TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tekan Angka Stunting

Wapres Pakai Jurus Tekad

Laporan: AY
Senin, 15 Mei 2023 | 11:52 WIB
Wapres Ma'ruf Amin dalam acara di Ternate.  Foto : Ist
Wapres Ma'ruf Amin dalam acara di Ternate. Foto : Ist

TERNATE - Pemerintah punya jurus baru untuk memberantas stunting. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan, program baru itu dinamakan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad).

Ma’ruf menjelaskan, melalui program ini masyarakat desa bakal diberikan pendidikan dan pelatihan untuk mengembang­kan berbagai macam usaha ekonomi.

Hal tersebut secara otomatis dapat meningkatkan pendapatan dan kemandirian mereka dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri.

Semoga program Tekad dapat menanggulangi kemiskinan dan menekan angka stunting, terutama di Indonesia bagian timur,” harap Ma’ruf.

Hal itu disampaikan Ma’ruf dalam acara penguatan, pemban­gunan dan pemberdayaan desa untuk Indonesia bebas stunting dan kemiskinan ekstrem di Ter­nate, Maluku Utara, kemarin.

Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, kemiskinan dan stunting merupakan permasalahan serius yang membutuhkan upaya ko­laboratif dari berbagai pihak.

Masyarakat, dan sektor lainnya dalam merancang dan melak­sanakan program-program yang tepat sasaran.

“Saya minta seluruh pihak betul-betul serius memperkuat koordinasi lintas lembaga serta melakukan penajaman kegiatan intervensi penanggulangan kemiskinan dan penanganan stunting di berbagai sektor,” pintanya.

Program terintegrasi dan ber­basis pemberdayaan masyarakat, kata dia, sangat efektif dalam penanggulangan kemiskinan dan stunting. Apalagi, daerah kepulauan seperti Maluku Utara memiliki sumber daya yang melimpah.

Menurutnya, Maluku Utara menyimpan aneka potensi eko­nomi untuk dikembangkan. Sumber daya perikanan, hasil hutan, pertanian yang berbasis kepulauan jika betul-betul diolah akan berkontribusi pada pening­katan kesejahteraan luas hingga ke pelosok desa.

Ma’ruf bilang, pemberdayaan ekonomi lokal dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan stunting.

Dengan meningkatkan pendapatan, masyarakat desa dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan kuali­tas hidup dan akses yang lebih baik ke makanan yang sehat dan bergizi.

Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stunting dan masalah kesehatan terkait gizi buruk pada anak-anak di desa.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Dae­rah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Mad­jid mengatakan, khusus di Indo­nesia bagian timur, Pemerintah sedang menjalankan program Tekad.

Taufik berharap, melalui pro­gram ini dapat meningkatkan efektivitas penggunaan Dana Desa. Utamanya untuk meningkatkan partisipasi masyara­kat dalam pembangunan, me­ningkatkan dan menstabilkan pendapatan warga desa dari kegiatan produksi berbasis po­tensi desa.

“Jadi, warga desa dapat berkontribusi terhadap transfor­masi dan pertumbuhan ekonomi yang adil dan merata,” tutur Taufik.

Selain program Tekad, kata Taufik, secara nasional pada 2022, telah dikucurkan Dana Desa untuk konvergensi pence­gahan stunting sebesar Rp 15,63 triliun.

Khusus di Maluku Utara, Dana Desa untuk konvergensi stunting mencapai Rp 118,27 miliar.

Sekadar informasi, kemiskinan dan stunting masih men­jadi masalah serius di Maluku Utara, terutama di daerah pede­saan. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo