TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jelang Pemilu 2024, ASN di Tangsel Dituntut Tetap Netral

Laporan: Rachman Deniansyah
Senin, 07 November 2022 | 15:15 WIB
Bawaslu gelar sosialisasi netralitas ASN dalam Pemilu Serentak 2024. (tangselpos.id/rmn)
Bawaslu gelar sosialisasi netralitas ASN dalam Pemilu Serentak 2024. (tangselpos.id/rmn)

SERPONG, Seluruh pegawai dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ditekankan untuk menjaga netralitasnya, terutama dalam menjelang masa pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang. 

Hal tersebut pun dibahas tuntas dalam sosialisasi Netralitas ASN dalan Pemilu serentak 2024 yang diadakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Resto Kampung Anggrek, Serpong, Tangsel, Senin (7/11/2022). 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan bahwa netralitas merupakan bagian penting dalam tahapan pemilu, terutama dalam menjaga integritas dan netralitas ASN. 

"Ya ini acara Bawaslu, yang menghadirkan para Camat, Lurah, dan perwakilan OPD sosialisasi mengenai netralitas ASN. Saya kira ini menjadi bagian penting dalam tahapan Pemilu yang berkualitas di Tangsel. Alhamdulillah semua Camat, semua Lurah hadir pada kesempatan ini," ujar Benyamin saat dijumpai di lokasi. 

Dalam segala bentuk perhelatan politik, kata Benyamin, terdapat batasan-batasan yang wajib dijaga oleh para ASN.  Sekalipun tetap memiliki hak untuk memilih. 

"Ya tadi dijelaskan oleh Bawaslu bahwa ASN itu punya hak memilih tapi waktunya, timing-nya, tempatnya di bilik suara. Di luar bagian dari politik praktis, tidak boleh dilakukan oleh ASN. Kemudian hanya ASN-nya saja. Keluarganya, istrinya, dan sebagainya itu tetap seperti warga masyarakat lainnya," kata Benyamin. 

Benyamin pun melarang keras seluruh pegawainya untuk terjun secara langsung dalam perhelatan politik. Jika tak diindahkan, maka akan ada sanksi yang menunggunya. 

"Kalau misalnya Bawaslu melakukan persidangan seperti apa, termasuk di dalamnya persidangan nanti ke KASN (Komisi ASN). Jadi, rekomendasi Bawaslu dan rekomendasi KASN akan menjadi pedoman bagi Pemkot untuk menjatuhkan sanksi bagi ASN yang melanggar aturan itu sendiri. Dari ringan, mulai teguran lisan, sampai kepada pemberhentian kepada ASN," tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua Bawaslu Kota Tangsel, Muhamad Acep memastikan, jika terdapat indikasi terkait pelanggaran netralitas ASN, pihak akan segera melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan. Namun untuk pemberian sanksi, tetap berada pada instansi KASN. 

"Sanksi tetep komisi ASN. Komisi ASN juga kalau emang laporannya masuk Bawaslu, hasil kajiannya Bawaslu yang dipakai oleh Komisi ASN. Mereka bersalah atau tidak," katanya. 

"Kalo saya di Bawaslu pertama pakai tracking medsos. Kedua dalam kegiatan kampanye caleg atau partai menemukan di lokasi. Laporan sudah pasti, tapi kebanyakan temuan," lanjutnya. 

Ia mengimbau kepada seluruh ASN, agar dapat menjaga netralitasnya dalam perhelatan politik akbar mendatang. Berkaca dari pesta demokrasi sebelumnya, banyak indikasi yang menyorot ihwal keterlibatan ASN. 

"Sebenarnya keterlibatan ASN kebanyakan mereka kalau dibilang gak sadar, gak tahu, atau gak mau tahu, gitu aja sih sebenernya. Contoh kasus banyak di Tangsel kemarin, apalagi TKS. Kalau murni ASN-nya sedikit lah. Karena TKS abu-abu dia masuk ranah ASN atau bukan," paparnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo