TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Siapa King Maker Sesungguhnya?

Kartu Ketum Parpol Dipegang Jokowi

Laporan: AY
Rabu, 21 Desember 2022 | 12:11 WIB
Presiden Jokowi bersama para Ketum Partai saat acata di Istana Negara beberapa waktu yang lalu. (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi bersama para Ketum Partai saat acata di Istana Negara beberapa waktu yang lalu. (Foto : Setpres)

JAKARTA - Empat ketua umum parpol diprediksi bakal jadi king maker di Pemilihan Presiden 2024. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri (PDIP) Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar) dan Surya Paloh (NasDem). Meski demikian, keempat ketum parpol itu tak bisa begitu saja menentukan, karena kartu trup mereka sudah dipegang Presiden Jokowi. Jadi, Jokowi lah the real king maker itu. Setuju?

Mencuatnya 4 king maker untuk Pilpes 2024 itu berdasarkan survei teranyar yang dilakukan LSI Denny JA. Survei dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 lewat riset kuantitatif terhadap 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia secara tatap muka dengan margin of error sebesar +/- 2.9 persen.  

Sementara riset kualitatif di bulan Desember 2022 dilakukan dengan analis media, focus group discussion (FGD) dan indepth interview.

“LSI Denny JA mencatat tumbuhnya empat king maker yang akan menentukan maksimal tiga pasang capres,” demikian dikutip dari rilis LSI Denny JA, kemarin.

Penentuan king maker oleh LSI Denny JA ini didasarkan pada sejumlah variabel. Megawati misalnya, punya hak penuh untuk menentukan capres dan cawapres yang akan diusung. Mengingat suara PDIP sebesar 22,6 persen atau 128 kursi di DPR, sudah cukup untuk mengusung capres-cawapres tanpa harus berkoalisi.

Lalu Airlangga. Ketua Umum Golkar ini telah membentuk poros koalisi dengan PPP dan PAN. Ketiga partai telah memenuhi syarat pencalonan dengan total 148 kursi.

Empat ketua umum parpol diprediksi bakal jadi king maker di Pemilihan Presiden 2024. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri (PDIP) Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar) dan Surya Paloh (NasDem). Meski demikian, keempat ketum parpol itu tak bisa begitu saja menentukan, karena kartu trup mereka sudah dipegang Presiden Jokowi. Jadi, Jokowi lah the real king maker itu. Setuju?

Mencuatnya 4 king maker untuk Pilpes 2024 itu berdasarkan survei teranyar yang dilakukan LSI Denny JA. Survei dilakukan pada 10-19 Oktober 2022 lewat riset kuantitatif terhadap 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia secara tatap muka dengan margin of error sebesar +/- 2.9 persen.  

Sementara riset kualitatif di bulan Desember 2022 dilakukan dengan analis media, focus group discussion (FGD) dan indepth interview.

“LSI Denny JA mencatat tumbuhnya empat king maker yang akan menentukan maksimal tiga pasang capres,” demikian dikutip dari rilis LSI Denny JA, kemarin.

Penentuan king maker oleh LSI Denny JA ini didasarkan pada sejumlah variabel. Megawati misalnya, punya hak penuh untuk menentukan capres dan cawapres yang akan diusung. Mengingat suara PDIP sebesar 22,6 persen atau 128 kursi di DPR, sudah cukup untuk mengusung capres-cawapres tanpa harus berkoalisi.

Lalu Airlangga. Ketua Umum Golkar ini telah membentuk poros koalisi dengan PPP dan PAN. Ketiga partai telah memenuhi syarat pencalonan dengan total 148 kursi.

Sementara Prabowo merupakan satu-satunya ketum parpol yang namanya selalu masuk di tiga besar kandidat capres dalam sejumlah hasil survei. Partainyapun telah berkoalisi dengan PKB.

Sedangkan Surya Paloh sudah maju jalan. Ia langsung mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres dan membawa keliling mantan Gubernur DKI Jakarta itu keliling Indonesia.

Namun teman koalisinya yakni Demokrat dan PKS, masih menggantung. Namun, bila koalisi itu berhasil terwujud, maka Paloh akan jadi king maker dalam menentukan paslon di Pilpres 2024, selain Mega, Prabowo dan Airlangga.

“Dengan komposisi di atas, paling banyak hanya mungkin tiga pasangan capres karena PDIP sepertinya mustahil tidak berkoalisi dengan partai lain,” lanjut keterangan LSI Denny JA.

Meskipun sebagai king maker, menurut Peneiti LSI Denny JA, Fitri Hari, keempat ketum parpol tersebut sebetulnya masih dilematis. Tidak semulus yang diperkirakan dalam membuat seseorang jadi raja.

Paloh misalnya. Kata Fitri, gamang harus memilih untuk tetap berada di pemerintahan atau memilih keluar. Mengingan Anies Baswedan, bakal capres yang diusungnya berdasarkan survei LSI, meraih suara paling besar justru dari kalangan oposisi.

“NasDem tetap di pemerintahan atau keluar dari pemerintahan agar tegas bahwa Anies Baswedan yang diusung membawa isu perubahan,” ungkap Fitri.

PDIP juga demikian. Mereka akan menghadapi situasi sulit untuk memilih partai koalisi. Apakah berlabuh ke Gerindra atau KIB.

“Jika Ganjar dipilih maju sebagai capres PDIP siapa wakilnya? Mustahil cawapres Ganjar adalah Prabowo. Karena Prabowo ingin tetap menjadi capres (ini berarti tidak berkoalisi dengan Gerindra)”.

Kemudian Airlangga. Bos partai beringin itu juga dalam posisi sulit jika maju sebagai capres. Sebab elektabilitasnya hingga saat ini belum cukup. LSI memberi opsi agar Airlangga maju sebagai cawapres dari Anies atau Ganjar.

Lalu Prabowo. Mantan Danjen Kopassus itu diketahui sudah tiga kali kalah dalam kontestasi Pilpres. Ia juga disebut akan kesulitan mencari cawapres di luar PKB.

“Sementara PKB bersikukuh harus Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) cawapresnya,” jelasnya.

Di tengah kegalauan para king maker itu, bagaimanaa posisi Jokowi? Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno tidak menampik jika 4 ketum parpol itu disebut sebagai king maker. Karena pengaruhnya memang cukup signifikan dalam menentukan konstelasi Pilpres 2024.

“Dari segi konfigurasi ya. Namun, pengaruh Presiden Jokowi untuk Pilpres 2024 tidak bisa dianggap sepele,” kata Adi saat dihubungi tadi malam.

Sebagai presiden yang masih menjabat hingga Pilpres nanti, tentu punya kekuatan tersendiri dalam mempengaruhi arah politik ke depan. Pendapat Jokowi, kata dia, tentunya akan jadi pertimbangan utama bagi pimpinan parpol dalam menentukan siapa capres-cawapres yang akan diusung.

“Pastinya Jokowi powerfull. Apapun judulnua Jokowi presiden saat ini yang bisa bicara ke semua ketum parpol. Yang jelas hubungan antar king maker itu akan dinamis,” tutupnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo