TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Didemo Di Aceh Dan Solo

Anies, Dihadang Tak Lelah Berjuang

Laporan: AY
Selasa, 27 Desember 2022 | 11:19 WIB
Anies Baswedan saat berkunjung di Aceh. (Ist)
Anies Baswedan saat berkunjung di Aceh. (Ist)

JAKARTA - Langkah Anies Baswedan keliling daerah tidak mulus. Di beberapa daerah, kehadiran bakal Calon Presiden (Capres) dari Partai NasDem itu, ditolak. Meski banyak dihadang, Anies tak lelah berjuang. Dia tetap teruskan safarinya.

Yang terbaru, eks Gubernur DKI Jakarta itu, ditolak masuk Solo, Jawa Tengah. Kehadiran Anies di Solo disambut demo. Padahal, kehadiran Anies ke Solo hanya untuk menghadiri keundangan pernikahan.

Jumlah pendemo yang mengatasnamakan Masyarakat Kota Solo (MKS) itu, sekitar 20 orang. Dalam aksinya, pendemo membentangkan poster bertuliskan penolakan terhadap Anies. “Tolak kampanye politik terselubung Anies Baswedan,” begitu bunyi salah satu poster yang dibentangkan demonstran. Aksi mereka berlangsung kurang dari 30 menit.

Sebelumnya, Anies juga sempat didemo saat berkunjung ke Aceh beberapa. Peristiwa itu hampir sama seperti di Solo. Dilakukan sekelompok orang yang tidak diketahui asal usulnya. Hanya saja pesannya sama, menolak kedatangan Anies yang diduga sedang melakukan safari politik.

“Kami menolak kampanye Anies penuh tipu, NasDem penipu. KIP (Komisi Independen Pemilihan) Aceh tindak tegas partai NasDem karena belum masa kampanye,” demikian tulisan di poster tersebut.

Penolakan terhadap Anies juga terjadi di Yogyakarta. Sejumlah spanduk berisi penolakan kedatangan Anies bertebaran di sepanjang jalan Kutu Asem dan Denggung, Kecamatan Mlati Sleman, Yogyakarta.

Momen itu terjadi ketika Anies akan menghadiri Deklarasi Forum Kabah Membangun, Rabu, 16 November 2022 lalu. Dalam salah satu spanduk bergambar karikatur Anies di dalam bingkai lingkaran merah seperti tanda dilarang disertai tulisan ‘Orang Munafik ! Membawa Agama Untuk Politik’.

Seperti halnya di Yogja, spanduk berisi penolakan kedatangan Anies tersebar di Ciamis, Sabtu, 19 November 2022. Diketahui, isi spanduk penolakan Anies Baswedan mengatasnamakan Forum Santri Kabupaten Ciamis Menggugat. Spanduk itu bertuliskan ‘Menolak Anies Baswedan, Anies bapak politik identitas jualan agama dan ayat’.

Namun sayangnya, upaya menghadang kehadiran Anies tergolong sia-sia. Massa pendukung Anies tetap tumpah ruah. Di Solo, Anies malah jadi primadona. Meski dikenal kandang Banteng, mantan Mendikbud itu tetap jadi rebutan foto emak-emak. Bahkan bapak-bapak juga rela antri menunggu gantian foto bareng dangan mantan rektor Universitas Paramadina tersebut.

Di Aceh lebih luar biasa lagi. Masyarakat sangat antusias menunggu kehadiran Anies. Mereka rela menunggu di Masjid Raya Baiturrahman, titik pertama setibanya Anies di Aceh. Setibanya Anies di masjid yang menjadi ikon Banda Aceh itu langsung disambut lautan massa. Padahal, waktu itu Anies tiba di masjid tersebut usai massa melaksanakan shalat Jumat.

Penolakan terhadap Anies malah menimbulkan simpati. Survei teranyar Saiful Mujani Research and Colsultant (SMRC) menunjukkan elektabilitas Anies mengalami tren peningkatan usai dideklarasikan NasDem. Anies meraup suara sebesar 28,1 persen, alias meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 25,1 persen.

Senada dengan SMRC, lembaga survei Charta Politika juga mencatatkan hal sama. Hasil survei terbaru dari Charta Politika menempatkan Anies posisi kedua. Elektabilitas Anies mengalami tren peningkatan. Menggeser posisi Prabowo Subianto dari peringkat dua pada periode September hingga November 2022.

Pada periode ini, elektabilitas Anies meningkat dari 20,6 menjadi 23,1 persen. Sementara elektabilitas Prabowo mulai menurun dari 24,4 menjadi 22 persen. Anies terus menduduki peringkat kedua hingga Desember ini.

Apa kata pendukung Anies soal adanya demo-demo penolakan Anies di daerah?

Ketua Relawan Perubahan, Kamaludin Enuh menilai, aksi unjuk rasa menolak kedatangan Anies sebagai hal biasa dalam demokrasi.

“Kita tidak bisa memaksakan orang untuk suka, apalagi memaksakan untuk mendukung Mas Anies di Pilpres 2024,” tutur Kamaludin, kemarin.

Ia menegaskan, Relawan Perubahan mempersilakan masyarakat Indonesia untuk menilai aksi penolakan kepada Anies. Relawan Perubahan meminta masyarakat menjaga suasana yang kondusif menjelang Pemilu 2024.

Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menilai, sikap Anies yang pantang mundur meski sering ditolak justru berdampak positif baginya.

“Kalau menguntungkan tidak, tapi minimal Anies jadi diperbincangkan. Lawan politik Anies harus hati-hati. Narasi Anies sebagai sosok yang dianggap ‘penuh masalah’ justru bisa berbuah insentif elektoral karena bisa diubah menjadi dizalimi,” tegas Agung kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo