Lapangan Kerja Untuk Rakyat

SERPONG - Tiga bulan terakhir ini, roda perekonomian rakyat berputar lebih lambat. Mereka yang ada di level paling bawah mulai terseok-seok. Daya belinya menurun. Meski harga bahan kebutuhan pokok relatif rendah, banyak yang tak mampu membeli. Mereka ini butuh bantuan sosial (bansos) tunai.

Pelambatan ekonomi rakyat juga tercermin dari banyaknya orang miskin yang tak punya uang lagi untuk membeli buku-buku pelajaran dan seragam sekolah anak. Mereka bingung menghadapi tahun ajaran baru pertengahan Juli 2023 mendatang ini.

Supaya ekonomi rakyat menggeliat lagi, kita berharap, pemerintah memberikan tambahan stimulus. Pertama, bansos tunai untuk orang-orang yang ada di level paling bawah dan kedua, memperbanyak proyek-proyek padat karya.

Mereka yang bekerja di proyek padat karya bisa memperoleh pendapatan rata-rata Rp 3 juta sampai Rp 4 juta per bulan. Ini akan membantu rakyat kecil agar bisa hidup lebih tenang.

Untuk itu, kita berharap, Kementerian PUPR bersama-sama pemerintah provinsi, kabupaten dan kota menyiapkan lagi proyek-proyek padat karya. Baik itu pembangunan jaringan irigasi, pembagunan jalan dan jembatan maupun rehabilitasi bangunan milik pemeritah daerah.

Supaya rakyat kecil di pedesaan bisa bekerja kembali, pemerintah juga perlu menghidupkan lagi sentra-sentra industri kecil dan kerajinan. Akibat terjangan badai pandemi Covid-19, banyak sentra industri kecil dan kerajinan mati suri.

Kita berharap, tambahan modal segera dikucurkan untuk bisnis rakyat kecil. Tanpa tambahan modal, bisnis rakyat kecil tak mungkin bisa bangkit lagi.

Untuk tahap pertama, bantuan modal yang diberikan sebaiknya tanpa bunga. Setelah bisnis rakyat kecil bisa bernapas kembali, baru bantuan yang diberikan dikenakan bunga murah.

Oleh sebab itu, kita berharap, untuk rakyat kecil, Kementerian Keuangan tidak pelit. Sekali lagi, supaya ekonomi nasional bangkit lebih cepat dan tahun ini bisa tumbuh di atas 5,3 persen, pemerintah mesti fokus memulihkan ekonomi rakyat di level paling bawah yang rontok akibat pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun.