TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Prabowo Segera Berkunjung Ke China

Oleh: Farhan
Minggu, 31 Maret 2024 | 09:09 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia H.E. Mr. Lu Kang. Foto : Ist
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Duta Besar China untuk Indonesia H.E. Mr. Lu Kang. Foto : Ist

JAKARTA - Hubungan baik antara Indonesia dengan China selama 10 tahun terakhir diharapkan terus berlanjut. Tak heran, China langsung gercep alias gerak cepat mengundang  Prabowo Subianto sebagai Capres Indonesia terpilih. Prabowo menerima undangan itu dan siap untuk berangkat ke China. 
Pemerintah China, melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian mengumumkan bahwa Prabowo akan melakukan kunjungan ke China pada 31 Maret-2 April 2024. 
Lin mengatakan, kunjungan Prabowo merupakan undangan Presiden China Xi Jinping dan keduanya akan mengadakan pembicaraan. 
"Prabowo juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Li Qiang. Mereka akan bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/3/2024). 

Lin menganggap bahwa China dan Indonesia merupakan dua negara berkembang yang penting. "Kami berbagi persahabatan tradisional yang mendalam dan kerja sama yang erat dan kuat," ujarnya. 
Siaran pers itu menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Presiden Xi dan Presiden Joko Widodo, hubungan bilateral kedua negara telah mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat dan memasuki tahap baru dalam membangun komunitas demi masa depan bersama. Menurut Lin, kunjungan Prabowo ke China akan menjadi kunjungan luar negeri pertamanya sebagai presiden terpilih dan hal itu menunjukkan kuatnya hubungan China-Indonesia. 

"Kunjungan tersebut merupakan peluang besar untuk terus meningkatkan persahabatan tradisional, memperdalam kerja sama strategis yang komprehensif, dan menyinergikan strategi pembangunan dengan lebih baik guna memberikan contoh yang baik tentang negara-negara berkembang yang merangkul masa depan bersama," katanya. 

Lin menambahkan, kunjungan itu juga memberi kesempatan bagi kedua negara untuk bekerja dalam solidaritas untuk pembangunan bersama. 

Kabiro Humas Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengamini rencana kunjungan kerja tersebut. "Perlu Kami sampaikan bahwa Menteri Pertahanan Bapak Prabowo Subianto memang memiliki agenda untuk melakukan kunjungan resmi ke Republik Rakyat China dalam waktu dekat," kata Edwin kepada wartawan, Sabtu (30/3/2024). 
Edwin mengatakan, kunjungan kerja Prabowo ke China ini untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Terutama di bidang pertahanan. 
"Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan China serta meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan," ujarnya. 
Edwin menyebut, kunjungan kerja itu bagian dari keberlanjutan komitmen kedua negara untuk mewujudkan kerja sama strategis. "Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kedua negara dalam memperkuat dialog dan kerja sama strategis, yang sangat penting bagi keamanan dan stabilitas regional," tegasnya. 

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menilai, wajar China gercep mengundang Prabowo. Menurutnya, China memang tidak mau keduluan dengan negara lain, terutama Amerika Serikat. 
"Yang pasti China ingin lebih cepat dan lebih dahulu dari Amerika Serikat," ujar Hikmahanto saat dihubungi Redaksi, Sabtu (30/3/2024), malam. 
Kenapa demikian? Karena Negeri Panda ingin hubungannya dengan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo sama seperti saat ini. Secara ekonomi, Indonesia lebih mengutamakan China ketimbang Amerika. 
Lagipula, tambah Hikmahanto, Prabowo dalam berbagai kesempatan ingin agar hubungan Indonesia-China sama jaraknya dengan hubungan Indonesia-Amerika. "Saran saya, sebaiknya persaingan Amerika Serikat-China yang ada selama ini bisa diubah menjadi kerja sama dua negara besar tersebut untuk kepentingan kawasan," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo