TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mari Kita Sama-sama Awasi

Pilpres 2024 Jangan Dipenuhi Buruk Sangka

Laporan: AY
Jumat, 17 November 2023 | 08:24 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Semakin dekat Pilpres 2024, suasana politik semakin panas. Masing-masing kubu melancarkan sindiran dan serangan. Menanggapi suasana ini, sejumlah tokoh mengimbau masyarakat untuk sama-sama mengawasi dan menjaga Pemilu berjalan aman dan damai. Jangan sampai Pilpres dipenuhi buruk sangka. Bersikap seadanya saja, jangan baperan apalagi menjadi fanatik. 

Seruan untuk menjaga Pemilu aman dan damai ini, antara lain disampaikan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur. Ia mengimbau masyarakat, terkhusus warga Nahdliyin, menjaga suasana keamanan yang kondusif dan ikut menyukseskan Pemilu yang damai.

Menurut dia, Pemilu yang merupakan perhelatan rutin lima tahunan, seharusnya menjadi wujud dari demokrasi yang sehat. Setiap perbedaan pendapat harus dihormati. Kalau pun ada perselisihan, sebaiknya diselesaikan secara damai. "Jangan sampai Pemilu ini menjadi sumber konflik serta ketegangan antar masyarakat," kata Gus Fahrur, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) Kamis (16/11/2023). 

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur, Bululawang, Malang, ini mengatakan, keamanan dan keselamatan bangsa Indonesia jauh lebih penting dari segalanya. Jangan menghabiskan energi untuk pertengkaran yang tidak perlu.

“Jangan percaya berita hoaks yang memancing keributan. Jauhi buruk sangka dan curiga sesama warga negara Indonesia," ujarnya

Wasekjen MUI ini menyampaikan, Indonesia sudah melaksanakan Pemilu berkali-kali. Siapa pun pemenang pada Pemilu 2024, harus diterima oleh semuanya dengan lapang dada sebagai konsekuensi dari kehidupan berkonstitusi.

"Proses Pemilu itu mencari pemimpin yang sah, bukan untuk mencari musuh. Mari bersikap sewajarnya dan tidak perlu baperan. Kita laksanakan Pemilu ceria dan riang gembira saja," serunya.

Gus Fahrur pun menyarankan agar para pendukung Capres menunjukkan prestasi jagoannya dengan sebaik-baiknya. Tidak perlu menyerang kandidat lain dengan fitnah dan caci maki. "Itu perbuatan sia-sia dan malah menjadi dosa," ujarnya.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti menyampaikan hal yang senada. Muhammadiyah, kata dia, menyampaikan apresiasi kepada KPU yang sudah menyelenggarakan Pemilu sampai tahap pengesahan Caleg dan Capres-Cawapres.

"Terkait dengan pelaksanaan kampanye dan pemilihan yang semakin dekat, Muhammadiyah mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan Pemilu dengan tetap menjaga kerukunan dan persatuan," kata Abdul Mu'ti, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) Kamis (16/11/2023).

Guru Besar UIN Jakarta ini, mengajak semua pihak hendaknya menghindari sikap dan fanatisme politik yang berlebihan dengan persaingan yang tidak sehat. "Semua pihak hendaknya menjaga situasi yang kondusif dengan toleransi dan saling menghormati perbedaan pilihan," ucapnya.

Abdul Mu'ti kembali menegaskan, Muhammadiyah sudah mengeluarkan sikap tidak memihak kepada pasangan calon manapun dalam Pilpres 2024. Namun, Muhammadiyah ingin proses politik bangsa ini semakin cerdas. Karena itu, Muhammadiyah akan menggelar dialog publik dengan para Capres-Cawapres. Dalam dialog ini, para Capres-Cawapres akan diminta memaparkan visi-misi hingga program yang dicanangkan.

Dialog ini bagian dari pendidikan politik dan membangun kedewasaan masyarakat dalam berpolitik. "Sehingga dengan mengerti programnya, mudah-mudahan masyarakat bisa menentukan pilihan, tidak hanya pada figurnya saja tapi juga pada apa beliau tawarkan," ujarnya.

Guru Besar Hukum Tata Negara UI Prof Jimly Asshiddiqie ikut mengajak masyarakat menyukseskan Pemilu. Kata dia, tiga pasang Capres-Cawapres sudah resmi disahkan dan sudah mendapat nomor urut masing-masing. Tinggal dipilih pada hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, sekarang saatnya melupakan isu aturan main yang sudah diputus MK. "Cukup jangan pilih yang tidak disuka. Pilih sesuai aspirasi dengan tidak menjelekkan pasangan Capres-Cawapres yang lain. Hormati pendukung mereka. Hindari kampanye negatif apalagi kampanye hitam," tulis Jimly, di akun X miliknya.

Sehari sebelumnya, Wapres KH Maruf Amin memberikan imbauan kepada masyarakat agar ikut terlibat aktif dalam menyukseskan Pemilu 2024. Menurut Wapres, hasil Pemilu nanti sangat penting karena akan memengaruhi jalannya pemerintahan 5 tahun ke depan.

Kiai Ma'ruf menyampaikan, untuk mengawal terjaganya amanah dalam memilih pemimpin bangsa, diperlukan partisipasi masyarakat. Agar hasil yang diperoleh dapat mewakili suara bangsa Indonesia. Selain itu, keberhasilan Pemilu juga dipengaruhi pelaksanaan yang jujur, adil, bebas, dan rahasia.

“Di sini memang dituntut yaitu peran pengawas. Pengawas Pemilu harus jeli, harus tegas,” kata Kiai Ma'ruf, usai menghadiri Pembukaan Habibie Democracy Forum, di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Kiai Ma'ruf menambahkan, agar Pemilu berjalan jujur dan adil, penyelenggara Pemilu dan pengawas Pemilu harus tegas memberikan sanksi apabila ditemukan pelanggaran. Bila tidak, pelanggaran tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat yang pada akhirnya akan menghambat jalannya pesta demokrasi secara baik.

“Kalau itu (pelanggaran) tidak (ditindak), itu akan bisa menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pelaksanaan Pemilu. Tentu akan ada ketidakpuasan-ketidakpuasan. Saya kira itu yang harus dijaga betul,” pesan Wapres.

Untuk itu, Wapres mengingatkan agar pengawas pemilu meningkatkan pengawasan. "Karena biasanya memang kalau menjelang Pemilu itu akan terjadi juga isu-isu seperti itu ya, disinformasi juga termasuk dan kemudian juga politik uang,” ucapnya.

KPU sangat berharap gelaran Pemilu 2024 berjalan aman dan damai. Karena itu, KPU akan menggelar deklarasi Pemilu damai pada Senin, 27 November 2023, atau sehari sebelum masuk masa kampanye dimulai.

Dalam acara ini, KPU akan mengundang perwakilan partai politik dan Capres-Cawapres. Deklarasi untuk menciptakan suasana politik yang aman dan kondusif. KPU menilai, tanggung jawab untuk menciptakan suasana aman dan kondusif bukan hanya tanggung jawab TNI Polri, tapi juga semua pihak termasuk peserta pemilu.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo