Hasil Pilkada 2024 Versi Quick Count, KIM Plus Banyak Yang Unggul
JAKARTA - Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menang banyak dalam Pilkada Serentak 2024. Berdasarkan hasil hitung cepat alias quick count yang digelar lembaga survei, para jagoan KIM Plus di sejumlah daerah unggul dari lawan-lawannya.
Misalnya, di Pilkada Jawa Tengah, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung parpol KIM Plus unggul jauh dari lawannya, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, yang diusung PDIP. Hasil quick count empat lembaga survei: Indikator Politik Indonesia (IPI), Charta Politika, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) serempak menunjukkan keunggulan Luthfi-Taj Yasin. Luthfi-Taj Yasin meraih suara antara 57-59 persen. Sedangkan Andika-Hendi antara 40-42 persen.
Di Pilkada Jawa Timur, jagoan KIM Plus, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, juga unggul telak dari lawan-lawannya, Tri Rismaharini-Gus Hans dari PDIP dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim dari PKB. Hasil quick count Poltracking, Litbang Kompas, Charta Politika, dan LSI Denny JA, menunjukkan data hampir sama. Khofifah-Emil memperoleh suara 57-59 persen, Risma-Gus Hans 31-34 persen, sedangkan Luluk-Lukmanul sekitar 8 persen.
Pilkada Jawa Barat, jagoan KIM Plus, Dedi Mulyani-Erwan Setiawan, lebih perkasa lagi. Dedi-Erwan menang telak dari tiga lawannya, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dari PKB, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dari PDIP, dan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie PKS.
Berdasarkan quick count yang dilakukan IPI, Litbang Kompas, dan LSI Denny JA, Dedi-Erwan meraih suara 60-62 persen. Pesaing terdekatnya, Syaikhu-Ilham hanya meraih 18-20 persen. Acep-Gita ada di urutan ketiga dengan raihan 9-10 persen. Sedangkan Jeje-Ronal ada di urutan buncit dengan raihan sekitar 9 persen.
Di Banten, jagoan KIM Plus, Andra Soni-Dimyati Natakusumah, juga berhasil menundukkan lawannya, Airin Rachmi Diany-Ade Sumadi yang diusung PDIP dan Golkar. Padahal, awalnya Andra Soni-Dimyati tidak diunggulkan karena selalu kalah dalam survei. Berdasarkan quick count yang dilakukan LSI Denny JA, Charta Politika, Voxpol Center, Andra Soni-Dimyati unggul dengan raihan antara 55-58 persen. Sedangkan Airin-Ade hanya mampu meraih antara 41-44 persen.
Pilkada Jawa Barat, jagoan KIM Plus, Dedi Mulyani-Erwan Setiawan, lebih perkasa lagi. Dedi-Erwan menang telak dari tiga lawannya, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dari PKB, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dari PDIP, dan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie PKS.
Berdasarkan quick count yang dilakukan IPI, Litbang Kompas, dan LSI Denny JA, Dedi-Erwan meraih suara 60-62 persen. Pesaing terdekatnya, Syaikhu-Ilham hanya meraih 18-20 persen. Acep-Gita ada di urutan ketiga dengan raihan 9-10 persen. Sedangkan Jeje-Ronal ada di urutan buncit dengan raihan sekitar 9 persen.
Di Banten, jagoan KIM Plus, Andra Soni-Dimyati Natakusumah, juga berhasil menundukkan lawannya, Airin Rachmi Diany-Ade Sumadi yang diusung PDIP dan Golkar. Padahal, awalnya Andra Soni-Dimyati tidak diunggulkan karena selalu kalah dalam survei. Berdasarkan quick count yang dilakukan LSI Denny JA, Charta Politika, Voxpol Center, Andra Soni-Dimyati unggul dengan raihan antara 55-58 persen. Sedangkan Airin-Ade hanya mampu meraih antara 41-44 persen.
Sumatera Utara, jagoan KIM Plus, Bobby Nasution-Surya juga menang telak dari lawannya, Edy Rahmayadi-Hasan Basri yang diusung PDIP. Berdasarkan quick count yang dilakukan IPI, raihan suara Bobby-Surya sudah di atas 62 persen. Sedangkan Edy Rahmayadi-Hasan Basri di kisaran 37 persen.
Di Sulawesi Selatan, keunggulan jagoan KIM Plus, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, lebih tebal lagi. Berdasarkan quick count IPI, Andi-Fatmawati sukses meraih sekitar 76 persen. Andi-Fatmawati unggul jauh dari jagoan PDIP dan PKB, Danny Pomanto-Azhar Arsyad, yang hanya meraih sekitar 23 persen.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan, menilai ada dua faktor yang membuat jagoan KIM Plus sukses di banyak provinsi. Pertama, karena partai dukungan parpol yang besar. “Dukungan parpol KIM Plus besar dan mobilisasi dukungan cukup efektif,” ujarnya, Rabu malam (27/11/2024).
Kedua, calon yang diajukan sudah dikenal luas di daerah masing-masing. Sehingga, para calon itu gampang “dijual” ke masyarakat. “Selain itu, di beberapa tempat, ada endorsement dari Pak Prabowo dan Pak Jokowi," pungkas Kacung.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 14 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 15 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu