TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Anas Urbaningrum Bebas April 2023

Tak Kapok Terjun Ke Dunia Politik

Laporan: AY
Selasa, 31 Januari 2023 | 10:22 WIB
Gede Pasek Suardika (kiri) Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara. (Ist)
Gede Pasek Suardika (kiri) Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara. (Ist)

JAKARTA - April 2023 ini, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum resmi bebas. Apa rencana Anas setelah menghirup udara segar? Ternyata, eks anggota KPU akan kembali terjun ke politik. Anas tak kapok berpolitik.

Kabar soal bebasnya Anas pada April 2023 ini, dibeberin Gede Pasek Suardika, sahabatnya yang sama-sama pernah menjadi kader Demokrat. Kata dia, bila tidak ada aral-melintang, Anas akan bebas di awal bulan April ini.

BACA JUGA

“Mudah-mudahan, awal April 2023 ini Mas Anas sudah keluar,” kata Pasek dalam keterangannya, kemarin.

Menurut Pasek, usai resmi bebas, Anas akan kembali terjun ke dunia politik. Nantinya, Anas akan masuk dalam struktur kepengurusan di Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Ini merupakan partai baru yang didirikan Pasek bersama sejumlah loyalis Anas saat dulu berada di Demokrat.

Saat ini, PKN sudah lolos verifikasi dan mendapat nomor urut 9 sebagai peserta Pemilu 2024. Di partai anyar ini, Pasek menjabat sebagai Ketua Umum dan Sri Mulyono yang juga loyalis Anas menjabat sebagai Sekjen.

Posisi apa Anas di PKN nanti? Sebagai mentor dan juga sahabat baiknya, kata Pasek, tentunya Anas akan mendapatkan tempat yang strategis di PKN.

"Nanti kita lihat saja. Gampang soal posisi. Yang penting bebas dulu,” tegasnya.

Sebelumnya, Pasek juga sempat menyinggung soal Anas akan bergabung dengan partainya usai bebas dari penjara. Pernyataan ini disampaikan Pasek saat sambutan di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I PKN, Juli tahun lalu.

Saat itu, Pasek bilang, Anas akan mendapat tempat terhormati di PKN. Sebagai teman dekatnya, Pasek mengaku tahu kualitas dari mantan Ketum PB HMI itu.

“Beliau tinggal sedikit lagi mengalami fase-fase rakaatnya. Begitu selesai, makin ringan tugas saya. Karena sudah saatnya beliau kembali,” ungkap Pasek.

Pasek menganalogikan Anas dengan Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia. Kata dia, sebelum di puncak karirnya sebagai PM Malaysia, Anwar juga pernah di penjara. Begitu pun Anas. Kata dia, Anas dipenjara dalam kasus korupsi yang sama sekali tidak dilakukannya.

"Kalau Malaysia punya Anwar Ibrahim yang diperlakukan sama dengan kasus berbeda kemudian harus masuk bui. Tapi akhirnya bisa bangkit kembali jadi pimpinan, maka kita semua berharap Anas Urbaningrum bisa kembali lagi,” harap Pasek.

Untuk diketahui, Anas resmi menjadi narapidana di Lapas Sukamiskin Bandung, usai dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi proyek Hambalang.

Di Pengadilan Tipikor Jakarta, majelis hakim menjatuhkan vonis 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider kurungan 3 bulan untuk Anas, pada akhir Februari 2014. Hukuman ini lebih ringan 7 tahun daripada tuntutan jaksa.

Kemudian, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengurangi hukuman Anas dari 8 tahun penjara menjadi 7 tujuh tahun. Namun, di tingkat kasasi, hukuman Anas menjadi dua kali lipat.

Artidjo Alkostar selaku hakim di tingkat kasasi menjatuhkan Anas vonis 14 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar. Ia juga diwajibkan membayar uang pengganti Rp 57 miliar. Namun, pada 2020 silam, Anas yang melakukan Peninjauan Kembali atas kasusnya bisa sedikit lega. Dalam PK tersebut, MA mengurangi hukuman Anas dari sebelumnya 14 tahun penjara menjadi menjadi 8 tahun.

Bagaimana karir politik Anas pasca bebas nanti? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Anas merupakan politisi. Tak heran, Anas tidak akan kapok untuk terjun kembali ke politik meskipun di puncak karirnya saat itu, harus mendekam di penjara karena kasus korupsi.

“Anas miliki kemapanan politik yang cukup baik. Soal statusnya yang narapidana, ini sama halnya dengan Romy di PPP, tetap punya simpul-simpul kekuatan,” ulasnya, tadi malam.

Terlebih, PKN dianggap cukup berani sebagai partai yang berharap lolos di parlemen. Mengingat, partai ini tidak dipimpin tokoh muslim sebagaimana mayoritas pemilih nasional kita.

Dengan begitu, kehadiran mantan anggota KPU era Gus Dur itu bisa mengisi posisi strategis di PKN.

“Bisa saja Anas akan bergabung di struktural. Mininal sebagai ketua umum atau dewan di atas itu,” kata Dedi.

Lalu, bagaimana dengan Demokrat? Menurut Dedi, partai berlogo Mercy itu tak perlu khawatir. Terlebih, saat ini kondisi partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono itu telah stabil. Sehingga, tak akan berampak banyak dengan bergabungnya Anas ke PKN.

Layaknya Pasek, Anas memiliki segudang loyalis di Demokrat. “Secara umum dukungan Anas lebih banyak dari Demokrat, tetapi itu tidak sampai pengaruhi kekuatan Demokrat,” kata Dedi. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo