TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Kenaikan Harga yang Berulang

Oleh: Budi Rahman Hakim
Editor: Redaksi
Senin, 10 Februari 2025 | 06:22 WIB
Budi Rahman Hakim. Foto : Ist
Budi Rahman Hakim. Foto : Ist

SERPONG - Kenaikan harga pangan terus berulang-ulang. Siklus kenaikannya begitu kukuh, sehingga seperti tidak bisa kendalikan. Setiap menjelang perayaan-perayaan besar, seperti Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan.

 

Siklus itu juga berlaku pada setiap musim. Seperti saat terjadi kemarau panjang, sebagian bahan pangan pokok mengalami kenaikan harga. Begitu juga saat musim penghujan, harga pangan yang lainnya melonjak.

 

Siklus seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Sejak era reformasi, sudah ada. Mungkin juga sudah terjadi di Orde Baru, walaupun saat itu naiknya tak sesignifikan seperti sekarang.

 

Sayangnya, sampai saat ini, belum ada obat mujarab atau jurus ampuh untuk mengatasi siklus ini. Setiap tahun selalu terjadi. Ujung-ujungnya rakyat kecil yang menjadi korban, karena harus menanggung kenaikan harga tersebut dengan isi kantong mereka yang pas-pasan.

 

Saat menjelang Natal dan Tahun Baru lalu, banyak komoditas mengalami kenaikan. Sekarang, mendekati Ramadan, juga banyak barang yang naik harga. Seperti gula, minyak goreng, beras, dan cabe, harganya mulai merangkan. Bahkan untuk gula, sudah melonjak.

 

Untuk beras, masalahnya tidak beres-beres. Tahun, impor sebanyak 3 juta ton tak membuat harga beras menjadi jinak. Saat ini, banyak daerah sedang panen raya. Namun, harga beras tak juga normal. Meski cadangan Pemerintah banyak, tetap saja harga beras masih tinggi.

 

Untuk mengatasi hal ini, urusan harga pangan mesti “dikoroyok” bareng-bareng. Tidak hanya oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait, tapi oleh semua. Sebab, jika cuma satu atau dua Kementerian/Lembaga yang bergerak, siklus kenaikan harga pangan sulit dikalahkan.

 

Karena itu, mulai sekarang harus segera dipetakan dan dibagi tugas dengan baik untuk mengatasi masalah ini. Kementerian Pertanian harus fokus meningkatkan produksi, Kementerian Perdagangan mengawasi distribusi, Badan Pangan Nasional menjaga stok, Bulog menyediakan pasokan, Kementerian Perhubungan membantu transportasi distribusi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyediakan infrastruktur pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyediakan alat agar pangan kita tahan lama, Pemda menjamin pangan dapat diterima masyarakat dengan baik, dan lain-lain.

 

Jika semua bekerja dan bergotong royong, siklus kenaikan itu tentu bisa kita lawan. Cita-cita harga pangan stabil pun bisa terwujud. Dengan begitu, rakyat kecil tidak lagi menjadi korban fluktuasinya harga pangan. Petani juga tertolong, karena stabilitas akan menjaga harga pangan tidak anjlok.

Komentar:
Berita Lainnya
Dahlan Iskan
Dewa Umat
Senin, 16 Juni 2025
Dahlan Iskan
Gelap Terang
Jumat, 13 Juni 2025
Dahlan Iskan
Bayi Sesar
Kamis, 12 Juni 2025
Dahlan Iskan
Merah Putih
Rabu, 11 Juni 2025
Dahlan Iskan
Matahari Pintar
Selasa, 10 Juni 2025
Kiki Iswara Darmayana. Foto : Ist
Jaga Daya Beli Rakyat
Senin, 09 Juni 2025
ePaper Edisi 17 Juni 2025
Berita Populer
01
Ormas Dilarang Berseragam Ala TNI/Polri

Nasional | 2 hari yang lalu

02
05
Lokasi SIM Keliling Tangsel Sabtu 14 Juni 2025

TangselCity | 2 hari yang lalu

06
Ledakan Tabung Gas di Cisauk Lukai 3 Orang

Pos Tangerang | 10 jam yang lalu

07
Perang Makin Membara, Iran Digempur Israel

Internasional | 2 hari yang lalu

08
Koh Beda Data Kemiskinan BPS Dan Bank Dunia

Nasional | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit