TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak 4 RS di Jayapura, Presiden Prabowo Turun Tangan

Reporter & Editor : AY
Rabu, 26 November 2025 | 08:18 WIB
Presiden Prabowo memanggil Mendagri Tito Karnawian di Istana. Foto : Ist
Presiden Prabowo memanggil Mendagri Tito Karnawian di Istana. Foto : Ist

JAKARTA – Tragedi meninggalnya seorang ibu hamil bernama Irene Sokoy setelah ditolak empat rumah sakit di Jayapura, Papua, memicu keprihatinan nasional. Presiden Prabowo Subianto langsung memerintahkan audit total terhadap seluruh pihak terkait setelah menerima laporan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

 

Tito mengungkapkan bahwa dirinya dipanggil Presiden ke Istana Negara pada Senin (24/11/2025). Begitu mendapatkan paparan lengkap, Prabowo langsung menginstruksikan langkah cepat.

 

“Arahan Presiden sangat tegas: segera lakukan audit dan perbaikan menyeluruh,” ujar Tito.

 

Audit Menyeluruh dari Pusat

 

Tito mengatakan audit tidak hanya fokus pada rumah sakit, tapi juga Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten/kota, hingga fasilitas swasta. Kemenkes dan Kemendagri mengirim tim khusus ke Jayapura pada malam yang sama.

 

“Saya langsung kontak Gubernur Papua Matius Fakhiri agar menemui keluarga korban dan memberi bantuan,” kata Tito.

 

Selain itu, Kemendagri akan meninjau ulang seluruh regulasi sistem rujukan yang dinilai berantakan hingga menyebabkan hilangnya dua nyawa sekaligus—ibu dan bayi.

 

Tim Kemenkes Tiba di Papua

 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan tim pusat sudah berada di lokasi, termasuk tenaga ahli dari RS Harapan Kita dan RSUP Dr. Sardjito yang ditugaskan memperbaiki manajemen RS daerah.

 

“Investigasi tidak hanya aspek medis, tapi seluruh alur rujukan. Sistemnya harus dibongkar habis agar kasus seperti ini tidak terulang,” ujar Budi.

 

Respons DPR dan DPD

 

Dari Senayan, Ketua DPR Puan Maharani menekankan bahwa rumah sakit wajib memberikan pelayanan tanpa diskriminasi, khususnya di wilayah tertinggal.

 

“Jangan sampai ada masyarakat tidak tertangani, apalagi di wilayah 3T,” ujarnya.

 

Sementara Ketua Komite III DPD Filep Wamafma menyebut kasus ini sebagai wake-up call. Menurutnya, Papua membutuhkan fasilitas kesehatan bertaraf internasional karena tingginya kasus penyakit jantung dan risiko kehamilan.

 

Kronologi Tragis Penolakan 4 Rumah Sakit

 

1. RSUD Yowari

Minggu (23/11/2025) siang, Irene dibawa ke RSUD Yowari saat kontraksi. Kondisinya memburuk, namun pihak rumah sakit mengaku tidak ada dokter. Proses pembuatan rujukan pun berlarut hingga terjadi ketegangan dengan keluarga.

Surat rujukan baru keluar lewat tengah malam.

 

2. RS Dian Harapan Waena

Sesampainya di rumah sakit, Irene justru ditempatkan di ruangan gelap dan panas tanpa tindakan medis. Keluarga memilih mencari pertolongan lain.

 

3. RSUD Abepura

Bukannya ditangani, keluarga kembali mengalami penolakan.

 

4. RS Bhayangkara Kotaraja

 

Ruang rawat untuk pasien BPJS penuh. Hanya tersedia ruang VIP, namun keluarga diminta membayar uang muka Rp 4 juta. Karena tak mampu, mereka membawa Irene ke RSUD Jayapura.

 

Namun di perjalanan menuju RSUD Jayapura, kondisinya semakin kritis.

Irene dan bayinya meninggal sebelum sempat mendapat pertolongan.

 

Ayah mertua Irene, Abraham Kabey, mengungkapkan duka mendalam atas kejadian ini.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit