OJK Dorong BPR/BPRS Perkuat Tata Kelola dan Manajemen Risiko

TANGERANG - Kantor OJK Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (OJK Jabodebek) bersama OJK Provinsi Banten terus mendorong penguatan tata kelola dan manajemen risiko Bank Perekonomian Rakyat (BPR)/Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) untuk mendukung stabilitas dan resiliensi sektor jasa keuangan di wilayah Jabodebek.
Kepala OJK Jabodebek, Edwin Nurhadi mengatakan, dinamisnya kondisi perekonomian global dan pesatnya perkembangan teknologi di era digital saat ini, mengharuskan perbankan khususnya BPR/S sebagai lembaga intermediasi lokal harus senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian, manajemen risiko, dan asas perkreditan yang sehat, agar kualitas kredit/pembiayaan tetap lancar.
“BPR dan BPRS juga perlu menaruh perhatian penting pada perlindungan nasabah, termasuk dalam transparansi, kecepatan, dan kemudahan akses terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan, mengingat fungsi intermediasi perbankan didasarkan pada trust dan kepuasan masyarakat,” ujar Edwin, melalui siaran pers yang diterima tangselpos.id, Selasa (20/5/2025).
Sebagai informasi, pada posisi Maret 2025, kinerja BPR dan BPRS di wilayah Jabodebek dan Provinsi Banten mencatatkan pertumbuhan yang positif, baik dari sisi aset, penyaluran kredit/pembiayaan, maupun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Di wilayah Jabodebek, BPR Konvensional menunjukkan kinerja tren yang positif, tercermin dari pertumbuhan aset 5,80 persen (yoy) menjadi Rp 12,44 triliun, yang didukung peningkatan fungsi intermediaris dimana penyaluran kredit meningkat 6,97 persen (yoy) menjadi Rp 8,95 triliun dan penghimpunan DPK yang meningkat 6,83 persen (yoy) menjadi Rp 8,61 triliun.
Sejalan dengan BPR Konvensional, kinerja BPR Syariah turut menunjukan tren positif, dengan aset yang tumbuh 3,50 persen (yoy) menjadi Rp 4,12 triliun, dengan penguatan fungsi intermediasi yang ditandai dengan peningkatan nilai pembiayaan sebesar 4,30 persen (yoy) menjadi Rp 3,35 triliun dan DPK yang meningkat 8,21 persen (yoy) menjadi Rp 2,67 triliun.
Di wilayah Banten, BPR Konvensional turut mencatatkan kinerja positif, dengan pertumbuhan aset sebesar 9,32 persen (yoy) menjadi Rp 9,13 triliun, dan penguatan fungsi intermediasi dimana penyaluran kredit naik 12,33 persen (yoy) menjadi Rp 6,95 triliun dan DPK tumbuh 10,18 (yoy) menjadi Rp 5,58 triliun.
Kinerja BPR Syariah di wilayah Banten juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 12,99 persen (yoy) menjadi Rp 1,63 triliun, didukung penguatan fungsi intermediasi dengan total pembiayaan yang naik 6,80 persen (yoy) menjadi Rp 1,16 triliun dan DPK yang tumbuh signifikan sebesar 12,87 persen (yoy) menjadi Rp 1,27 triliun.(yul/rie)
Nasional | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 18 jam yang lalu
Pos Banten | 18 jam yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu