Habiskan Rp 1,4 Miliar, Rest Area Cigeulis Dibiarkan Terbengkalai
Kepala Disparbud Berkilah Tak Ada Akses Jalan

PANDEGLANG - Miris, rest area Cigeulis di Kampung Cipenyu, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, yang dibangun oleh Kementerian Pariwisata pada tahun 2019 lalu, malah dibiarkan terbengkalai.
Padahal tak sedikit uang yang dihabiskan dalam pembangunan tersebut, yakni menelan anggaran Rp 1,4 Miliar dari APBN. Parahnya, padahal pembangunan itu atas usulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, untuk menunjang tol Serang-Panimbang.
Namun rest area tersebut, sejak diresmikan hingga saat ini tidak dimanfaatkan untuk kepentingan perputaran ekonomi masyarakat, tak dirawat dan malahan dibiarkan kumuh.
Salah seorang warga sekitar, Subadri mengungkapkan, sejak selesai dibangun dan diresmikan bangunan tersebut, belum pernah digunakan. Padahal yang diketahuinya, sarana itu dibangun untuk dimanfaatkan masyarakat dan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Kalau tidak salah sejak bangunan (Rest Area-red) itu ada, saya belum pernah lihat bangunan digunakan, baik oleh para pedagang, maupun oleh pihak pemerintah. Apalagi oleh wisatawan,” kata Subadri, Kamis (1/5).
“Saat itu hanya Musalanya saja, yang terlihat digunakan oleh orang yang lewat, atau oleh warga kampung sini. Tapi karena tidak ada air untuk berwudhu, ya akhirnya ga digunakan juga,” sambungnya.
Senada, Kepala Dusun (Kadus) Desa Banyuasih, Ade Komarudin mengungkapkan, bahwa bangunan tersebut belum pernah dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan perekonomian sebagaimana mestinya.
“Sejak selesai dibangun, serta sempat diresmikan oleh ibu Bupati Irna, Rest Area itu belum pernah beroperasi. Seperti yang kita lihat, akses untuk masuknya saja, hanya menggunakan jembatan dari batang pohon kelapa seperti itu,” jelasnya.
Menurut Ade, ada sekitar empat atau lima bangunan di lokasi tersebut, yang salah satunya adalah bangunan Musala. Tapi karena tidak terawat, serta belum pernah digunakan sama sekali, membuat lokasi Rest Area itu kumuh, serta halamannya dipenuhi oleh alang-alang dan rumput liar.
“Sebenernya, sayang sekali bangunannya cukup bagus, dan Musalanya pun cukup besar, tapi karena ga ada air bersih, atau air buat berwudhu, akhirnya tidak manfaat juga. Sehingga lokasi itu hanya menjadi padang rumput, dengan kondisi bangunan yang menyeramkan,” katanya.
“Padahal, kalau saja Rest Area itu dikelola, menurut saya bisa jadi sumber PAD buat Pandeglang, soalnya ada potensi, yakni obyek wisata pantai yang cukup bagus di belakang Rest Area itu, pantainya landai dengan pasir berwarna putih yang bersih, warga menyebutnya Pantai Cipenyu,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang Rahmat Zultika mengatakan, ada beberapa alasan belum dimanfaatkannya bangunan tersebut, diantaranya karena belum ada akses masuk.
“Rest area itu dibangun oleh pihak kementerian di tahun 2019 lalu. Tetapi, sampai sekarang belum memiliki akses jalan masuk. Tetapi, kami sudah meminta kepada dinas Perkim agar bisa melakukan pembebasan lahan untuk membuka jalan ke lokasi tersebut,” kilahnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Haji 2025 | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu