Pemkot Fokus Tangani Masalah Stunting Sejak Dini
Siapkan 35 Program Terpadu

CIPUTAT-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus fokus dalam penanganan stunting. Sebanyak 35 program disiapkan tidak hanya sebatas menekan angka prevalensinya, namun juga untuk memutus mata rantai penyebarannya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) telah memiliki 35 program terintegrasi untuk mempercepat penurunan kasus gizi kronis yang menjangkau seluruh kelompok usia rentan, mulai dari ibu hamil hingga remaja putri.
Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menyampaikan, 35 program terintegrasi ini dapat menjadi langkah yang tepat untuk mencegah stunting, dengan intervensi yang dilakukan sejak dini dan menyeluruh.
“Penanganan stunting tidak cukup hanya dengan pemberian makanan tambahan, tetapi perlu pendekatan lintas sektor dan edukasi berkelanjutan dengan berbagai program yang sudah kita jalankan saat ini,” ujar Allin dalam keterangannya pada Minggu (15/6).
Allin mengatakan, stunting dapat disebabkan dari berbagai faktor risiko. Seperti kurangnya energi kronis pada ibu hamil, anemia, pola makan tidak seimbang, paparan asap rokok, urbanisasi penduduk, hingga pemahaman yang rendah terhadap penyebab stunting itu sendiri.
"Oleh karena itu, Pemkot Tangsel menggerakkan 35 program terpadu, termasuk kunjungan rumah oleh Tim Ngider Sehat, pembentukan Pos Gizi di tiap kelurahan, hingga pelatihan menyusui dan pemantauan tumbuh kembang balita untuk tenaga kesehatan, guru, dan kader," paparnya.
Sementara, bagi kalangan remaja, Dinkes Tangsel telah membentuk Kader DoReMiFaSoLaSiDo, yakni Duta Remaja Anti Anemia.
"Yakni untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat dan konsumsi tablet tambah darah satu kali seminggu di sekolah-sekolah," imbuhnya.
Tak sampai di situ, langkah lain seperti Pekan Ibu Hamil Sehat di pusat perbelanjaan, webinar gizi, hingga pembangunan jamban sehat bekerja sama dengan CSR juga menjadi bagian dari strategi menyentuh masyarakat secara langsung.
Untuk memastikan semua program berjalan efektif, Dinkes Tangsel juga berkoordinasi dengan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Tidak hanya itu, Dinkes juga bekerjasama pula dengan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta), Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terkait konvergensi percepatan penurunan stunting.
“Satu keluarga saja terselamatkan dari stunting, itu artinya satu masa depan telah dijaga, dan kami ingin menjangkau sebanyak mungkin,” pungkasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 5 jam yang lalu