Taman 24 Jam Rawan Jadi Tempat Esek-esek

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus segera merealisasikan peningkatan pengamanan untuk taman yang telah beroperasi 24 jam. Sebab, fasilitas itu rawan digunakan untuk tempat esek-esek alias prostitusi dan perbuatan maksiat lainnya.
Pemprov sudah membuka lima taman yang beroperasi 24 jam pada Jumat (16/5/2025).
Menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Bun Joi Phiau, kebijakan Gubernur DKI Pramono Anung itu, masih menyisakan sejumlah catatan supaya berjalan optimal.
Pertama, mengenai kondisi dan lokasi taman. Taman yang dibuka 24 jam, lanjut dia, semuanya sudah bagus. Lokasinya di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Dia mengingatkan, Jakarta juga mencakup tiga kota lainnya. Yakni, Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Selain itu, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. “Pemprov DKI harus mengupayakan kebijakan serupa di tiga kota dan satu kabupaten itu,” saran Bun di Jakarta, Minggu (18/5/2025).
Dia juga menyoroti Taman Menteng di tengah-tengah kawasan elite, yang sukar diakses masyarakat dari kalangan bawah. Sehingga, kebijakan taman dibuka 24 jam ini, berpotensi tidak optimal dinikmati semua kalangan.
“Ini menyangkut aspek keadilan dalam membuka akses seluruh warga Jakarta, di mana saja mereka berada, untuk menikmati taman-taman di lingkungan terdekatnya,” ujarnya.
Kedua, lanjut Bun, Pemprov DKI harus memastikan kelayakan dan keamanan taman. “Penjagaan dan pengawasannya harus ditingkatkan, supaya bisa menurunkan atau menghapus potensi tindak kejahatan,” ingat Bun.
Anggota Komisi D DPRD DKI ini juga mengingatkan, dengan dibuka 24 jam, penjagaan dan pengamanan taman pun harus 24 jam. “Sehingga, warga aman dan nyaman,” tandasnya.
Ketiga, Gubernur DKI berkeyakinan, pembukaan taman 24 jam ini akan menghidupkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Maka, taman-taman itu harus memiliki fasilitas penunjangnya. Seperti lokasi berjualan yang tertib,” ucapnya.
Selain itu, Pemprov DKI perlu membina pelaku UMKM supaya berjualan secara optimal, tanpa mengganggu ketertiban umum. Bun menyebut, hal ini penting untuk ditindaklanjuti di tengah-tengah kondisi perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja.
“Banyak orang sedang membutuhkan pekerjaan, atau minimal mata pencaharian, yang mungkin bisa terbantu karena taman dibuka 24 jam. Masyarakat bisa berdagang,” pungkasnya.
Gubernur DKI Pramono Anung mengatakan, pembukaan lima taman 24 jam, merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI dalam mengoptimalkan fungsi ruang terbuka hijau dan menyediakan ruang publik yang inklusif untuk seluruh warga.
“Hari ini secara resmi, aktivasi taman yang dibuka 24 jam, kami lakukan,” kata Pram di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2025).
Lima taman yang dibuka 24 jam itu, yakni Taman Menteng (Jakarta Pusat), Taman Lapangan Banteng (Jakarta Pusat) Taman Langsat (Jakarta Selatan), Taman Ayodya (Jakarta Selatan) dan Taman Literasi Martha Tiahahu (Jakarta Selatan).
“Mudah-mudahan dengan dibukanya taman 24 jam, memberikan ruang yang lebih banyak bagi masyarakat Jakarta untuk menikmatinya setelah pulang kantor. Nanti aktivitas lain kami siapkan,” ucap mantan Anggota DPR ini.
Pram bilang, akan ada penambahan taman yang dibuka 24 jam. “Contohnya, Taman Banjir Kanal Timur. Saya sudah meminta Pak Fajar, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota,” ucapnya.
Pram menambahkan, taman yang dibuka 24 jam akan ditingkatkan fasilitas dan keamanannya agar masyarakat dapat merasa aman dan nyaman saat berkunjung.
Menurutnya, taman juga akan diawasi dengan kamera pengintai atau CCTV yang canggih, untuk mencegah kegiatan yang tidak sesuai norma. “Misalnya, kalau ada orang pacaran dan melakukan tindakan tidak terpuji, maka diingatkan. Tadi saya sudah melihat sendiri, bisa di-zoom, kemudian diingatkan,” ucapnya.
Pemprov, lanjut Pram, juga akan mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga ketertiban di taman.
Selain memberi ruang untuk rekreasi, menurutnya, taman-taman 24 jam ini dapat memicu pertumbuhan pelaku UMKM di sekitarnya. Karena, aktivitas ekonomi diperkirakan akan meningkat seiring keramaian pengunjung.
“Jadi untuk UMKM, cepat atau lambat akan tumbuh di taman-taman ini. Karena, mereka pasti akan mencari nafkah dan sebagainya di tempat yang ada keramaian,” kata mantan Sekjen PDIP ini.
Dia menegaskan, seluruh pengelolaan taman akan sepenuhnya berada di bawah kendali Pemprov DKI, agar dapat tertib dan terorganisir dengan baik. “Saya minta, tidak ada pihak di luar Pemprov yang mengatur,” tandasnya.
Saran dan masukan juga dilontarkan para warganet di akun Instagram Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, @pramonoanungw
Usulan open 24 hour sangat bagus, tapi pengawasan mesti melekat. Keamanan terutama, agar jangan sampai taman disalahgunakan untuk hal-hal negatif. Pengalaman waktu Taman Suropati open 24 hour, banyak ditemukan sampah minuman keras dan alat kontrasepsi di semak-semak,” tulis @chrystiyana.
“Jangan lupa petugas pengaman ditambah, biar pengunjung makin aman,” pinta @dhikamaharia. “Hati-hati pak, lama-lama disalahgunakan jadi tempat transaksi prostitusi,” tulis @ediar.irawan.
“Buang sampahnya harus pada tempatnya pak Gub, edukasi itu yang masih kurang. Taman bagus jadi terlihat jorok karena pengunjung tidak taat buang sampahnya,” kata @wkentjana.
Selain itu, banyak juga warganet yang menyoroti masalah parkir di taman yang buka 24 jam. “Tidak boleh ada pungutan dalam bentuk apa pun, berarti mohon terus dipantau perihal parkir liar. Mungkin perlu fasilitas lahan parkir yang bebas dari pungli,” usul @dyclo.
Parkirannya pak, nembak ceban buat motor,” ungkap @_arvldi. “Tolong sediakan lahan parkir yang resmi pak,” pinta @_apple.cherry. “Mantap pak, tolong situasi parkir juga diperbaiki. Adanya parkir liar semua,” ujar @g_giovani
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu