TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Promosikan Ajang PEMSEA

Bupati Zaki: Ikan Bandeng Tidak Lagi Stunting di Ketapang

Desa Ketapang Terus Ditata

Laporan: AY
Jumat, 16 September 2022 | 15:42 WIB
KUNJUNGAN MEDIA: Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar ketika melakukan media visit ke CNBC Indonesia pada Rabu (14/9) siang. (Ist)
KUNJUNGAN MEDIA: Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar ketika melakukan media visit ke CNBC Indonesia pada Rabu (14/9) siang. (Ist)

TANGERANG - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyatakan pembenahan desa nelayan di Ketapang Kecamatan Mauk yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam rangka menjadi tuan rumah Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), Network of Local Governments (PNLG) menghasilkan perubahan positif.

Salah satunya adalah mampu membuat ikan bandeng dan udang yang dulunya stunting atau mengalami gizi buruk akibat pencemaran menjadi kembali sehat.

Hal itu diungkapkan Bupati Zaki Iskandar ketika melakukan media visit ke CNBC Indonesia pada Rabu (14/9) siang.

Kunjungan yang dilakukan untuk mempromosikan PEMSEA pada 25-29 Oktober mendatang tersebut disambut oleh Direktur CNBC Indonesia Shanta Curanggana dan tim redaksi lainnya.

“Kami datang ke CNBC ini untuk mengundang secara verbal, karena Kabupaten Tangerang ini akan ada event PEMSEA dengan 11 negara anggota dari 50 kota pesisir di Asia Timur,” ungkapnya di Kantor CNBC Indonesia, Jakarta, Rabu (14/9).

Sebagai tuan rumah agenda PEMSEA 2022, Zaki menegaskan pihaknya akan berfokus pada pembenahan desa nelayan di Ketapang, Kecamatan Mauk. Salah satu bentuk keberhasilannya adalah rehabilitasi kualitas air laut melalui penanaman mangrove.

“Apa yang kita dapatkan secara tidak langsung, kualitas air kita berubah total, tidak hanya menghisap karbon, tapi juga memperbaiki kualitas air,” terang Bupati Zaki.

Ia membeberkan bahwa pada periode 1990-2000-an mayoritas masyarakat di pesisir utara Kabupaten Tangerang memiliki tambak udang dan bandeng, namun hal itu berubah karena air sungai tercemar. Dengan adanya mangrove, kualitas air pun berubah menjadi lebih baik.

“Jadi banyak tambak bandeng 90-an sampai 2000, bukan orang aja, bandeng pun stunting karena tingkat polusi di air laut kita. Kualitas air menjadi baik dengan mangrove ini, kita sadar setelah kita buat tambak. Sudah bisa produktif, tidak stunting lagi,” tambahnya.

Selain itu, ia menuturkan bahwa konsep di Desa Ketapang ini memiliki nilai ekonomis, mulai dari green economy dan blue economy.

“Kita lengkapi dengan UMKM, koperasi, pipa komunal, ada coffee shop, restoran dan rumah makan. Jadi dari hanya yang bergantung ke nelayan, kita jadi punya opsi lain,” tutup dia.

Terkait PEMSEA, Pemkab Tangerang terus melakukan penataan pada kawasan wisata Urban Aquaculture Ketapang, Kecamatan Mauk.

Kepala UPT V Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, Agung Rumedi mengatakan pihaknya terus berbenah dan mempercantik Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang sesuai dengan tupoksi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air.

“Kami melaksanakan normalisasi Sungai Ciketapang agar bersih dan nyaman dilihat tamu negara yang akan berkunjung di Kawasan Mangrove Ketapang. Sehingga sungai tidak terlihat kotor dan kumuh. Sebab, sedimen yang cukup tinggi dan sampah-sampah yang ada di sungai sudah kita bersihkan seluruhnya,” ucapnya.

Tak hanya itu, perbaikan pada faktor pendukung lainnya juga dilakukan.

”Perbaikan jalan juga dilakukan, mulai dari exit pintu Tol Kedaton Cikupa, Jalan Raya Cikupa-Pasar Kemis, Jalan Raya Pasar Kemis-Rajeg Tanjakan, Jalan Raya Rajeg Tanjakan-Mauk, sampai dengan lokasi Kawasan Mangrove. Selain itu dilakukan juga normalisasi Sungai Cimauk dan Pembuang Ciketapang yang nantinya akan dilewati oleh tamu-tamu serta pembersihan ruang manfaat jalan sepanjang Jalan Raya Rajeg menuju Kawasan Mangrove Ketapang yang dilakukan rutin dan berkala selama persiapan penyelenggaraan PEMSEA,” ujarnya.

Agung menuturkan hal tersebut dilakukan agar tamu negara bisa melintas dengan nyaman. Saat ini, perbaikan jalan tersebut sudah berjalan dan pada beberapa titik sudah rampung diperbaiki.

Ia berharap masyarakat ikut berperan serta dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di sekitaran bantaran Sungai Ciketapang, Pembuang Ciketapang ataupun Sungai Cimauk.

Sebagai tuan rumah kegiatan berskala internasional, ini merupakan wujud nyata Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam menata pesisir pantai utara sebagai upaya kegiatan ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan baik, pulih dan bangkit.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo