TangselCity

OLIMPIADE PARIS 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Saran Pakar Siber Cara Menghindari Aksi Penipuan Di WhatsApp, Hati-hati!

Oleh: Farhan
Kamis, 31 Agustus 2023 | 18:30 WIB
Pakar keamanan siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persada. Foto : Ist
Pakar keamanan siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persada. Foto : Ist

JAKARTA - Masyarakat diingatkan lebih waspada menggunakan ponsel. Jangan mudah terpancing untuk menerima dan membuka pesan masuk melalui aplikasi pesan singkat whatsapp (WA). 

Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha mengatakan, saat ini penipuan melalui WA banyak jenisnya.

Mulai dari pengiriman malware dengan file APK disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan. 

"Jika kita secara tidak sadar kita klik akan melakukan instalasi trojan di hp kita sehingga orang lain bisa mengontrol penuh hp kita. Seolah-olah sedang memegang langsung, yang akan bisa menyebabkan semua uang kita di rekening bank ataupun dompet digital kita terkuras habis," kata Pratama Persadha kepada Redaksi, Kamis (31/8/2023).

Selain malware kata dia, ada juga penipuan melalui wa dengan modus phising. Kita akan dikirimkan sebuah informasi yang sifatnya urgent (penting), biasanya mengaku dari pihak bank yang meminta konfirmasi pilihan biaya transaksi, didalam WA tersebut akan ada link ke sebuah website yang kita harus isi data diri kita termasuk data perbankan dan lainnya. 

"Meskipun kita tidak secara langsung dirugikan pada saat kita klik tautan serta mengisi data, namun data-data yang kita masukkan tadi bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan, untuk melakukan penipuan lebih lanjut baik kepada kita maupun keluarga dan kerabat kita," papar Pratama.

Karena dengan memiliki data yang cukup lengkap, akan lebih mudah meyakinkan orang untuk percaya sehingga menjadi korban penipuan.

Penipuan lain melalui WA yang juga tidak kalah berbahaya adalah adanya tawaran untuk bekerja secara online hanya dengan klik link-link tertentu yang diberikan, dan jika kita menyelesaikan tugas maka kita akan mendapat bayaran.

Pada awal-awal kita bergabung memang kita akan mendapatkan bayaran sesuai yang dijanjikan, meskipun nilainya kecil.

Setelah itu, kita akan ditawarkan untuk seolah-olah membeli kumpulan tugas lain yang lebih besar pembayarannya, dan ternyata pada saat tugas akan selesai.

Kita tidak bisa menyelesaikan dengan berbagai alasan dan kita akan diminta lagi untuk melakukan top up supaya misi bisa terselesaikan dan kita bisa mendapatkan bayaran. 

Padahal bisa saja setelah beberapa kali menerima top up dari kita mereka langsung menghilang dan mengganti nomor," jelasnya. 

Selain itu ada juga penipuan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Modusnya, kita akan ditawarkan sebuah pekerjaan diluar negeri dengan gaji yang besar namun ada biaya-biaya yang harus kita bayarkan di awal.

Padahal, pada saat sudah berada di luar negeri mereka tidak terurus dan harus menjadi gelandangan.

"Bahkan yang lebih berbahaya lagi adalah ternyata calon pekerja tersebut dikirimkan kepada mafia perdagangan organ tubuh yang akan secara sepihak melakukan operasi dan mengambil organ tubuh mereka dengan ancaman tidak akan dipulangkan jika tidak mengikuti perintah," ungkapnya.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan supaya tidak terkena penipuan seperti ini adalah jangan mempercayai tawaran yang terlalu bagus, melakukan verifikasi identitas dari pihak yang memberikan penawaran baik orang maupun perusahaannya.

Selalu waspada jika diminta untuk melakukan deposit dengan imbalan tertentu, jangan bagikan data pribadi, jangan klik tautan atau menginstall aplikasi dari orang yang tidak kita kenal.

Dan yang paling penting adalah untuk mempercayai insting dan selalu tingkatkan kesadaran, dengan membaca berita dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui modus penipuan yang sedang marak terjadi.

"Hal-hal lain yang dapat kita lakukan untuk mengamankan perangkat serta data pribadi kita adalah dengan selalu install aplikasi dari sumber resmi seperti Google Playstore atau IOS AppStore, perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya dengan patch keamanan terbaru," katanya.

Kemudian lanjut Pratama, pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang kuat seperti antivirus serta antimalware yang akan mengingatkan kita terhadap aplikasi berbahaya atau link phising.

Selanjutnya, jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan dan dari sumber yang tidak dikenal atau berisi permintaan yang tidak biasa.

Buat salinan data penting anda secara teratur dan simpan salinan tersebut di tempat yang terpisah.

Kita juga perlu untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman dan cara mengidentifikasi serangan siber, hindari mengunjungi situs web yang mencurigakan atau tidak terpercaya terutama yang berisi konten ilegal atau berbahaya.

"Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun online Anda serta manfaatkan fitur 2 Factor Authentication dimanapun memungkinkan. Kita juga perlu secara berkala melakukan pergantian password. Dan tidak sembarangan menghubungkan perangkat kita ke akses wifi gratisan serta menggunakan layanan pengisian daya gratis," jelas Pratama.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo