Antonelli Gagal Naik Podium GP Qatar

QATAR - Pembalap muda Kimi Antonelli dari Mercedes AMG Petronas harus menelan kekecewaan besar di GP Qatar 2025. Akibat kesalahan pada lap-lap akhir membuat Antonelli hanya finis di urutan kelima.

 

Antonelli datang ke Qatar dengan semangat tinggi, usai berhasil naik podium di seri Brasil dan Las Vegas. Sayangnya, ia gagal mengulang prestasi itu di Lusail. 

 

Saat Sprint pun ia sudah menunjukkan sinyal kesulitan: hanya finis keenam pada sesi tersebut. Saat balapan utama, ia start dari posisi kelima dan sempat mempertahankan kecepatan kompetitif. Namun sejumlah faktor menjadi sandungan: pit stop yang lambat, masalah oversteer, serta kondisi turbulen di lintasan, termasuk tersedot “udara kotor” (dirty air) dari mobil di depannya, membuatnya kesulitan untuk mempertahankan posisi. 

 

Di lap-lap akhir, ketika mendekati peluang podium, Antonelli memasuki Tikungan 9 sedikit terlalu agresif. Hasilnya, bagian belakang mobil kehilangan grip, membuatnya melebar dan akhirnya disalip oleh rival, termasuk Lando Norris. 

 

Dua lap sebelum finish, saya masuk sedikit terlalu cepat ke tikungan 9, itu jelas sebuah kesalahan,” kata Antonelli seperti dikutip dari situs F1, kemarin. 

 

Kekecewaan jelas terpancar. Meskipun dia menilai akhir pekan di Qatar sebagai pengalaman penting. Tapi, kesalahan kecil itu sudah cukup untuk melenyapkan peluang naik podium, yang juga bisa jadi momentum bagus jelang seri pamungkas. 

 

Antonelli akan mengevaluasi gaya mengemudi dan pengambilan keputusan di tikungan. “Saya harus bekerja lebih keras soal gaya berkendara, terutama saat kondisi mobil atau udara di lintasan tidak ideal,” ujarnya. 

 

Sementara itu, hasil GP Qatar juga punya efek domino terhadap persaingan gelar juara dunia 2025. Sebab, di seri tersebut, Max Verstappen keluar sebagai pemenang, merebut posisi teratas di podium utama. 

 

Berbekal kemenangan itu, Verstappen naik ke posisi kedua klasemen sementara dengan total 396 poin, selisih hanya 12 poin dari pemuncak, Lando Norris (408 poin). 

 

Pembalap lain seperti Oscar Piastri dari McLaren juga masih berpeluang juara, karena kini berada di posisi ketiga dengan 392 poin. 

 

Dengan hanya tersisa satu seri lagi di Abu Dhabi Grand Prix, perebutan gelar dunia 2025 berubah bak final dramatis. Terutama setelah kemenangan Verstappen di Qatar. Mobil tim Red Bull Racing tunggangannya terbukti kembali kompetitif, dan performa Verstappen menunjukkan bahwa dia masih bisa menjadi kandidat juara hingga detik terakhir. 

 

Secara matematis, jalur menuju gelar dunia masih terbuka bagi Verstappen, asalkan dia mampu memaksimalkan balapan final di Abu Dhabi. Skenarionya: menang di Abu Dhabi, sementara rival-rival di depan gagal meraih cukup poin. Dengan demikian jarak 12 poin bisa ditutup, atau bahkan dibalik. 

 

Mengingat kini tiga atas klasemen, Norris, Verstappen, dan Piastri, semua dalam jarak yang sangat tipis, gelar juara dunia musim ini diprediksi akan ditentukan dalam kondisi penuh tekanan, strategi matang, dan tentu saja keberanian di lintasan. 

 

Bagi Antonelli, kegagalan di Qatar adalah pelajaran berharga, tapi juga rasa sakit mengingat podium sempat berada di depan mata. Sementara itu, bagi penggemar dan pengamat F1, Qatar 2025 menulis bab baru bagi persaingan gelar musim ini: dari kemungkinan juara “favorit stabil” menjadi duel tiga arah dramatis. 

 

Kini, mata tertuju ke Abu Dhabi, seri pamungkas yang bisa jadi penentu siapa yang keluar sebagai juara dunia. Apakah Lando Norris akan mempertahankan keunggulan? Ataukah Verstappen dengan Red Bull mampu membalik keadaan? Atau justru Piastri akan mengejutkan semua dengan comeback penuh gaya?