TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kasih Restu Ke Capres, Jokowi Tetap Netral

Oleh: US/AY
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 09:38 WIB
Presiden Jokowi (Dok. Setpres)
Presiden Jokowi (Dok. Setpres)

JAKARTA - Presiden Jokowi mengakui mempersilakan siapa pun yang mau nyapres. Jokowi tak pernah melarang-larang. Namun, Jokowi menegaskan, tak pernah memberikan restu khusus ke seorang capres.

Hal ini disampaikan Jokowiq menjawab klaim bahwa dirinya memberikan restu kepada Menhan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024. Jokowi mengakui, ada menteri yang menyampaikan kepada dirinya akan nyapres. Ke menteri tersebut, Jokowi bilang, silakan.

"Istilahnya, saya kira karena menyampaikan kepada saya, masak saya bilangq jangan, ndak. Kan nggak gitu mestinya," kata Jokowi, kepada wartawan, di Kompleks Istana, kemarin.

Jokowi melanjutkan, di alam demokrasi, seseorang yangq mau maju menjadi capres tidak boleh dilarang-larang. Termasuk oleh Presiden.

“Demokrasi kita kan memang harus disampaikan seperti itu. Nggak mungkin Presiden, ada misalnya menteri yang ke saya untuk menyampaikan itu (mau maju di 2024), kemudian saya bilang tidak. Nggak bisa," ujar Jokowi.

Namun, Jokowi juga tidak menyalahkan pihak tertentu yang menafsirkan hal tersebut sebagai restu darinya. "Kalau itu ditafsirkan sebagai restu, ya silakan juga," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklaim, Jokowi telah memberikan restu ke Prabowo untuk maju di 2024. Pemberian restu itu terjadi saat Jokowi bertanya langsung ke Prabowo mengenai rencana menghadapi 2024.

"Pak Prabowo pernah ditanya (oleh Jokowi), maju nggak? Dia (Prabowo) bilang, ‘kalau Bapak mengizinkan (akan maju)’. Ternyata diizinkan untuk maju," ucap Wakil Ketua DPR ini.

Menurut Dasco, restu Jokowi merupakan salah satu pertimbangan bagi Prabowo. Kini, Prabowo pun mantap maju kembali sebagai capres untuk ketiga kalinya. "Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya akan maju," ucapnya.

Bukan cuma dari pihak Prabowo, dari pihak Ganjar juga mengklaim adanya restu itu. Salah satunya disampaikan Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) Immanuel Ebenezer. Dia pede, Jokowi telah memberikan restu, bahkan menganggap sedang meng-endorse Ganjar.

Noel, sapaan akrab Immanuel, kegeeran saat melihat Jokowi begitu lengket dengan Ganjar saat Car Free Day (CFD) Solo, Minggu (7/8). Apalagi, empat hari setelahnya, Jokowi kembali bertemu dengan Ganjar di Boyolali dan Sukoharjo. Keduanya bahu membahu membantu masyarakat setempat melakukan penanaman kelapa genjah dan tanaman sela.

Di momen itu, Ganjar memamerkan potret berdua dengan Jokowi di akun media sosialnya. Dibumbui caption yang diistilahkannya tak berjarak dengan Presiden. Noel lalu menafsirkan hal ini sebagai restu dan dukungan dari Jokowi ke Ganjar.

"Di antara semua calon, elektabilitas di atas 30 persen kan Mas Ganjar. Atas dasar itu, walaupun Presiden secara politik harus netral, tapi kebatinan pasti (memilih) Mas Ganjar," ucap Noel, pede.

Politisi PDIP Hendrawan Supratikno angkat bicara mengenai banyaknya klaim pihak tertentu soal restu Jokowi. Hendrawan memastikan, pihaknya tidak masalah dengan klaim-klaim tersebut.

"Semua ditafsirkan sesuai kepentingan dan optimismenya. Saat ini, semua sedang melakukan positioning untuk menempati posisi terbaik dalam peta persepsi masyarakat. Tak ada masalah," ujarnya.

Lalu, akankah Jokowi mendukung calon tertentu? Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya yakin, Jokowi tidak akan menyampaikan secara terbuka. Sebab, dunia politik di Indonesia berbeda dengan dunia politik di Amerika.

Yunarto menerangkan, di Amerika, posisi presiden akan jelas ketika akan memasuki masa pensiun. Yaitu, mendukung salah satu kandidat yang dianggap mampu meneruskan estafet kepemimpinannya. Bahkan menyatakan dukungan resmi.

Tapi, tradisi di Indonesia tidak demikian. “Dengan gaya politik Pak Jokowi, mungkin tidak akan deklarasi," ucap Toto, sapaan Yunarto Wijaya.

Akan tetapi, dia meyakini Jokowi akan meng-endorse kandidat yang visi dan misinya sama dengan dirinya. "Hal itu bagus buat keberlanjutan kepemimpinan dan pembangunan. Karena yang kita bicarakan itu legacy," pungkasnya. (rm.id)

KIKI ISWARA DARMAYANA
Pos Sebelumnya:
Jangan Stop Bansos Tunai
Pos Berikutnya:
Setelah Bunuh J
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Ist)
Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo