TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Puan Ditugaskan Mega Jadi Juru Lobi Koalisi, Separuh Tiket Sudah Dipegang

Oleh: AY/RM.ID
Sabtu, 25 Juni 2022 | 15:03 WIB
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. (Ist)
Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani. (Ist)

JAKARTA - Rakernas PDIP memang tak mengumumkan capres yang akan diusung. Namun, separuh tiket capres banteng kini seperti sudah dipegang Puan Maharani. Analisis ini muncul setelah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Puan yang merupakan putri tercintanya, menjadi juru lobi untuk melakukan penjajakan koalisi dengan partai lain.

Berbeda dengan parpol lain yang para elitenya sibuk melakukan penjajakan koalisi, PDIP tampak masih anteng saja. Puan mengatakan, partainya siap menjajaki kerja sama dengan semua partai yang ada. Ketua DPR ini mengatakan, bukan karena PDIP belum bertemu atau bersilaturahmi dengan parpol lain, kemudian dianggap PDIP sepertinya enggak mau bekerja sama. 
Puan memastikan, partainya akan mulai melakukan kerja sama setelah Rakernas II yang ditutup Kamis lalu.

“Kita akan memulai melakukan silaturahmi, dan tadi saya diminta ibu Ketum sebagai Ketua DPR bisa ikut menjajaki kerja sama," kata Puan kepada wartawan, usai Rakernas, Kamis (23/6) malam.

Puan mengungkapkan sejumlah partai telah meminta untuk bertemu dengan Mega. Namun, tertunda karena pandemi Covid-19.

"Bahkan Ibu selalu bilang saya enggak bisa ke mana-mana, ke depan Insyaallah Covid melandai kita jajaki pertemuan tersebut," katanya.

Apakah Puan mampu menjadi juru lobi PDIP? Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, Puan itu tokoh yang memiliki jaringan luas dan keluwesan dalam berkomunikasi. Dengan jam terbang dan rekam jejaknya, baik di legislatif maupun eksekutif,  Puan dinilai sebagai figur yang tepat untuk membicarakan hal-hal strategis, baik tingkat nasional maupun internasional.

“Dengan mandat khusus tersebut, peran tersebut akan dijalankan lebih efektif dan prospektif," kata Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Hendrawan yakin, Puan pasti mampu menjabarkan harapan-harapan Ketum dalam membangun kerja sama antar parpol. "Ini penting untuk menjaga kebersamaan, komitmen dan konsistensi dalam pembangunan bangsa ke depan," ungkapnya. 

Apakah ini nantinya Puan yang akan ditunjuk sebagai capres atau cawapres dari PDIP? Hendrawan menegaskan, soal capres merupakan hak prerogratif ketua umum. 

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan partainya siap membuka kerja sama dengan parpol lain. Kata dia, PDIP terbuka menjalin kerja sama dengan parpol seperti PAN, PKB, PPP, Golkar, dan Gerindra. Menurut dia, PDIP mempunyai hubungan historis dengan parpol tersebut. 

Namun, sebagai sekjen ia menegaskan tak akan kerja sama dengan Demokrat dan PKS. Kenapa begitu? "Koalisi harus melihat emotional bonding pemilih PDIP, wong cilik yang tidak suka kamuflase politik, mereka ingin yang bicara dengan bahasa rakyat," kata Hasto.

Puan Dorong Pembangunan Museum Nabi Muhammad Di Indonesia

Pengamat politik tidak kaget dengan tugas baru Puan itu? Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, dengan ditugaskannya Puan menjadi juru lobi koalisi PDIP, maka semakin memperlihatkan siapa yang akan diusung banteng. Tugas ini juga menguntungkan Puan karena bisa ketemu ketua umum parpol lain.

“Jika begini, Puan sudah mengantungi separuh tiket pilpres,” kata Ujang, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.

Apalagi di Rakernas, Mega juga puji-puji Puan. Sementara saingannya, Ganjar Pranowo malah kena sentil Mega. Bahkan, di akhir Rakernas, Ganjar disuruh membacakan rekomendasi hasil Rakernas yang salah satu isinya menegaskan urusan capres ada di tangan Mega.

"Saya punya keyakinan  PDIP betul-betul mendukung Puan. Artinya, tidak mengusung Ganjar meskipun elektabilitas Ganjar saat ini tertinggi," kata Ujang. 

Ujang cukup paham kenapa Mega cenderung memilih Puan. Karena Puan itu sebagai anak biologis dan anak ideologis . 

Bisakah Puan mengemban tugas sebagai juru lobi koalisi? Pengamat politik dari Badan Riset Inovasi Nasional Prof  Siti Zuhro menyebut, Puan sudah teruji di legislatif, mulai dari ketua komisi sampai sekarang menjadi ketua DPR.  Jadi, Puan tak lahir dari pemimpin yang instan, tapi digembleng melalui ujian. 

"Saya sangat percaya kalau Puan akan dipilih Megawati. Tak mungkin Mega memilih kader lain selain anaknya," kata Siti Zuhro. Wiwiek, sapaan Siti Zuhro, menyebut latar belakang Puan sebagai cucu Presiden pertama RI Soekarno menjadi keuntungan tersendiri. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo