Babak Belur Lagi, Rupiah Melorot Ke Rp 14.954

SERPONG - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,37 persen ke level Rp 14.954 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.900 per dolar AS. 

Pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand minus 0,15 persen, dolar Singapura melemah 0,06 persen, won Korea Selatan minus 0,16 persen, dolar Singapura turun 0,06 persen, peso Filipina turun 0,08 persen, yuan China minus 0,07 persen, dan yen Jepang naik 0,06 persen.

Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,10 persen ke level 103,92. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,05 persen ke level Rp 16.010, terhadap poundsterling Inggris naik 0,10 persen ke level Rp 18.403, dan terhadap dolar Australia juga naik 0,13 persen ke level Rp 9.733.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai tukar rupiah akan masih akan dipengaruhi oleh sentimen investor yang berburu safe haven dolar AS, di tengah ketidakpastian mengenai plafon utang AS.

“Risalah pertemuan The Fed pada Mei yang dirilis hari ini, dicermati oleh pelaku pasar untuk menemukan petunjuk kapan bank sentral berencana menghentikan siklus kenaikan suku bunga," jelasnya dalam riset, Kamis (25/5).

Sejumlah pembicara The Fed selama sepekan terakhir memberikan sinyal sikap hawkish tentang kebijakan moneter bank sentral. Hal lini menunjukkan kebijakan moneter dalam denominasi dolar AS menjadi perhatian utama.

Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah akan dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan diumumkan hari ini. Ibrahim memproyeksi, nilai tukar rupiah masih akan berfluktuatif pada awal perdagangan, namun berpotensi ditutup melemah di rentang Rp 14.880-Rp 14.850 per dolar AS.