SRIBUFEST 2025 Sukses Digelar, Bekali Freelancer Hadapi Ketidakpastian Industri Kreatif

JAKARTA – SRIBUFEST 2025 resmi digelar dan sukses menjadi magnet bagi ratusan freelancer serta pelaku industri kreatif dari berbagai daerah di Indonesia. Acara tahunan yang diinisiasi oleh Sribu ini menjadi ruang berkumpul, belajar, dan saling menguatkan di tengah kondisi industri yang kian dinamis dan penuh ketidakpastian.

 

Mengusung tema “Survive & Thrive”, SRIBUFEST 2025 dirancang untuk membantu para freelancer memahami perubahan lanskap industri kreatif, menemukan strategi bertahan, sekaligus membangun karier berkelanjutan di era disrupsi teknologi, tekanan kecerdasan buatan (AI), dan perlambatan ekonomi.

 

Digelar di CGV Grand Indonesia, Jakarta, pada Jumat (13/12/2025), SRIBUFEST 2025 menghadirkan rangkaian talkshow inspiratif, sesi storytelling berbasis pengalaman nyata, hingga komedi reflektif yang menggambarkan keseharian pekerja kreatif di balik layar.

 

CEO Sribu, Ryan Gondokusumo, menegaskan bahwa tantangan freelancer saat ini semakin kompleks, mulai dari menjaga keberlanjutan proyek hingga meningkatkan pendapatan di tengah perubahan teknologi.

 

“Freelancer hari ini dituntut untuk terus beradaptasi. AI bukan untuk menggantikan manusia, tapi membantu kita bekerja lebih cepat dan efisien. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi perubahan tersebut,” ujar Ryan.

 

Tahun ini, SRIBUFEST menghadirkan sejumlah praktisi dari berbagai latar belakang industri kreatif. Benakribo membahas pentingnya menjaga kesehatan mental kreator agar tetap relevan di tengah derasnya arus konten. Aryo Pamungkas, Founder Slab Studio, mengulas strategi ketahanan kreatif dalam menghadapi ketidakpastian industri.

 

Sementara itu, Michelle Yap, VP Marketing Exabytes sekaligus sponsor SRIBUFEST 2025, membagikan pendekatan aplikatif membangun sistem pemasaran berkelanjutan bagi pekerja kreatif.

 

Acara ditutup dengan komedi reflektif dari Nury Zhafira yang mengangkat realita freelancer, mulai dari revisi tanpa akhir hingga klien yang tiba-tiba menghilang.

Benakribo menilai SRIBUFEST menjadi ruang aman bagi para kreator untuk bertumbuh.

 

“Dunia konten berubah sangat cepat. SRIBUFEST memberi ruang untuk belajar, tetap waras, dan memahami langkah selanjutnya,” katanya.

 

 

Selain sesi berbagi inspirasi, SRIBUFEST 2025 kembali menggelar Sribu Talent Award, sebagai bentuk apresiasi kepada freelancer berprestasi di platform Sribu. Penghargaan diberikan dalam enam kategori, yakni Sribu Academy Award, Opportunity Maker, Top Earner, Top Transaction, Contest Champion, dan Freelancer of The Year.

 

Salah satu penerima penghargaan Opportunity Maker, Rifai (@mahacreative), freelancer asal Yogyakarta, mengaku SRIBUFEST menjadi suntikan semangat baru.

 

“SRIBUFEST itu seperti recharge. Datang sebentar, tapi pulang bawa ide, relasi, dan motivasi baru. Award ini terasa seperti panggung untuk freelancer yang biasanya bekerja di balik layar,” ungkapnya.

 

Di tengah tuntutan industri kreatif yang mengharuskan freelancer tangguh secara mental, adaptif, dan mampu menjual kompetensi secara mandiri, SRIBUFEST 2025 kembali menegaskan pentingnya komunitas dan kolaborasi.

 

“Kami ingin membuka lebih banyak peluang kerja bagi freelancer Indonesia. SRIBUFEST kami hadirkan sebagai ruang belajar, terkoneksi, dan membangun kembali rasa percaya diri. Jika freelancer tumbuh, industri kreatif Indonesia ikut tumbuh,” tutup Ryan.

 

Dengan energi positif, wawasan baru, dan komunitas yang semakin solid, SRIBUFEST 2025 menegaskan posisinya sebagai salah satu festival penting bagi pekerja kreatif Indonesia sebuah ruang untuk berkembang dan bertahan di tengah ketidakpastian.(*)