TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Disuruh Keluar Dari Gerindra

Sandi Patuh Ke Prabowo

Laporan: AY
Sabtu, 10 September 2022 | 09:12 WIB
Sandiaga Uno.b(Ist)
Sandiaga Uno.b(Ist)

TANGSEL - Pernyataan Sandiaga Uno yang siap nyapres pada Pilpres 2024 berbuntut panjang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu pun disuruh keluar dari Partai Gerindra karena dituding telah berkhianat. Menanggapi hal itu, Sandiaga mengatakan, masih kader Gerindra dan patuh kepada Prabowo Subianto.

Serangan kepada Sandi-sapaan akrab Sandiaga Uno-terus bermunculan pasca dia menyatakan kesiapannya jadi capres saat dicalonkan PPP Yogyakarta. Pasalnya, Gerindra sudah menetapkan Ketua Umumnya, Prabowo sebagai capres lagi untuk maju pada Pilpres 2024.

Serangan ke Sandi datang dari elit-elit Gerindra. Bahkan, serangannya  pedas-pedas. Salah satunya datang dari Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa. Dia mempertanyakan, kartu keanggotaan (KTA) Sandi di partai berlambang Kepala Garuda itu.­

"Pertanyaannya, dia kader Gerindra atau bukan. Kalau dia anggota Gerindra kan ada kartu anggotanya. Kalau dia kartu anggotanya seperti saya bilang yang lalu sudah dimakan tikus, berarti bukan lagi kan," ujar Desmond.

Kata dia, tak masalah Sandi nekat nyapres kalau KTA-nya memang sudah dimakan tikus. “Saya bilang karena dia bermanuver itu karena kartunya sudah dimakan tikus. Jadi dia lupa dia kader partai. Nggak ada tanda-tanda partai," ungkap anggota Komisi III DPR itu.

Namun, dia menegaskan, partainya akan bersikap tegas jika Sandi masih men­gakui Gerindra adalah partainya.

"Kalau masih ada tanda-tanda partai, berarti ya di­pecat. Iya tegas (pecat Sandiaga). Ya kalau bukan kader, tegas gimana," imbuh dia.

Desmond lalu menyinggung, langkah Sandi yang tak berkomunikasi dengan Gerindra saat hendak datang ke acara PPP di Yogyakarta. “Kalau dia berkomu­nikasi, permisi, macam-macam, saya tidak ngomong kartunya dimakan tikus, dong," ucap mantan aktivis 98 itu.

Desmon menambahkan, Sandi datang ke Gerindra hanya untuk ke­pentingan pribadi.

"Kalau dikategori­kan dia pengkhianat, pengkhianat apa. Dia tidak berjuang bersama kami, dia tidak dikhianati, dia dengan kepent­ingannya datang, dia pergi dengan kepentingannya," tegas Desmond.

Sementara, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, partai telah resmi memberikan tiket capres untuk Prabowo. Muzani meminta kader yang tidak ikut dalam rombongan agar bersedia mengundurkan diri.

"Jika ada kader Gerindra yang tidak ingin ikut rombongan kereta, saya minta untuk turun sebelum kereta ini jalan," sindir Muzani, mengibaratkan.

Mendapat desakan mundur dari Gerindra, Sandi angkat suara. Dia menegaskan, dirinya masih kader Gerindra dan akan mematuhi keputusan partai termasuk instruksi Prabowo.

"Seandainya ada arahan dari Pak Prabowo tentunya akan kita maknai sebagai sebuah arahan yang harus kita patuhi," kata Sandi.

Saat ditanya apakah dirinya men­dukung keputusan partai mengusung Prabowo maju di 2024, Sandi tak men­jawab dengan tegas. Dia hanya bilang, hadir di hari kedua Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra saat penandatanganan pernyataan Prabowo siap kembali maju.

Dia juga menegaskan, keterlibatan dirinya di partai merupakan ajakan langsung dari Prabowo. Termasuk saat dirinya maju dalam pencalonan Gubernur DKI 2017 mendampingi Anies Baswedan. Dia mengaku telah menjalankan arahan partai dengan baik.

"Saya diundang untuk bergabung ke Gerindra untuk mengikuti kontestasi yang saat itu masih sangat sulit di DKI. Dan itu saya jalankan dengan sangat baik sampai detik ini," katanya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu mengaku akan bertemu langsung dengan Prabowo soal niat maju di Pilpres 2024. Sandi mengatakan bakal mengkomunikasikan hal itu di saat yang tepat, tetapi tidak dalam waktu dekat.

Ia menambahkan, masih akan fokus bekerja sebagai menteri. Menurut Sandi, masih ada sisa waktu dua tahun lagi bagi dirinya untuk bekerja sebagai menteri. Sandi mengaku masih akan fokus menye­lesaikan masalah ekonomi dan pariwisata.

Apakah Gerindra akan menendang Sandi? Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno men­sinyalir posisi Sandi di Gerindra akan tetap aman. Karena yang marah-marah bukan elit sesama partainya.

"Wajar si kalau kemudian ada reaksi keras yang meminta Sandi dipecat. Namun problemnya, yang bicara pemecatan Sandi bukan Prabowo langsung atau Ahmad Muzani, dan Sufmi Dasco yang punya posisi strategis di partai," beber Adi.

Terpisah, Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo meyakini kesiapan Sandi nyapres bukan berarti mengangkangi Prabowo. Melainkan hanya mendengarkan aspirasi masyarakat yang memintanya maju capres.

"Saya pikir SU (Sandiaga Uno) masih hormat kepada PS (Prabowo Subianto) sebagai ketua umum. Adanya ke­beradaan relawan Sandi menjadi bagian dari dinamika internal," pungkas. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo