TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Hari Terbaring Di Tengah Hutan

Alhamdulillah, Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi

Laporan: AY
Rabu, 22 Februari 2023 | 09:02 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjenguk Kapolda Jambi yang mengalami kecelakaan helikopter. (Ist)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjenguk Kapolda Jambi yang mengalami kecelakaan helikopter. (Ist)

JAMBI - Setelah dua hari terbaring di tengah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan tujuh orang lainnya, akhirnya berhasil dievakuasi. Proses evakuasi berjalan cukup dramatis dan sangat heroik. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sejak awal memantau proses penyelematan menyampaikan rasa syukurnya. Alhamdulillah, akhirnya evakuasi berjalan lancar.

Untuk diketahui, helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi bersama 7 orang lainnya mendarat darurat di kawasan hutan Kabupaten Kerinci pada Minggu (19/2) pagi.

Faktor cuaca buruk jadi penyebab helikopter terpaksa mendarat darurat. Lokasi pendaratan berada di titik koordinat S20 9’ 3.53” E1010 42’ 12.63” di Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.

Kerasnya benturan saat pendaratan darurat itu membuat para penumpang di dalamnya mengalami luka. Termasuk Kapolda Jambi yang mengalami patah tangan kanan karena benturan keras saat pendaratan.

Tim penyelemat sebenarnya sudah menemukan titik lokasi pendaratan sejak Minggu (19/2) siang. Namun, lokasi pendaratan yang berada di tengah hutan membuat tim penyelamat tidak bisa langsung melakukan evakuasi pada para korban.

Medan yang berat juga tidak memungkinkan evakuasi dilakukan lewat jalur darurat. Bahkan tim yang ditugaskan menempuh perjalanan darat baru tiba di lokasi pada tengah malam setelah 7 jam perjalanan. Jalur udara jadi satu-satunya opsi utama yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan korban.

Senin (20/2) jadi hari pertama dimulainya evakuasi terhadap para korban. Sejak pukul 07.00 WIB, helikopter jenis Superpuma diterbangkan ke titik penjemputan yang berada di perbukitan hutan Tamiai, Kerinci. Namun tak lama kemudian, helikopter itu kembali ke Posko Utama Penyelamatan di Kabupaten Merangin.

Helikopter tak bisa bermanuver di atas titik penjemputan karena kondisi cuaca yang berkabut dan gerimis. Buruknya cuaca membuat upaya evakuasi mengalami kegagalan hingga lima kali. Tim SAR hanya bisa mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan pada para korban. Itu pun dengan cara di lempar dari atas.

Di hari kedua, tim gabungan yang berasal dari Basarnas, TNI AU, Basarnas, Kopasgat, Korem, BMKG hingga Angkasa Pura kembali memulai melakukan evakuasi. Namun, seperti hari sebelumnya, tim SAR yang sudah berangkat sejak pagi juga belum berhasil melakuan penyelamatan. Cuaca buruk membuat helikopter sulit untuk melakukan penyelamatan.

Setelah lewat tengah hari, barulah cuaca mulai bersahabat. Pada pukul 2 siang, helikopter baru bisa menurunkan tim ke lokasi. Lebatnya hutan membuat proses evakuasi menjadi sulit. Soalnya helikopter tak bisa mendarat lantaran area dipenuhi pohon tinggi. Jadi proses evakuasi menggunakan teknik rappeling.

Dengan teknik ini, helikopter tak perlu mendarat. Cukup terbang di ketinggian 30 meter lalu tim turun dan naik menggunakan tali yang terhubung dengan heli.

Saat tim berhasil turun, tim menemukan korban dalam kondisi memprihatinkan.

Kapolda Rusdi ditemukan terbaring dalam kondisi sudah melemah dengan kondisi tangan bagian kanan patah. Sementara itu, ajudan Kapolda Jambi serta para kru helikopter ditemukan dalam kondisi terluka di beberapa bagian tubuh.

Meski begitu, Kapolda tak mau diselamatkan terlebih dahulu. Ia meminta kepada tim untuk menyelematkan 7 anak buahnya terlebih dahulu. Menjelang sore, tim berhasil mengevakuasi empat korban.

Mereka adalah Co Pilot AKP Amos Fredily, ajudan Kapolda Jambi Briptu Aditya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Komisaris Besar Andri Ananta, dan Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan.

Kapolda sendiri baru berhasil dievakuasi pada pukul 16.58 Wib. Ia dievakuasi menggunakan Helikopter Super Puma milik TNI AU. Video evakuasi Kapolda Rusdi ini viral di media sosial. Tubuh Rusdi yang dibawa menggunakan tandu, ditemani seorang personel TNI saat ditarik ke atas.

Tandu sempat berputar-putar sebelum mendekati helikopter. Hingga akhirnya, personel yang sudah menunggu di helikopter bisa menarik dan membawa tubuh Rusdi masuk ke dalam.

Setiba di posko kesehatan, Rusdi langsung mendapat perawatan untuk menstabilkan kondisinya. Setelah stabil, polisi lulusan Akpol ‘91 ini kemudian diterbangkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

Jenderal Sigit yang sejak pagi hari sudah terbang ke Jambi langsung bergerak ke rumah sakit untuk menjenguk Rusdi. Dalam foto terlihat kondisi Rusdi terbaring lemah.

Kapolri mengaku sempat berbincang dengan Rusdi dan rombongan. Ia memastikan Rusdi dan rombongan dalam kondisi sadar.

"Saya sempat berbincang dengan Kapolda Jambi dan rombongan. Kondisinya masih sadar, cukup stabil,” kata Sigit, dalam jumpa pers, di Jambi, kemarin.

Sigit mengatakan Irjen Rusdi dkk dalam keadaan sadar. Dokter juga sedang melakukan scanning kepada para pasien.

"Tentunya ada yang mengalami fraktur ada yang di kaki ada yang di tangan ada yang dirusuk dan juga mungkin di tempat-tempat lain yang saat ini sedang dilakukan scanning oleh dokter. Namun secara umum semuanya dalam keadaan sadar,” tuturnya.

Sigit berterima kasih ke seluruh tim gabungan hingga warga setempa sehingga seluruh korban bisa dievakuasi. Sigit memohon doa agar seluruh korban bisa segera pulih. Dia mengatakan tim dokter sudah memberikan perawatan terbaik kepada seluruh korban. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo