TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tolak Desakan Reshuffle, NasDem: Syahrul dan Siti Nurbaya 2 Menteri Berprestasi

Laporan: AY
Sabtu, 24 Desember 2022 | 15:36 WIB
Irma Surya Chaniago Politisi Partai Nasdem. (Ist)
Irma Surya Chaniago Politisi Partai Nasdem. (Ist)

JAKARTA - Politisi Partai NasDem Irma Surya Chaniago gerah dengan pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang meminta agar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar perlu dievaluasi. Irma meminta agar Djarot tidak asal bicara.

"Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Sebaiknya Pak Djarot jangan asal bunyi. Karena faktanya, dua menteri NasDem yang dia minta dievaluasi adalah menteri-menteri yang punya prestasi," ucap Irma, Sabtu (24/12).

Menurut Irma, Siti Nurbaya Bakar adalah Menteri Kehutanan dengan segudang prestasi. Di era kepemimpinan Siti Nurbaya, peristiwa kebakaran hutan dapat ditekan.

"Jarang terjadi kebakaran hutan. Bahkan bisa dibilang hutan kita aman dan udara kita bebas dari kabut asap," ucapnya.

Irma melanjutkan, dalam kepemimpinan Siti Nurbaya, penanaman mangrove masif dilakukan dalam rangka menjaga abrasi.

"Lalu coba lihat bagaimana beliau membagi dengan sangat baik mana hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat, dan mana yang hutan lindung dengan tegas dan jelas," tegas mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 ini.

Untuk pelanggar ketentuan pemerintah terkait penggunaan lahan, tambah Irma, Siti Nurbaya mengenakan sanksi-sanksi yang sangat tegas. Baginya, Siti Nurbaya adalah Menteri Kehutanan yang kinerjanya terbaik selama ini.

Di tangan Siti Nurbaya, sambung Irma, jutaan hektare hutan yang selama ini lepas ke tangan orang-orang yang hanya menguntungkan oknum-oknum tertentu, dapat dikelola dengan baik sehingga lebih banyak untuk kemaslahatan rakyat.

"Jadi, Pak Djarot sebaiknya tidak asal bunyi," ucapnya.

Mengenai Syahrul Yasin Limpo, Irma menegaskan, kinerja Menteri Pertanian itu juga sangat baik.

"Mana ada kementerian yang tumbuh di era pendemi kecuali Kementrian Pertanian," ucapnya.

Mengenai impor beras, Irma meminta Djarot melihat data. Sebab, selama ini Syahrul selalu menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu impor, karena stok beras dipetani cukup.

"Silakan Baca media agar paham siapa yang ngotot mau impor. Baca juga penghargaan apa saja yang sudah diperoleh Sahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian yang berkinerja baik," imbuhnya.

Kembali ke soal reshuffle, Irma menegaskan lagi bahwa itu hak prerogatif Presiden.

"Biarkan itu menjadi kewenangan dan kebutuhan Presiden. Tapi saya yakin Presiden tidak akan melakukan hal-hal yang akan merugikan Pemerintah dengan melakukan reshuffle pada menteri yang berkinerja baik seperti Sahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar," ucapnya.

Irma mengklaim, masyarakat juga tahu dan merasakan hasil kerja yang baik yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya.

"Tidak paripurna memang, karena sering kali kebijakan-kebijakan baik menjadi tidak sempurna manakala menteri terkait lainnya malah bersikap kontraproduktif," imbuhnya.

Sebagai pihak yang memerhatikan pertanian dan kehutanan, Irma mengaku tidak melihat ada celah yang bisa disebut kinerja Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya harus dievaluasi.

"Jika akhirnya keduanya di-reshuffle, menurut saya itu pasti karena sebab yang lainya. Pasti bukan karena kinerja! Karena keduanya menteri yang selalu menjalankan program Pemerintah, program Presiden dan tidak pernah sekalipun melenceng dari perintah Presiden," tandasnya.

Sebelumnya, Djarot mengatakan, Syahrul Yasin Limpo serta Siti Nurbaya Bakar perlu dievaluasi. Hal itu Djarot sampaikan merespons pernyataan Presiden Jokowi yang memberi sinyal akan ada reshuffle kabinet sebelum 2024.

"Mentan dievaluasi, Menhut dievaluasi. Harus dievaluasi. Semua menteri juga harus dievaluasi. Supaya ada satu darah baru yang segar, yang bisa mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi," kata Djarot, di Jakarta, Jumat (23/12). rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo