Dihantam Angin, Rumah Lansia Rata Dengan Tanah
PANDEGLANG - Saat hujan deras disertai angin kencang telah menghantam satu unit rumah hingga rata dengan tanah, Kamis (18/12), sekitar pukul 4.23 WIB. Rumah itu milik lanjut usia (lansia) Umi (70) warga Kampung Cibembem, Desa Cipinang, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang.
Dalam peristiwa itu tidak menelan korban jiwa. Hanya saja pemilik yang tinggal sendiri tersebut, harus kehilangan rumah dan peralatan memasak serta barang berharga lainnya karena mengalami kerusakan, hingga kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 35 juta.
Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Banten, Beni Madsira membenarkan musibah rumah ambruk rata dengan tanah tersebut. Bahkan, pihaknya bersama para pihak terkait di wilayah Kecamatan Angsana, langsung ke lokasi kejadian.
“Ya benar, saya bersama pihak Kecamatan Angsana, Polsek dan Koramil, langsung ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dan melakukan evakuasi,” kata Beni saat dikonfirmasi via panggilan WhatsApp (WA), Kamis (18/12).
Beni menjelaskan, selain akibat hujan deras dan angin kencang, ambruknya rumah semi permanen tersebut, karena kondisinya sudah lapuk dimakan usia. Makanya, saat hujan deras pemilik rumah langsung diungsikan.
“Jadi memang kondisi rumah Ibu Umi ini sudah lapuk, sehingga pada saat hujan deras yang disertai angin kencang menghantam, rumah tersebut langsung ambruk rata dengan tanah,” paparnya.
Dipastikannya, dalam peristiwa tersebut tak ada korban jiwa. “Alhamdulillah, tak ada korban jiwa. Karena sebelum terjadi ambruk pemilik rumah sudah diungsikan ke rumah anaknya,” tambahnya.
Untuk sementara waktu, bantuan yang diberikan oleh pihaknya berupa kebutuhan sandang dan pangan. “Bantuan kami berikan berupa beras 20 kilogram, mie instan, dan lainnya. Begitu juga kami berikan kasur, selimut dan lainnya,” katanya.
Untuk soal bantuan papan katanya, pihaknya sudah melaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. “Mudah-mudah nanti tercover untuk membangunkan kembali rumah yang ambruk tersebut,” pungkasnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena kondisi cuaca saat ini di wilayah Banten sedang ekstrem. “Kami minta kepada masyarakat agar waspada. Karena selain hujannya deras, angin pun sangat kencang,” tandasnya.
Senada, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Pandeglang, Nana Mulyana menyatakan, sudah mendata kejadian rumah roboh tersebut.
“Ya benar, kami juga mendapatkan laporannya satu rumah di wilayah Kecamatan Angsana roboh akibat dihantam angin. Tim bersama para pihak terkait lainnya sudah ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan mendata,” katanya.
Bahkan diungkapkannya, selama kurun waktu lima hari kondisi cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Pandeglang, sudah ada sebanyak 10 rumah yang ambruk.
“Akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang selama lima hari, sudah ada 10 rumah yang mengalami ambruk,” jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pandeglang agar tetap waspada. Sebab, saat ini cuaca sedang tidak baik-baik saja.
“Imbauan kepada masyarakat karena cuaca sudah memasuki musim hujan yang tinggi yang ekstrim, mohon kepada warga untuk tetap waspada, bilamana terjadi hujan deras,”
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 20 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu


