TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pesan Pemerintah Jelang Ramadan

Belanja Wajar Aja, Jangan Takut Kehabisan Pangan

Laporan: AY
Selasa, 21 Maret 2023 | 09:41 WIB
Suasana di salah satu Supermarket. (Ist)
Suasana di salah satu Supermarket. (Ist)

JAKARTA - Pemerintah mulai bersiap-siap mengantisipasi kenaikan harga saat Ramadan dan jelang Idul Fitri. Masyarakat diingatkan berbelanja bahan pokok (bapok) dengan bijak dan tidak berlebihan.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, sampai saat ini masih ada disparitas pasokan antarwaktu dan antarwilayah.

Begitu juga faktor iklim dan cuaca yang dapat mempengaruhi pasokan pangan di masa yang akan datang.

“Karena itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekono­mian mengorkestrasi kebijakan untuk menjaga stabilitas harga. Dalam konteks target, inflasi kita pada 2023 bisa kembali ke target awal sebesar kurang lebih satu sampai tiga persen,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Beberapa strategi pun telah dilakukan oleh Pemerintah untuk memastikan terpenuhinya ke­butuhan pangan dalam meng­hadapi bulan suci, yang selalu mengalami tren kenaikan harga.

Dari sisi pasokan bahan pangan, dia mengatakan, secara berkesinambungan Pemerintah terus melakukan pemantauan harga kebutuhan bahan pokok secara terus-menerus.

Beberapa komoditas yang menjadi perhatian Pemerin­tah, antara lain beras, minyak goreng, cabe, bawang, daging, dan telur ayam ras, serta daging sapi, agar tetap terjangkau oleh masyarakat.

Pemerintah juga akan me­mastikan ketersediaan paso­kan bahan pangan di seluruh wilayah. Hal ini meliputi koor­dinasi dengan gudang distribu­tor, pasar tradisional, pasar ritel modern serta produsen.

Dalam hal ini, perlu juga memperhitungkan adanya tam­bahan kebutuhan bahan pangan untuk mengantisipasi rencana penyaluran bantuan sosial pada Maret 2023.

Pemerintah juga mengopti­malkan pelaksanaan operasi pasar atau bazar murah. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, terutama bagi komodi­tas pangan strategis.

Tak kalah penting, Pemerintah juga menjaga kelancaran distribusi pasokan pangan serta melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum (Satgas Pangan).

“Satgas menjalankan penga­wasan bersama dan langkah-langkah korektif atas indikasi adanya ketidakwajaran kenai­kan harga, gangguan distribusi, maupun penimbunan, termasuk penyaluran BBM dan Liquid Pe­troleum Gas (LPG),” paparnya.

Ferry berharap, masyara­kat tidak panik. Pemerintah juga terus melakukan komuni­kasi secara transparan terkait dengan ketersediaan pasokan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok.

Selain itu, imbauan kepada masyarakat melalui tokoh agama, tokoh masyarakat, media sosial, dan iklan layanan publik, diharapkan masyarakat dapat melakukan konsumsi secara wajar serta bijak berbelanja.

Senada, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan kebutuhan pangan pada saat Ramadan dan jelang Idul Fitri.

Bapanas sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mence­gah terjadinya kelangkaan ba­rang kebutuhan pokok.

“Masyarakat tidak usah kha­watir persediaan kita cukup. Dengan demikian berbelanja dengan bijak, nggak usah kha­watir sampai belanja berlebihan,” ujar Kepala Perencanaan dan Kerja Sama Bapanas Risfaheri.

Dia mengatakan, Pemerintah sudah memperhitungkan ber­bagai kemungkinan yang akan terjadi. Malah, planning yang disiapkan tidak hanya untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri saja.

:Tetapi kita juga perhitungkan sampai akhir tahun. Jadi, ini memang pekerjaan rutin yang selalu dipantau Pemerintah,” imbuhnya.

Bapanas juga terus memantau kenaikan harga yang terjadi di banyak daerah. Sejauh ini, ketersediaan masih tercukupi meski ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.

Menurut Heri, respons ma­syarakat yang berlebihan untuk berbelanja saat masuk Ramadan bisa memicu kenaikan harga. Hal itu bisa membuat ketersediaan menipis, dan menimbul­kan kenaikan harga.

“Kami pantau pergerakan harga setiap hari. Dengan demikian, masyarakat bisa ber­belanja dengan bijak supaya ti­dak terjadi pembelian berlebihan di pasar,” ucapnya.

Senada, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan kebutuhan pangan pada saat Ramadan dan jelang Idul Fitri.

Bapanas sudah menyiapkan berbagai strategi untuk mence­gah terjadinya kelangkaan ba­rang kebutuhan pokok.

“Masyarakat tidak usah kha­watir persediaan kita cukup. Dengan demikian berbelanja dengan bijak, nggak usah kha­watir sampai belanja berlebihan,” ujar Kepala Perencanaan dan Kerja Sama Bapanas Risfaheri.

Dia mengatakan, Pemerintah sudah memperhitungkan ber­bagai kemungkinan yang akan terjadi. Malah, planning yang disiapkan tidak hanya untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri saja.

“Tetapi kita juga perhitungkan sampai akhir tahun. Jadi, ini memang pekerjaan rutin yang selalu dipantau Pemerintah,” imbuhnya.

Bapanas juga terus memantau kenaikan harga yang terjadi di banyak daerah. Sejauh ini, ketersediaan masih tercukupi meski ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.

Menurut Heri, respons ma­syarakat yang berlebihan untuk berbelanja saat masuk Ramadan bisa memicu kenaikan harga. Hal itu bisa membuat ketersediaan menipis, dan menimbul­kan kenaikan harga.

“Kami pantau pergerakan harga setiap hari. Dengan demikian, masyarakat bisa ber­belanja dengan bijak supaya ti­dak terjadi pembelian berlebihan di pasar,” ucapnya.

Menurutnya, beberapa penyebab utama berkurangnya ketersediaan bahan pokok salah satunya adalah bencana, seperti banjir. Namun saat ini Pemerintah sudah memperhitungkan matang-matang.

“Perhitungan kami sampai sekarang masih batas aman,” ucap Heri.

Meski pangan, terutama be­ras, dinilai masih dalam ba­tas aman. Pemerintah tetap melakukan antisipasi. Caranya, dengan memperkuat cadangan pangan. Bapanas berkoordinasi dengan kementerian, lembaga dan BUMN terkait agar terjadi pemerataan distribusi.

“Kami memiliki cadangan pangan Pemerintah, sehingga untuk semua komoditas kebutu­han bahan pokok ketika terjadi bencana harus dan bisa kita antisipasi,” tuturnya.

Langkah antisipasi lainnya, dengan menggelar pasar mu­rah di banyak kabupaten/kota. Itu dilakukan dengan meman­faatkan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan anggaran pusat, yaitu dari Bapanas. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo