MotoGP, Beda Fasilitas Dan Gaji Marquez Dan Bagnaia Di Tim Ducati

SPANYOL - Persaingan sengit antara dua pembalap top, Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, bukan hanya di sirkuit, tetapi gaji dan daya tarik sponsor.
Marc Marquez, pembalap asal Spanyol yang kini membela tim satelit Gresini Racing, dilaporkan menerima gaji sebesar 9,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 158 miliar untuk musim 2025.
Angka ini menempatkannya sebagai pembalap dengan bayaran tertinggi di ajang MotoGP musim ini. Sementara, Francesco “Pecco” Bagnaia yang merupakan pembalap utama tim pabrikan Ducati Lenovo, mendapat bayaran lebih rendah yakni sekitar 7,6 juta dolar AS atau setara Rp 124 miliar.
Padahal, Bagnaia adalah juara dunia MotoGP dua musim berturut-turut (2022 dan 2023). Ia saat ini menjadi andalan Ducati dalam perburuan gelar.
Perbedaan gaji ini diungkap Motorsport Tickets yang diperkuat laporan Sportune. Disebutkan bahwa Ducati melihat nilai lebih dari Marquez tidak hanya dari sisi performa di lintasan, tetapi juga dari segi komersial dan branding global.
Meski bukan bagian dari tim pabrikan, Marquez tetap menjadi ikon besar dalam dunia MotoGP. Julukan “The Baby Alien” yang melekat padanya, serta statusnya sebagai juara dunia enam kali di kelas utama, menjadikan Marquez sebagai daya tarik luar biasa bagi sponsor.
Sejak kedatangannya, Ducati disebut mengalami lonjakan dalam minat sponsor dan nilai komersial, baik di wearpack, helm, hingga body motor Desmosedici yang dikendarai Marquez.
Bagnaia sendiri tidak tinggal diam. Ia terus menunjukkan komitmen dan performa konsisten di atas lintasan. Jika mampu mengakhiri musim 2025 sebagai juara dunia, gajinya disebut berpeluang naik hingga menyamai bahkan melampaui angka 10 juta dolar AS.
Namun, tantangan tak mudah, mengingat persaingan ketat dari Jorge Martin, Enea Bastianini, dan tentu saja Marquez sendiri.
Situasi ini menggambarkan dua pendekatan berbeda dalam valuasi pembalap Marquez yang menjadi aset besar berkat prestasi masa lalu dan nilai komersial tinggi.
Sementara Bagnaia terus meniti jalur prestasi demi pengakuan dan kenaikan nilai kontraknya secara bertahap.
MotoGP bukan sekadar ajang unjuk skill di lintasan, tetapi juga pertarungan gengsi dua nama besar yang kini sama-sama mengusung bendera Ducati, meskipun dari tim berbeda.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu