TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Perkuat Kerukunan, Komarudin Ajak Tokoh Desa Panongan Waspadai Ancaman Konflik Era Digital

Laporan: Rachman Deniansyah
Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:00 WIB
Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah, Komarudin dalam acara silaturrahmi bertajuk Rapat Koordinasi Peningkatan Pemahaman Nilai-nilai Agama dalam Bingkai NKRI bagi Pengelola Peribadatan, di Aula Desa Panongan, Tangerang. (tangselpos.id/rmn)
Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah, Komarudin dalam acara silaturrahmi bertajuk Rapat Koordinasi Peningkatan Pemahaman Nilai-nilai Agama dalam Bingkai NKRI bagi Pengelola Peribadatan, di Aula Desa Panongan, Tangerang. (tangselpos.id/rmn)

TANGERANG, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah  (Asda I) Pemprov Banten, Komarudin menyatakan bahwa sampai saat ini kehidupan sosial dan keagamaan di Provinsi Banten terjalin rukun dan harmonis.

Hal itu, tidak lepas dari peran tokoh masyarakat dan aparat desa yang bersama warga terus menjaga kerukunan antar sesama.

“Apalagi di Panongan, saya yakin aman dan tenteram,” ujar Komarudin dalam acara silaturrahmi bertajuk Rapat Koordinasi Peningkatan Pemahaman Nilai-nilai Agama dalam Bingkai NKRI bagi Pengelola Peribadatan, di Aula Desa Panongan, Jum’at (10/6/2022).

Kendati demikian, Ia minta semua pihak untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman yang bisa timbulkan perpecahan. Salah satunya, ancaman konflik agama di era digital.

Mengingat, perkembangannya kini berjalan begitu pesat. Terlebih, banyak sekali aktivitas yang kini dilakukan serba digital. 

“Terutama penggunaan media digital yang tidak bertanggungjawab, tidak arif bermedia sosial, bikin konten fitnah, hoaks, adu domba,” jelasnya.

Menurut Komar, perilaku tersebut mudah menyulut kemarahan dan kebencian, terlebih jika dilakukan menggunakan bahasa dan sentimen agama. 

“Maka kita perlu check and recheck, kita periksa kebenarannya sebelum disebar, dan jika ternyata itu bohong kita mesti luruskan,” tegasnya.

Ketua Dewan Pakar ICMI Kabupaten Tangerang ini menyatakan, teknologi apa pun pada dasarnya bersifat netral. Teknologi diciptakan ilmu pengetahuan untuk kemajuan peradaban manusia.

 Namun yang menjadikan teknologi positif atau negatif, adalah manusia sebagai pengguna. “Handphone itu netral, baik atau buruk tergantung kita, digunakan untuk apa,” imbuhnya.

Atas dasar itu, ia mengajak para tokoh dan perangkat desa Panongan, khususnya kalangan muda, agar memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan positif.

“Seperti mengajak kebaikan, gotong royong, termasuk pengembangan bisnis UMKM,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Banten, Tubagus Rubal Faisal menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan ialah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai NKRI.

“Karena tokoh agama, kader posyandu, kepala desa, RW, RT, PKK, dll ini ujung tombak ketenangan masyarakat di desa,” ujarnya.

Melalui kegiatan tersebut, dia berharap kerja sama antar pemerintah dan tokoh masyarakat semakin erat demi kemajuan bersama.

“Kita bangun bersama toleransi, semangat persatuan dan kesatuan untuk kemajuan bangsa kita,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo