Ketua Komisi IV Menilai Kinerja Dinsos Pandeglang Molor

PANDEGLANG - Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Tb Udi Juhdi menilai, kinerja Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang molor dan kurang serius dalam menangani pasca bencana hidrometeorologi maupun bencana kebakaran.

 

“Kinerja Dinsos molor dan kurang serius dalam menindaklanjuti pencairan bantuan pasca penanganan terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Pandeglang,” kata Udi, Selasa (24/6).

 

Dia juga menganggap kinerja Dinsos lamban, dalam menindaklanjuti penyaluran bantuan stimulan kepada korban bencana.

 

“Bantuan untuk stimulan bagi korban bencana itu kan ada dari BTT (Belanja Tidak Terduga), harusnya ketika ada korban bencana perlu bantuan segera proses,” katanya.

 

Dia menegaskan, proses pengajuan bantuan stimulan itu penting agar bisa segera dicairkan. “Yang selanjutnya disalurkan kepada korban bencana. Tapi rasanya hal itu tidak ditempuh karena saat ada korban bencana di awal tahun 2025 juga belum diajukan,” ungkapnya.

 

Maka dari itu dia mendorong, Dinas Sosial lebih peka pro aktif dan bekerja menggunakan nurani kaitan dengan menangani korban bencana.

 

“Sebab informasi kami terima kemarin, baru korban bencana tahun 2024 saja yang sudah disiapkan anggarannya oleh Dinas Sosial, dan akan segera direalisasikan. Sementara yang tahun 2025 mereka belum mengajukan pencairannya kepada TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah),” ungkapnya lagi.

 

Dia mengaku, sangat menyayangkan, dengan lambatnya proses pengajuan dalam penanganan bencana. Padahal katanya, sudah ada alokasi anggarannya. “Sudah ada dana BTT, untuk membantu meningkatkan korban bencana yang rumahnya roboh kena angin, dan lainnya,” pungkasnya.

 

Menurut mantan Ketua DPRD Pandeglang ini, harusnya bantuan itu sudah cair, karena dari Januari ke Juni 2025 sudah banyak kejadian korban yang disebabkan bencana. “Tapi sampai sekarang belum diajukan. Untuk itu kita minta Dinsos segera ajukan,” tandasnya.

 

Terpisah, Kepala Dinsos Kabupaten Pandeglang, Wawan Setiawan menyatakan, pihaknya bukan tidak mengajukan, tetapi melihat kondisi anggarannya.

 

“Kondisi cash flow anggarannya kan tahu sendiri di tengah efisiensi. Memang secara angkanya ada tetapi posisi di kas daerahnya,” katanya kepada wartawan.

 

Ungkapnya, untuk bantuan stimulan itu memang benar ada anggarannya dari dana BTT. “Untuk korban bencana tahun 2025 sedang dalam proses pengajuan,” tandasnya.(*)