Optimisme Para Caleg

CIPUTAT - Tiada ada orang-orang yang lebih optimis saat ini dibanding para Caleg. Tidak peduli mereka mendapat nomor urut berapa dan dari partai apa, semangatnya tetap menggelora untuk bisa menjadi anggota Dewan. Sosialisasi terus dilakukan dengan massif, apalagi di masa kampanye ini.
Sejak 2009, penentuan Caleg terpilih dalam Pemilu kita berdasarkan suara terbanyak. Caleg nomor urut berapa pun, asal mendapatkan suara terbanyak dan partainya memenuhi parliamentary threshold (khusus untuk DPR RI), akan terpilih menjadi anggota Dewan.

Dalam pelaksanaannya, hal ini tidak membuat Caleg dengan nomor urut besar, apalagi posisinya ada di paling akhir, gampang lolos menjadi anggota Dewan. Sudah tiga kali Pemilu dengan sistem suara terbanyak, Caleg yang lolos sebagian besar yang punya nomor urut kecil, yaitu: 1, 2, 3, 4, sampai 5. Yang nomor urut besar memang ada, tapi jumlahnya sangat-sangat kecil.

Sulitnya nomor urut besar lolos ke DPR ini bukan hanya dirasakan kader biasa. Banyak politisi top, tokoh masyarakat, dan artis juga gagal menjadi anggota Dewan ketika maju dengan nomor urut besar.

Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat para Caleg, termasuk yang dapat nomor urut besar, untuk terus bersosialisasi. Mereka tetap berlomba-lomba memasang alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk, baliho, dan pamflet-pamflet yang sama banyaknya dengan Caleg dengan nomor urut kecil.
Mereka juga begitu rajin blusukan dan bertemu warga. Ada pengajian, mereka ikut. Ada acara pemuda, mereka datang. Ada acara olahraga, mereka berpartisipasi. Ada acara sosial, mereka ikut menyumbang. Ada kedukaan, mereka datang melayat. Pokoknya, di segala acara, para Caleg ini ada ada.

Semangat Caleg seperti ini juga berlaku di partai-partai kecil, yang berdasarkan survei-survei, elektabilitasnya tidak sampai 1 persen. Secara hitung-hitungan, peluang Caleg-caleg di partai itu untuk lolos ke DPR hampir mustahil. Sebab, seandainya mendapat suara banyak pun, bahkan menjadi paling tinggi di daerah pemilihannya, jika parpolnya tidak lolos parliamentary threshold, tetap saja Caleg itu tidak terpilih menjadi anggota DPR. Namun, semangat Caleg-caleg tersebut tidak pernah kendur.
Kita berharap, semangat ini tidak hanya menggebu-gebu untuk meraih kursi dan jabatan. Semangat ini haruslah demi pengabdian kepada masyarakat. Sehingga, jika pun tidak terpilih menjadi anggota Dewan, mereka tidak down, apalagi sampai stres.