TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

NasDem, PKS Dan PPP Sudah Kasih Ucapin Selamat Ke Prabowo-Gibran

Laporan: AY
Sabtu, 23 Maret 2024 | 08:55 WIB
Plt Ketun PPP Mardiono. Foto : Ist
Plt Ketun PPP Mardiono. Foto : Ist

JAKARTA - Partai NasDem, PKS, dan PPP sudah memberikan ucapan selamat ke Prabowo Subianto yang telah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024. Sedangkan PDIP dan PKB belum. Kira-kira kapan ya?
NasDem menjadi partai politik non Koalisi Indonesia Maju (KIM) pertama yang legowo menerima kekalahan dari Capres-Cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tak sampai satu jam setelah KPU mengumumkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024, Ketua Umum NasDem Surya Paloh langsung menggelar konferensi pers di markasnya dan mengucapkan selamat ke Prabowo.
"Partai NasDem menyatakan menerima hasil Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari, baik Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden NasDem mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024,” kata Paloh, Rabu (20/3/2024) malam.
Keesokannya, giliran PPP yang mengucapkan selamat atas kemenangan kepada Prabowo-Gibran. Ucapan selamat itu disampaikan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dalam Rapat Pengurus Harian DPP, di Markas PPP, Jakarta, Kamis (21/3/2023) malam.
"Atas nama keluarga besar PPP, kami mengucapkan selamat kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka yang telah mendapatkan suara tertinggi di Pilpres berdasarkan hasil rekapitulasi suara nasional KPU pada tanggal 20 Maret 2024," ucap Mardiono.

Setelah itu, PKS menyusul. Diwakili Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini, partai besutan Achmad Syaikhu itu, mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran. "Kami ucapkan selamat dalam tahap hitungan KPU," ucap Jazuli.

Kendati demikian, ucapan selamat ini tidak menggugurkan langkah PKS yang tetap menggugat hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Tetap ada ruang MK," tambah Jazuli.
Bagaimana dengan PDIP dan PKB? Sampai Jumat (22/3/2024) malam, PDIP dan PKB belum bersikap seperti NasDem, PPP, dan PKS. Kedua partai itu masih ogah menerima kekalahan.

Mengucapkan selamat itu hal yang paling mudah, tapi ini harus jejaknya lurus dulu,” ucap Ketua DPP PKB, Luluk Nur Hamidah, Jumat (22/3/2024).
PKB saat ini tengah fokus menyiapkan sengketa Pilpres di MK. Parpol pengusung Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) itu berharap MK memberikan putusan yang terbaik.

"Gugatan ini merupakan bentuk koreksi dan juga perbaikan bagi sistem demokrasi, dan seluruh penyelenggaraan Pemilu kita yang akan datang,” ungkapnya.
Dia menegaskan, PKB tidak akan terpengaruh dengan sikap NasDem dan PKS, sebagai sesama parpol pengusung AMIN, yang telah mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran. Dia menyatakan, ucapan selamat yang disampaikan NasDem dan PKS terhadap Prabowo-Gibran tidak berarti Koalisi Perubahan bubar.

"Saya kira AMIN sebagai sebuah koalisi tidak bubar. Toh, tidak ada statement dari masing-masing untuk membubarkan AMIN,” tegas anggota Komisi VI DPR tersebut.
Sementara, PDIP mengaitkan ucapan selamat dari NasDem ke Prabowo-Gibran tidak terlepas dari bentuk intimidasi. Bagi PDIP, ini merupakan bentuk intimidasi lanjutan, setelah sebelumnya diterima oleh para saksi dari parpol selain pengusung Prabowo-Gibran.
Karenanya, PDIP tetap akan melakukan perlawanan atas dugaan kecurangan Pemilu 2024. "Kami berdiri pada ajaran Bung Karno, yang ketika membangun semangat rakyat beliau mengatakan jangankan sebuah bangsa, cacing saja itu kalau terinjak-injak dia akan kluget-kluget melakukan perlawanan. Perlawanan secara terukur akan kami lakukan," ucap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Pengamat politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menganggap wajar PDIP dan PKB yang belum mengucapkan selamat ke Prabowo-Gibran. Kacung bilang, kalah menang dalam Pemilu adalah hal biasa. Ucapan selamat terhadap yang menang juga hal biasa di dalam negara demokrasi.
"Hanya, dalam Pemilu kali ini kan ada yang curiga adanya kecurangan. Karena itu, yang curiga dapat dipahami belum memberi ucapan selamat. Untuk itu kan ada mekanisme hukum berupa gugatan di MK," ucap Kacung.
Namun, dia berharap setelah putusan MK, seluruh kubu dapat kembali melakukan konsolidasi demi menjaga stabilitas demokrasi. "Kalau nanti MK misalnya memutuskan sesuatu, ya harus diikuti. Kalau sudah demikian, sangat elok kalau semua yang kalah memberi ucapan selamat kepada yang menang," harap Kacung.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo