksi berbagai penghargaan individu, seperti top skor Ligue 1 selama enam musim beruntun dan top skor Liga Champions 2023–2024.
Sengketa dua pihak ini kini memasuki fase krusial, dan hasil sidang akan menentukan bagaimana kisruh finansial antara Mbappé dan PSG diselesaikan.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu



