Main Domino Bareng Eks TSK Pembalak Hutan
Raja Juli-Karding Sibuk Klarifikasi

JAKARTA - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI) Abdul Kadir Karding jadi sorotan setelah fotonya sedang main domino dengan Azis Wellang, bekas tersangka kasus pembalakan hutan, viral di jagat maya. Raja Juli dan Karding buru-buru memberikan klarifikasi terkait foto tersebut.
Dalam foto yang menyebar di media sosial, Raja Juli mengenakan batik lengan panjang. Senyum tipis mengembang di pipinya, seolah menikmati jalannya permainan. Di hadapannya, duduk Menteri Karding dengan kemeja putih yang pandangannya tertuju pada kepingan domino di atas meja. Tak tampak protokoler di sekitarnyan
Dua peserta lainnya adalah Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Andi Rukman Nurdin Karumpa serta pengusaha Azis Wellang, sosok yang pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembalakan hutan oleh Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Momen itu seakan biasa saja, sekadar permainan rakyat untuk melepas penat. Namun, kehadiran Azis membuat suasana jadi lain. Publik langsung ingat rekam jejaknya sebagai bekas tersangka kasus pembalakan hutan. Alhasil, foto tersebut jadi bahan gunjingan.
Raja Juli langsung bikin klarifikasi. Lewat akun Instagram pribadinya @rajaantoni, dia menjelaskan aksi main domino itu terjadi awal September 2025, di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Jakarta.
Awalnya, Raja Juli mengaku memenuhi undangan Karding, yang juga menjabat Sekjen KKSS. Keduanya kemudian berdiskusi lebih dari dua jam di ruang belakang. “Tidak ada tema diskusi kami menyangkut kasus pembalakan liar sama sekali,” tegas Raja Juli, Minggu (7/9/2025).
Mendekati pukul 24.00 WIB, Raja Juli pamit pulang kepada Karding. Kebetulan, akses keluar melewati ruang depan. Di sana sudah ada sejumlah orang yang tengah adu keberuntungan dengan domino.
“Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah dua kali putaran, saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut,” jelas Raja Juli.
Masalahnya, salah satu lawan main di meja itu adalah Azis Wellang, Direktur PT ABL yang sempat jadi tersangka pembalakan liar di Kalimantan Tengah pada November 2024.
Namun, status hukum itu tidak bertahan lama. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabulkan gugatan praperadilan Azis pada 9 Desember 2024. Hakim menyatakan penetapan tersangka tidak sah. Sejak 14 Februari 2025, penyidikan resmi dihentikan. Artinya, secara hukum Azis kini bukan lagi tersangka.
Hal itu berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 13/Pid.Pra/2023/PN.Jkt.Pst dan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3) a.n. Muhammad Azis Wellang dari Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) berdasarkan surat nomor S.01BPPHLHK-IV.SWI/PPNS/02/2025 tanggal 14 Februari 2025.
Dalam klarifikasinya, Raja Juli juga menegaskan, selain Karding, dia tidak mengenal siapa pun di meja permainan domino itu. Dia mengaku baru tahu bahwa salah satu orang yang ikut main domino adalah Azis Wellang setelah foto tersebar di media sosial.
Bagi saya, tidak ada sedikit pun ruang bagi siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum di kawasan hutan. Saya akan tegakkan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar, tanpa pandang bulu,” pungkasnya.
Klarifikasi juga datang dari Menteri Karding. Dia mengatakan, dalam momen tersebut KKSS melakukan pertemuan rutin yang dihadiri seluruh pengurus. Di antaranya Andi Rukman Nurdin dan Andi Bohar (Wakil Ketua Umum KKSS), Azis Wellang (Wakil Bendahara Umum KKSS), M Fachri (Wasekjen KKSS), Riswan (Wakil Kepala Sekretariat KKSS), Abdul Rahman (Staf Sekretariat KKSS), dan Marwah (Staf Sekretariat KKSS).
Menurutnya, pertemuan KKSS biasa diisi dengan aktivitas bermain domino sebagai bagian dari budaya Sulawesi Selatan. Pada saat bermain domino, ada yang mengambil foto dan mengirimkannya ke WhatsApp Group PORDI (Persatuan Olahraga Domino Indonesia) dan KKSS.
Pada saat yang sama, Karding mengaku berencana bertemu Raja Juli untuk ngobrol santai. “Awalnya, saya mau datang ke tempatnya Raja Juli, tapi Raja Juli memilih mendatangi saya,” katanya.
Setelah Raja Juli datang, Karding mengajaknya berbincang empat mata di bagian belakang posko, terpisah dari seluruh anggota KKSS yang lain. Diskusi keduanya berakhir menjelang tengah malam, pukul 23.30 WIB. Raja Juli lalu pamit pulang.
Diakuinya, jalur pulang memang melewati tempat berkumpul anggota KKSS yang sedang bermain domino. Raja Juli lalu diajak main domino ditemani dirinya. “Kami bermain sebanyak dua set. Yang ikut main, Pak Azis dan Andi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PORDI,” katanya.
Karding juga mengatakan, saat itu dirinya tidak tahu latar belakang Azis Wellang, termasuk apakah ada persoalan kasus hukum atau tidak. Namun, setelah fotonya viral, dia berusaha melakukan konfirmasi dan mendapat penjelasan kalau status Azis Wellang tidak lagi sebagai tersangka pembalakan hutan.
Lalu, bagaimana respons Istana? Sampai berita ini diturunkan, Istana belum buka suara terkait heboh berita tersebut. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi justru melempar “bola” kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi ketika dimintai tanggapan.
“Sepertinya lebih pas dijawab oleh Pak Mensesneg ya,” singkatnya saat dikontak Rakyat Merdeka. Mensesneg sendiri tidak menjawab pesan singkat maupun telepon yang dilayangkan redaksi.
Meski sudah menyampaikan klarifikasi, kedua menteri tersebut tetap jadi sorotan. Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyoroti sisi etika dan kepantasan ketika dua orang Menteri Kabinet Merah Putih justru asyik bermain domino, sementara di antara mereka ada seorang eks tersangka pembalakan liar.
Ini erat kaitannya dengan tugas dan pokok fungsi Menteri Kehutanan, Pak Raja Juli,” ujar Agung kepada Tangselposid , Minggu (7/9/2025).
Pertemuan itu, disebutnya, memberikan semacam persepsi negatif. Karena itu, kata Agung, sudah seharusnya kedua menteri itu, meminta maaf secara terbuka kepada publik.
“Dan tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, bila di belakang hari ada conflict of interest,” ujarnya.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman ikut menyoroti pertemuan tersebut. Dia menilai pertemuan itu tidak etis dan bisa menjatuhkan mental penyidik Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Kehutanan.
“Semestinya Menteri Kehutanan menghindari pertemuan dengan orang yang pernah jadi tersangka oleh penyidik Gakkum Kehutanan. Apa pun alasannya. Terkesan mentoleransi pembalakan liar,” kata Boyamin dalam keterangan tertulis, Minggu (7/9/2025).
Boyamin mengingatkan, meskipun status tersangka Azis Wellang gugur setelah menang praperadilan, hal itu tidak lantas membuat persoalannya selesai. Sebab, meski Penyidik Gakkum pernah kalah praperadilan, tetap bisa membuka penyidikan baru jika ditemukan bukti baru atau melengkapi bukti yang ada. “Praperadilan itu sifatnya formil,” tegasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu