Pedagang Pasar Modern BSD Hadapi Tantangan Berat Berjuang di Era E-commerce

SERPONG - Pasar Modern BSD, sebuah pusat perbelanjaan yang telah menjadi bagian penting dari kota Tangerang Selatan, menghadapi tantangan signifikan di tengah pesatnya perkembangan ekosistem e-commerce.

Para pedagang kini harus menghadapi perubahan drastis dalam perilaku belanja konsumen dalam membeli barang. Konsumen saat ini cenderung beralih ke belanja daring karena kenyamanan dan beragamnya pilihan yang ditawarkan.

Banyak pedagang di pasar tradisional yang masih memiliki keterbatasan dalam hal penggunaan teknologi dan pemasaran digital. Hal ini pun membuat mereka kesulitan untuk menjual produk secara efektif melalui platform e-commerce.

Salah satu pedagang sendal di Pasar Modern BSD, Samita Ida, turut membagikan kisahnya terkait dilema persaingan jual beli daring.

"Susah sekali dagang online. Harganya mereka bisa lebih murah, promosi gila-gilaan, sementara kita terbatas sumber daya," kata Samita saat diwawancara, Rabu (11/10/2023).

Selain itu, Samita juga mengeluh terkait harga sewa tempat yang terus naik. Kenaikan biaya operasional ini membuat margin keuntungan semakin tipis, bahkan mungkin tak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. 

Hal ini membuat banyak pedagang tradisional merasa kesulitan untuk bersaing dengan toko-toko besar dan platform online yang memiliki sumber daya lebih besar dan fleksibilitas harga yang lebih tinggi.

“Susah amat jualan di toko beneran. Ini online shop udah kayak monopoli, bikin rugi toko-toko kecil. Sehari dapet seratus aja dah syukur,” jelasnya. 

Samita pun bercerita terkait penutupan TikTok Shop yang dilakukan pemerintah sejak 4 Oktober lalu.

"Sebenarnya TikTok Shop ditutup saya agak bingung. Soalnya masih banyak toko online lain. Cuma pindah aja itu mas. Semoga aja masih ada peluang buat kami pedagang kecil," tutup Samita.