4 Kampung Di Pandeglang Terendam Banjir
Berpotensi Meluas Jika Hujan Berturut-turut
PANDEGLANG - Cuaca ekstrem yang menerjang wilayah Kabupaten Pandeglang, tengah mengakibatkan aliran Sungai Cilemer di Kecamatan Patia, meluap. Luapan itu mengakibatkan empat kampung di Desa Idaman terendam banjir.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Pandeglang, Nana Mulyana membenarkan, hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Pandeglang telah mengakibatkan aliran sungai meluap.
“Akibat curah hujan tinggi yang mengakibatkan Sungai Cilemer ada peningkatan debit air,” ungkap Nana Mulyana, saat dikonfirmasi via panggilan WhatsApp (WA), Rabu (17/12).
Nana memaparkan, ada empat kampung yang terdampak berlokasi di Desa Idaman, yaitu Kampung Karang Tengah, Kampung Sindangrahayu, Kampung Tongkol, dan Kampung Tajur. Ia mengatakan ada 442 Kepala Keluarga (KK)yang terdampak.
“Dari empat kampung yang terendam banjir, ada sebanyak 442 KK yang terdampak. Warga yang terdampak itu memilih tetap bertahan di rumah masing-masing,” katanya.
Dipastikan Nana, hingga saat ini pihaknya baru menerima laporan yang terdampak banjir tersebut, baru dari satu kecamatan. “Yang terlaporkan baru satu kecamatan tapi kalau yang pohon tumbang udah berapa kecamatan ya,” katanya lagi.
Nana mengungkapkan, intensitas curah hujan disertai angin kencang diprediksi masih bisa melanda wilayah Pandeglang hingga awal tahun 2026. Hal itu berpotensi mengakibatkan banjir bisa meluas.
“Kalau hujan kaya kemarin dan terus menerus bisa ada potensi (banjir meluas,red). Mudah-mudahan tidak terjadi, dan kami berharap kalau tidak ada hujan air bisa surut,” pungkasnya.
Nana mengatakan petugas BPBD masih siaga di lapangan. Petugas masih terus monitoring warga terdampak. “Kami dengan tim masih monitoring ke kampung-kampung yang terdampak,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Idaman, Ilman mengungkapkan, akibat diguyur hujan 2 hari 2 malam tak henti, wilayahnya mulai direndam air dengan ketinggian 40 cm-60 cm.
Katanya, ia meninjau langsung ke lokasi, termasuk menelusuri jembatan di Kampung Tajur, Desa Idaman. Dari jembatan di Kampung Tajur terlihat aliran air Sungai Cilemer meluap, sehingga anak Sungai Cipendeuy, Cibereum, Cimoyan, Cikadueun, dan Cisata juga turut meluap. “Dari luapan air sungai itulah, akhirnya menggenang permukiman masyarakat,” kata Ilman.
Jembatan Gantung Kampung Tajur itu tambahnya, merupakan akses penghubung dua kecamatan yaitu Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang.
Atas luapan air sungai yang merendam pemukiman masyarakat itu, ujarnya, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan lebih berhati-hati. Khawatir luapan air terus naik, seiring dengan curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Desa Idaman, Kecamatan Patia.
“Warga diimbau untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu, alias bertahan di rumahnya masing-masing,” katanya lagi, seraya menyatakan luapan air mulai naik sekira pukul 02.00 WIB dini hari semalam.
Ditambahkannya, ia sudah melaporkan kondisi tersebut ke pihak kecamatan dan jajaran Muspika Patia, BPBD Kabupaten Pandeglang, Dinsos Kabupaten Pandeglang.
“Yang pasti, masyarakat berharap hujan segera reda dan aliran sungai surut. Sehingga, genangan di permukiman warga juga secara otomatis akan surut dengan sendirinya,” tandasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 12 jam yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu


