TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

JK Kenang Prof. Azyumardi Azra Sebagai Sosok Yang Memiliki Banyak Jasa

Laporan: AY
Minggu, 18 September 2022 | 17:05 WIB
Yusuf Kalla. Foto ; Istimewa
Yusuf Kalla. Foto ; Istimewa

JAKARTA - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya akademisi dan cendekiawan muslim, Prof. Azyumardi Azra di Selangor Malaysia, Minggu (18/9).

JK mengenang Prof. Azra sebagai sosok yang banyak berjasa bagi bangsa dan umat. Bahkan, dunia internasional.

Selama dua kali menjabat Wakil Presiden RI, Prof. Azra pernah mendampingi JK sebagai Deputi Politik dan Staf Khusus.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Dalam kesempatan ini  saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya Profesor Azyumardi Azra. Beliau pernah menjadi Deputi dan Staf Khusus, selama 10 tahun saya menjadi Wapres. Begitu banyak jasa beliau kepada kita semua, pada umat, kepada bangsa dan dunia internasional," kata JK di kediamannya, Jl Brawijaya, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Minggu (18/9).

JK juga mengenang mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah tersebut, sebagai salah satu sosok yang sangat dihormati di kalangan intelektual dunia. Dengan segala keilmuan yang dimilikinya

Prof. Azra adalah orang Indonesia pertama yang mendapat gelar Commander of the Order of British Empire (CBE) atau Sir dari kerajaan Inggris.

“Beliau orang pertama, dan mungkin merupakan satu-satunya orang Indonesia yang mendapat gelar Lord atau Sir. Serta mempunyai keilmuan yang sangat dihormati di kalangan intelektual di dunia ini," tutur JK.

Secara pribadi dan mewakili keluarga, serta Dewan Masjid Indonesia, JK turut mendoakan agar mendiang Prof. Azra mendapatkan tempat yang tinggi di sisi Allah SWT.

Pada Jumat (16/9), Prof. Azra sempat dibawa ke RS Serdang, Selangor, tak lama setelah tiba di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia.
Maaih di rumah sakit yang sama, Prof. Azra dipindah ke ruang Coronary Care Unit atau unit perawatan intensif untuk penyakit jantung, Sabtu (17/9). 

Hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Minggu (18/9). Prof. Azra lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat pada 4 Maret 1955. 

Riwayat pendidikan tingginya dimulai dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1982. 
Atas bantuan beasiswa Fulbright, pria berdarah Minang itu mendapatkan gelar Master of Art (MA) dari Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Universitas Columbia, Amerika Serikat pada tahun 1988.

Disusul gelar MA dari Departemen Sejarah pada universitas yang sama, setahun kemudian.  

Tahun 1990, ayah empat anak ini memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Universitas Columbia tahun 1990, dan Doctor of Philosophy dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries pada 1992.

Tahun 2004, disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Suami Ipah Farihah ini juga pernah menekuni karier jurnalistik, sebagai wartawan Panji Masyarakat (1979-1985). (AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo