Jelang Idul Adha, Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban di Tangsel Mulai Diperketat

CIPUTAT - Pemerintah Kota melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini mulai memperketat pengawasan hewan kurban. Langkah ini dilakukan dalam rangka menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada awal Juni mendatang.
Kepalq UPTD Puskeswan Kota Tangsel, Pipit Surya Yuniar mengatakan, pemeriksaan hewan sebenarnya memang sudah rutin dilakukan. Namun saat mendekati Idul Adha, pemeriksaan hewan lebih intens lagi.
"Kalau pemeriksaan hewan kurban mulai sebulan kemarin sebenarnya kita udah keliling ya," kata Pipit saat dihubungi, Senin (19/5).
Sementara ini, Pipit mengatakan, fokus sasaran diutamakan pada hewan-hewan peternak lokal terlebih dahulu.
"Kita utamakan yang ternak-ternak asli dulu yang di peternak-peternak di sini dulu yang ada di Tangsel. Untuk yang lapak-lapak, karena kita nanti kan nunggu lapak semua berdiri dulu, biasanya H-2 minggu. Kalau H-2 minggu itu semua sudah mulai berdiri lengkap baru kita sisir tuh. Soalnya takutnya kalau kita udah mulai dari sekarang dengan SDM yang terbatas, nanti khawatir ada yang terlewat," jelas Pipit.
Ditambah lagi, kata Pipit, jumlah peternak lokal di Tangsel juga cukup banyak. Sehingga hewan di peternakan kini menjadi prioritasnya terlebih dahulu.
"Kurang lebih ada sekitar, sampai 30-an lah. Kita cek kesehatannya. Kalau ternak sini sih Alhamdulillah sehat-sehat, karena memang sudah sering kunjungan ya, sudah dikunjungi sama petugas," tuturnya.
Pipit menjelaskan, pemeriksaan dilakukan terhadap beberapa aspek kesehatan. Mulai dari statusnya, fisik hewan, hingga pemberian vaksin untuk mencegah hewan terjangkit dari penyakit berbahaya. Seperti misalnya, penyakit mata dan kuku atau PMK.
"Untuk wabah sebenarnya masih ada. Tapi untuk di sini kami sudah melakukan antisipasinya. Lalu untuk yang memang di peternakan di sini itu, sudah kita vaksin, jadi sudah aman ya. Dari akhir Desember kemarin sampai sekarang itu sudah sekitar 400 atau 500 ekor dosis yang sudah kita vaksin," paparnya.
Ia melanjutkan, hewan-hewan yang sudah divaksin akan mendapatkan sertifikat. Sebagai tanda hewan tersebut sehat dan bebas penyakit.
Piput menambahkan, sertifikat itulah yang akan menjadi syarat bagi para pedagang yang ingin mengirim hewan dari luar daerah untuk membuka lapak di Tangsel.
"Jadi hewan itu sudah harus divaksin di daerah asalnya. Lalu kondisinya harus sehat, dibuktikan dengan sertifikat atau surat kesehatan hewan lah dari sananya," tegas Pipit.
Selain itu untuk memastikannya kembali, ia akan menerjunkan tim ke seluruh lapak hewan kurban H-2 minggu Idul Adha mendatang.
Sementara itu jika ada masyarakat yang saat ini sudah mulai mencari hewan kurban, Pipit memberikan sederet tips yang bisa diterapkan dalam memilih hewan.
"Cari hewan kurban yang sehat, kalaupun dilapak-lapak boleh diminta surat keterangan kesehatan hewanya bisa dari daerah asal atau dari kita yang nanti sudah kita cek ya. Selain administrasinya, secara awamnya dari kondisi badannya itu oke, kemudian tidak lemas, terus sorot matanya juga tidak layu, kemudian bulu-bulunya kalau kambing juga tidak kusam ya. Bulunya kan kalau misalnya kambing mengkilat, teratur, lalu tidak garuk-garuk," tutup Pipit dengan tips memilih hewan kurban yang sehat.
Nasional | 8 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 21 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 6 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu