Antonio Conte Antar Napoli Juara Liga Italia

ITALIA - Tangan Antonio Conte ajaib. Dia membuktikan mampu mengubah Napoli, dari tim peringkat 10 musim lalu, menjadi juara Liga Italia 2024-2025.
Napoli memastikan gelar scudetto usai menekuk Cagliari 2-0 di Stadion Maradona, dinihari kemarin, berkat gol akrobatik Scott McTominay dan eks bomber Inter Milan Romelu Lukaku. Mereka sudah tak bisa dikejar Inter. Publik Naples pun berpesta pora merayakan gelar Serie A keempat setelah 1987, 1990, dan 2023.
“Keajaiban Conte menjadi kenyataan. Scudetto Napoli adalah sebuah mahakarya yang memiliki banyak wajah. Dari McTominay sang bintang utama, hingga Lukaku yang kembali bersinar,” demikian ulasan media di Italia.
Publik pun kaget. Pasalnya, musim lalu Napoli terbenam di peringkat 10. Mereka awalnya diawaki Rudi Garcia. Namun, pelatih asal Prancis itu hanya bertahan selama 16 laga. Setelah itu, Walter Mazzarri datang dan pergi hanya rentang tiga bulan lamanya, lalu digantikan Francesco Calzona.
Partenopei (ikon kota Naples) awalnya masih tampak limbung meski Conte telah duduk di kursi pelatih. Pada pekan pertama musim ini, mereka dibabat Verona 0-3. Conte begitu murka sampai menyebut pasukannya ‘meleleh seperti salju yang terkena matahari’. Namun, bukan Conte namanya jika tak mampu menghadirkan stabilitas. Eks pelatih Juventus dan Inter itu memenangi delapan dari sembilan partai berikutnya.
Puncak klasemen diduduki Napoli dari pekan ke-6 sampai 14. Atalanta sempat ganti memimpin klasemen selama tiga pekan. Status capolista (pemimpin klasemen) juga sempat diambil alih Inter selama tujuh pekan pada kurun giornata 26- 32. Akan tetapi, Napoli terus memperlihatkan konsistensi, dan sendirian berada di posisi nomor satu dari pekan ke-34 hingga akhir musim.
“Ini tantangan yang paling tak terduga, sulit dan menggairahkan dalam karier saya,” ucap Conte.
“Hasil imbang 0-0 dengan Modena di Coppa Italia dan kekalahan 3-0 dari Verona di Serie A, kemudian berada di sini untuk merayakan scudetto, sungguh luar biasa,” imbuh Conte yang sedang dirayu balik kandang ke Juventus musim depan.
Sementara itu di kubu Inter, kesedihan tampak terasa di seluruh punggawa tim. Namun, mereka bertekad mengalihkan fokus ke final Liga Champions. Lautaro Martinez dkk akan menghadapi Paris Saint-Germain di Allianz Arena pada 1 Juni mendatang.
Sekarang, kami mengalihkan perhatian untuk mengejar sesuatu yang begitu besar, yang hampir sulit dibayangkan. Sepak bola selalu memberi Anda peluang, dan kami cukup beruntung untuk mengejar mimpi,” ucap asisten pelatih Massimiliano Farris.
“Kami pernah mengalami hal ini sebelumnya, kami hampir mencapainya dua tahun lalu. Kami telah melakukannya dengan baik tahun ini, dan, Sabtu depan, kami akan mencoba untuk menyelesaikan perjalanan yang fantastis di Munchen,” janjinya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Haji 2025 | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu