TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Tapos
Dewan Pers

KAI Commuter Operasikan Tiga Kereta Baru Asal China

Reporter: Farhan
Editor: AY
Minggu, 08 Juni 2025 | 17:12 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

LJAKARTA - Pengoperasian tiga rangkaian (train set) sarana KRL baru asal China pada layanan Commuter Line Jabodetabek, mendapat sambutan positif. Sebab, beberapa kereta sudah tua dan memang harus diganti untuk menjaga keselamatan penumpang.

 

PT KAI Commuter, anak usaha PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero), mengoperasikan tiga rangkaian sarana KRL baru untuk layanan Commuter Line Jabodetabek mulai 1 Juni 2025. Rinciannya, dua train set untuk melayani Commuter Line Bogor. Dan satu train set untuk Com­muter Line Cikarang.

 

“Pengoperasian sarana KRL baru ini menjawab harapan masyarakat untuk optimalisasi layanan Commuter Line Jabodetabek (Jakarta. Bogor. Depok, Tangerang. Bekasi),” kata Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto dalam keterangan resmi, Minggu (1/6/2025).

 

Sarana KRL baru yang diimpor dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) ini, mempunyai nomor seri KRL CLI-125, di mana CLI merupakan akronim dari Com­muter Line Indonesia.

 

Sedangkan angka 1 menunjuk­kan sarana KRL baru generasi pertama yang dimiliki KAI Commuter. Dan angka 25, meru­pakan tahun operasi sarana KRL tersebut.

 

Sarana KRL baru ini telah menggunakan teknologi terbaru yaitu Train Control Monitoring System (TCMS). Yakni sistem pengoperasian kereta dengan sistem terpusat, yang dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional dalam kereta.

 

Sedangkan pada sistem pintu otomatis, KRL baru ini mengadopsi teknologi Anti Trap, yang berfungsi untuk keselamatan dan mencegah potensi penumpang terjepit pintu otomatis.

 

KRL seri CLI-125 memiliki dimensi sekitar 20 meter untuk panjang dan 3 meter untuk lebar setiap keretanya. Dan setiap rangkaian memiliki 12 kereta atau Stamformasi 12 (SF12).

 

“KRL baru ini memiliki de­sain eksterior yang bertemakan Growing,” ucap Asdo.

 

Growing digambarkan melalui garis lengkung warna merah dan putih yang mengarah ke atas, se­bagai simbol untuk terus tumbuh dan meningkatkan layanan.

 

Asdo menambahkan, sarana KRL baru ini juga memiliki fasilitas interior, berupa tempat duduk sebanyak 42 bangku pada kereta kabin, dan sebanyak 54 tempat duduk pada kereta non-kabin.

 

Sementara kapasitas angkut pengguna sebanyak 250-300 orang setiap keretanya, dan dilengkapi delapan pintu per keretanya. Ini untuk memudah­kan alur pengguna yang akan naik dan turun.

 

Karena dioperasikan di Jabodetabek, desain tempat duduk menampilkan gambar ondel-ondel dan tanjidor yang merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Jakarta,” ujarnya.

 

Sebagai informasi, KAI Com­muter memesan sarana KRL baru sebanyak 27 train set atau total sebanyak 324 unit kereta. Baik itu yang diproduksi di dalam negeri oleh PT INKA (Persero) maupun kereta yang diproduksi melalui pabrikan luar negeri.

 

Asdo menjelaskan nantinya pengoperasian sebanyak 27 TS akan dilakukan bertahap.

 

“Mulai Juni ini akan bertahap, saat ini ada 3 Train Set, nanti kurang lebih 3 minggu lagi kami akan operasikan lagi 2 train set lagi, dan selanjutnya secara ber­tahap sampai dengan 27 (train set),” beber Asdo.

 

Manajer Public Relations KAI Commuter Leza Arlan menam­bahkan, pengoperasian sarana KRL baru ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan layanan para penggunanya.

 

“KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk menjaga fasilitas layanan yang tersedia di dalam kereta, dengan tidak melakukan aksi vandalisme,” ucap Leza.

 

Menurut Leza, pengadaan ini merupakan bagian dari upaya menggantikan rangkaian kereta, yang memasuki masa konservasi dan meningkatkan layanan Com­muter Line Jabodetabek.

 

Menyoal ini, Pengamat trans­portasi Djoko Setijowarno me­nyambut baik kedatangan KRL baru, yang dibekali dengan teknologi tinggi TCMS.

 

“Apalagi penambahan dan pembaruan armada KRL Jabo­detabek sudah mendesak,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

 

Djoko mengakui, kondisi KRL memang ada beberapa yang sudah tua. Artinya, memang sudah harus diperbarui. Karena kondisi ini berisiko terhadap keselamatan penumpang.

 

Pasca hadirnya kereta baru, sambung Djoko, Pemerintah bersama masyarakat (penum­pang) diimbau untuk selalu memelihara infrastruktur dengan baik, agar dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Untuk itu peningkatan kapasitas petu­gas KRL juga diperlukan.

 

“Manajemen krisis dan ke­amanan juga harus diperkuat. Karena penumpang harus merasa aman dalam setiap perjalanan,” katanya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit