Durian Kita Tembus Ke Negeri Tirai Bambu China

JAKARTA - Senayan mendukung Upaya Badan Karantina Indonesia (Barantin) memperluas pangsa ekspor komoditas hortikultura asal Indonesia, khususnya durian, ke China. Selama ini, Negeri Tirai Bambu memang terkenal sebagai pangsa ekspor untuk durian.
Diketahui, Barantin menjalin kerja sama dengan Lembaga Administrasi Umum Kepabeanan Republik Rakyat China (General Administration of Customs of the People's Republic of China/GACC) dalam ekspor durian beku asal Indonesia. Kerja sama ekspor ini akan menciptakan iklim investasi yang kondusif di bidang hortikultura.
“Saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi kepada Badan Karantina yang sudah memediasi, memfasilitasi sehingga dalam waktu dekat ini akan terjadi ekspor durian ke negara China,” kata anggota Komisi IV DPR Ellen Esther Pelealu di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Menurut Ellen, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil durian terbesar di dunia. Hanya saja, ekspor untuk durian ini sangat terbatas lebih banyak diperdagangkan di dalam negeri. Dengan adanya kerja sama ekspor ini, kesempatan petani untuk meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih besar.
Dia menjelaskan, selain Jawa Timur dan Sumatera, daerah pemilihannya, Sulawesi Tengah merupakan produsen durian terbesar di Indonesia, khususnya untuk durian montong.
Adapun sentra durian montong ini ada di Kabupaten Poso dan Parigi Moutong dan dipasarkan ke kota-kota besar di Sulawesi, seperti Makassar, Palu, Manado dan lainnya.
Dengan masuknya investor dari China membeli durian Sulawesi Tengah, para petani durian sangat-sangat bersyukur karena pasti akan lebih baik, lebih menguntungkan. Lebih punya manfaat jika durian dari Sulawesi Tengah bisa langsung diekspor ke China. Jadi, pangsa pasarnya makin terbuka,” ujarnya.
Komisi IV DPR, lanjutnya, mendukung penuh pengembangan komoditi hortikultura bernilai ekspor seperti durian. Diusulkan, dari sembilan komoditas yang mendapatkan pupuk bersubsidi, itu bisa ditambahkan durian dan cengkeh.
“Ini supaya petani durian kita juga bisa merasakan subsidi dari pemerintah untuk menghidupkan para petani durian,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean mengatakan, penandatanganan naskah kesepakatan protokol ekspor durian beku asal Indonesia tujuan China dilakukan bersama Sun Meijin, selaku Menteri GACC, China.
Pengesahan Protokol tersebut bersamaan dengan momentum kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke Indonesia, yang diterima oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta pada 25 Mei 2025.
Dengan disepakatinya protokol ekspor durian beku ini, kata Sahat, GACC China mempercayakan Barantin sebagai lembaga otoritas di Indonesia yang akan mengawasi aspek keamanan pangan. Ini terintegrasi dengan jaminan kesehatan produk asal tumbuhan atau aspek Karantinanya. Packing House atau Rumah Kemas sebagai tempat atau sarana pengolahan durian beku ekspor harus memenuhi syarat sebagai Instalasi Karantina Tumbuhan yang ditetapkan oleh Barantin.
Selanjutnya, Barantin akan menerbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan (Phytosanitary Certificate) sebagai jaminan ketertelusuran yang meliputi aspek Kebun Teregistrasi dan Rumah Kemas Teregistrasi,” ungkapnya.
Dia pun meminta para pelaku usaha, eksportir maupun Pemerintah Daerah (Pemda) menyambut gembira upaya yang berhasil digarap oleh Barantin melalui protokol ekspor yang telah membuka akses ekspor durian beku ke negara China ini.
Adapun protokol ekspor durian ini menitikberatkan pada konsep traceability. Di mana, tahapan produksi durian segar, baik mulai dari proses tanam di kebun hingga siap dikirimkan dapat terpantau dan tertelusur.
“Dalam prosesnya melibatkan kerja sama dan koordinasi antar Kementerian/Lembaga seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan hingga Pemerintah Daerah,” pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu