Wamen Fahri Minta Maaf, Viral Naik Ojol Tidak Pakai Helm

JAKARTA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah lagi jadi buah bibir di dunia maya. Gara-garanya, politisi Partai Gelora itu naik ojek online (ojol) tidak pakai helm. Fahri pun mengaku salah dan buru-buru minta maaf.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (28/5/2025) malam, saat Fahri terjebak kemacetan di Jakarta.
Lantaran harus menghadiri pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Fahri memutuskan untuk datang ke lokasi menggunakan ojol.
Cuplikan video Fahri naik ojol kemudian diunggah oleh akun Instagram @sejakarta.id, yang memperlihatkan Fahri mengenakan kemeja batik cokelat dan topi biru dengan lambang garuda.
Namun, yang bikin gagal fokus, saat turun dari sepeda motor Fahri tidak menggunakan helm. Pelindung kepala itu justru diletakkan di bagian depan motor. Alhasil, video tersebut banjir komentar negatif dari netizen.
Pemilik akun @Generasiosing mengatakan, Fahri gagal melakukan pencitraan. "Tujuannya cari sisi lain supaya disorot karena kesederhanaannya, tapi blunder-nya nggak pakai helm," cuitnya. "Gagal deh pencitraannya,” samber @Rynes2345.
Sementara, @samvahbat menilai, di luar pelanggaran tak pakai helm, aksi Fahri ini biasa saja. "Keren darimana sih. Itu mah keseharian warga juga begitu," tulisnya.
Akun @jackciko meminta polisi menilang Fahri. "Kena tilanglah," pintanya. Sedangkan akun @kabatram bela Fahri. "Helm penumpangnya basah itu,” belanya.
Mengetahui videonya viral dan panen kritikan, Fahri buru-buru minta maaf. Dia mengaku salah karena telah lalai berkendara tanpa menggunakan helm.
“Saya minta maaf, saya dijemput dalam keadaan begitu,” ujar Fahri dikutip Jumat (30/5/2025).
Dia menjelaskan, keputusan naik ojol diambil secara spontan karena lalu lintas padat dari kantornya di Jalan Raden Patah I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menuju Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng Timur, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Fahri menyebut, saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, mobilnya terjebak kemacetan luas biasa. “Dua jam dari Raden Patah,” sebutnya.
Lebih lanjut, Fahri menegaskan, aksinya naik ojol bukan untuk melakukan pencitraan. Eks politisi PKS ini bilang, staf khususnya yang memesan ojol agar bisa lebih cepat mencapai kantor Airlangga Hartarto.
“Aya-aya wae. Lagipula saya nggak punya kepentingan. Yang videoin bukan saya, ngapain juga (pencitraan),” tandasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu