TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Habiburokhman: Prabowo Akan Dapat Dukungan Partai Lagi, Ayo Tebak Siapa?

Laporan: AY
Jumat, 23 Februari 2024 | 09:15 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Soliditas parpol koalisi di luar Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, disebut-sebut mulai goyah. Isu ini pertama kali mencuat setelah Ketua Umum NasDem Surya Paloh bertandang ke Istana Negara bertemu dengan Presiden Jokowi. Isu ini kembali diperkuat oleh politisi Gerindra Habiburokhman yang menyebut, bakal ada parpol sebelah yang akan segera banting setir mendukung Prabowo. Sayangnya, Habiburokhman tidak merinci, siapa parpol tersebut. Apakah partai dari Paslon 01 atau partai dari Paslon 03, ayo tebak?
Habiburokhman yang juga Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyebut, penjajakan dengan parpol dari koalisi sebelah sudah terbangun sebelum hari pencoblosan, 14 Februari 2024. Intinya, kata dia, parpol tersebut siap mendukung Capres-Cawapres yang keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.
Bahkan, dia mengaku ada semacam komitmen bahwa siapapun yang nantinya terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia ke-8, elite parpol dimaksud siap bekerjasama demi kemajuan bangsa dan negara. Atas dasar itu, Habiburokhman menyebut sebentar lagi bakal mendukung Prabowo-Gibran.
"Ada temen-temen yang ngomong ke saya, mau ikut di pemerintahan," ujarnya di Senayan, Jakarta, Rabu, (22/2/2024).
Siapa parpol tersebut? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu belum mau membukanya. Namun, Habiburokhman memberikan kisi-kisi tentang partai tersebut. Salah satu cirinya, politisi di partai tersebut sering menggunakan kata 'ane' dalam bahasa sehari-harinya.
"Salah satu pimpinan parpol di kubu sebelah, ya kan ngomong begitu ke saya tuh, ya sesama anak Jakarta lah. Ngomong begitu, ane pokoknya setelah pemilu mau di kekuasaan. Pasti kalian kenal, masa nggak tahu," kata Habib.

Saat disebut satu nama elite PKS, yakni Aboe Bakar Alhabsyi, Habiburokhman tetap merahasiakan. Dia meminta semua pihak untuk menunggu. "Nantilah, lihat saja. Saya nggak mau mendahului," pungkasnya.
Diketahui, pada Pilpres 2024 ada tiga kubu yang mengajukan Capres-Cawapres. Di kubu 01, ada partai parlemen seperti NasDem, PKS, dan PKB yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Sedangkan di kubu 03, ada PDIP dan PPP yang mencalonkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Terakhir, KIM yang mengusung Prabowo-Ganjar adalah Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.

Lalu, siapakah parpol di sebelah yang bakal mendukung Prabowo? Apakah NasDem?
Seperti diketahui, beberapa hari pasca pencoblosan, Ketum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam. Pertemuan itu diragukan kalau hanya sekedar  silaturahmi biasa. Apalagi, pertemuan digelar ketika tensi politik sedang tinggi.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan, pertemuan tersebut bukan urusan politik. Apalagi jika dikaitkan dengan sikap partai, setelah Pilpres 2024. Dia menegaskan, kedatangan Surya Paloh ke Istana Kepresidenan menemui Presiden Jokowi hanya untuk menghormati seorang kepala negara.

Itu pertemuan seperti itu berlangsung puluhan kali, tidak ada kaitannya dengan sikap politik, itu pembicaraan biasa saja makan bakso, ngomong bangsa dan negara, ngomong Indonesia emas seperti biasa," kata Hermawi di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Bagaimana dengan PKS? Politisi PKS, Al Muzzammil Yusuf menegaskan partainya akan tetap berada di jalur perubahan bersama NasDem dan PKB. Co-captain Tim Nasional AMIN Bidang Saksi ini pun menjelaskan, pihaknya belum mau bicara jauh soal konstelasi politik pasca-Pilpres. Sebab, saat ini masih fokus mengawal perolehan suara di dapil hingga berujung di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Alhamdulillah PKS dan semua partai pendukung Capres 01 tetap solid. Berjuang terus mengawal suara Capres dan partai masing-masing. Sampai nanti keputusan resmi KPU Pusat disahkan final," ungkapnya Redaksi.
Senada, Ketua DPP PKB Daniel Johan pun masih sibuk mengurus perolehan suara. Sehingga, belum ada pembicaraan soal dukung-mendukung Presiden terpilih. Apalagi, KPU baru mengumumkan hasilnya di bulan Maret mendatang. "Saya belum paham," singkatnya.
Bagaimana dengan Kubu 03? Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno menyerahkan urusan koalisi kepada Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri. Sebagai seorang kader partai, dirinya bakal manut apapun yang jadi perintah pimpinan.

"Koalisi-koalisian itu urusan Ketum. Teritori kami, para kader yang menjadi Caleg, lebih terkait pada pelaksanaan arahan DPP untuk terus berjuang di akar rumput," ucapnya kepada Rakyat Merdeka.
Juru bicara (Jubir) PPP, Usman M. Tokan alias Donnie Tokan juga menyampaikan hal senada. "Koalisi ini ranahnya ketua umum karena sampai saat ini kami masih fokus menyelesaikan masalah Pileg. Belum berfikir ke arah sana," singkatnya saat dikontak Redaksi.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, pada dasarnya koalisi hanya dibentuk saat Pilpres saja. Setelah pesta selesai, kata dia, maka sebagian parpol akan kembali merapat ke pemenang. Berdasarkan hal itu, dia menyebut yang paling mungkin menjadi bagian Prabowo-Gibran adalah Nasdem, PKB dan PPP.
"Tiga parpol ini tidak miliki persoalan dengan koalisi Prabowo, dan memang sejauh ini terbiasa dekat dengan kekuasaan," ulasnya kepada Redaksi.
Sedangkan Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengaku sulit menebak parpol kubu sebelah yang bakal mendukung Prabowo. Namun, dia memastikan ada satu parpol yang tidak mungkin gabung karena sebelumnya sudah menyatakan siap menjadi oposisi.
"Itu repot nebaknya. Yang jelas itu bukan PDIP, yang jelas siap oposisi di 2024. Tapi, kalau melihat tanda-tanda alam sepertinya NasDem karena Surya Paloh dan Jokowi sudah bertemu," ulasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo