TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Tekan Angka Stunting

BKKBN Banten Gencarkan Program Bapak Asuh

Oleh: BNN
Rabu, 07 September 2022 | 14:10 WIB
BKKBN Banten saat melakukan sosialisasi progam Bapak Asuh. (Ist)
BKKBN Banten saat melakukan sosialisasi progam Bapak Asuh. (Ist)

SERANG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten, gencar melakukan gerakan bapak asuh.

Dengan gerakan itu, diharapkan angka stunting di Banten bisa menurun, mengingat salah satu faktornya ada pemenuhan gizi anak dan balita.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Dadi Ahmad Roswandi mengatakan, pihaknya terus berupaya menggencarkan gerakan bapak asuh ini ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk jajaran Forkopimda tingkat Kabupaten dan Kota.

“Apalagi Provinsi Banten saat ini masuk kepada 12 Provinsi prioritas penanganan stunting karena memiliki nilai prevalensi stunting tertinggi,” kata Dadi, Rabu (7/9/2022).

Dadi menambahkan, pada tahun 2021 angka stunting di Provinsi Banten masih di angka 24,5 persen.

Sementara itu, berdasarkan data SSGI jumlah Keluarga Beresiko Stunting di tahun yang sama mencapai 1.373.383.

“Artinya perlu adanya percepatan penurunan stunting di provinsi Banten,” imbuhnya.

Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting, mendorong Stakeholder dan tokoh masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam percepatan penurunan stunting.

Sehingga BKKBN bukan hanya memberikan edukasi saja, tapi juga ada gerakan charity.

“Melalui Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting ini, bantuan akan diberikan melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yang kemudian akan disalurkan kepada anak stunting,” ungkapnya.

Terpisah, Komandan Lanal Banten Letkol Laut (P) Dedi Komarudin yang dikukuhkan menjadi bapak asuh anak stunting pada saat peringatan HUT TNI AL ke-77, yang juga dihadiri oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Dadi Ahmad Roswandi mengatakan, menjadi duta bapak asuh anak stunting artinya ada konsekuensi untuk memberikan sesuatu yang dapat mengatasi stunting di wilayah Banten.

Dikatakan Dedi, pihaknya sudah mempunyai role model ketahanan pangan berupa bioflok ikan patin dan ikan nila yang dikombinasikan dengan hidroponik yang juga akan diimplementasikan sampai dengan tingkat RT, dan dikelola langsung oleh masyarakat setempat

“Sehingga masyarakat, dapat memperoleh sumber makanan protein hewani dan nabati,” katanya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo